Potensi Daya Tarik Wisata Pengertian Industri

2.3 Potensi Daya Tarik Wisata

Potensi dan daya tarik objek wisata merupakan salah satu unsur pokok dalam pembangunan kepariwisataan di samping unsur-unsur yang lainnya seperti: akomodasi, restoran, usaha jasa perjalanan, dan lainnya. Potensi daya tarik suatu objek wisata adalah suatu sifat yang dimiliki oleh suatu objek berupa keunikan, keaslian, kelangkaan, atau lain dari pada yang lain memiliki sifat yang menimbulkan semangat dan nilai bagi wisatawan. Suatu tempat atau keadaan alam yang sangat menarik pasti sangat dinikmati oleh wisatawan pada umumnya. Objek wisata yang mempunyai potensi dan daya tarik wisata yang baik harus terus dibangun dan dikembangkan, sehinnga mempunyai daya tarik agar wisatawan puas akan objek wisata yang dikunjunginya. Potensi dan daya tarik wisata di dalam objek wisata yang berwujud pada ciptaan Tuhan Yang Maha Esa adalah keadaan alam, beserta flora dan faunanya. Daya tarik suatu objek wisata sebagai sumber daya wisata antara lain: a Daya tarik historis b Lokasi suatu kawasan objek wisata yang memberikan suatu pemandangan yang indah c Perkembangan tehnik pengelolaan yang baik. Daya tarik suatu objek wisata yang memiliki potensi haruslah mempunyai suatau keanekaragaman sumberdaya alam hayati dan dan ditunjang oleh keadaan lingkungannya. Universitas Sumatera Utara

2.4 Pengertian Industri

Pariwisata Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya yang mempunyai cerobong asap dengan mempergunakan mesin dalam proses produksinya. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi tidak demikian dengan industri pariwisata. Kalau kita mengikuti pengertian-pengertian kata industri seperti yang kita uraikan dalam bahagian terdahulu, maka kita cenderung untuk memberikan batasan “industri pariwisata” dalam buku yang berjudul Tours And Travel Marketing dalam Yoeti, 1996 :172 sebagai berikut: “industri pariwisata adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilakan barang dan jasa goods and service yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travel pada umumnya”. Sedangkan menurut R.S Parmadji dalam Yoeti, 1996 : 153 Industri Pariwisata adalah: “Rangkuman daripada berbagai macam bidang usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa pelayanan atau service, yang nantinya baik secara langsung maupun secara tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perlawatannya”. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan dimana ia sedang dalam perjalanan atau perlawatannya. Universitas Sumatera Utara Industri pariwisata mulai dikenal di indonesia setelah dikeluarkan instruksi Presiden RI No.9 tahun 1969, di mana dalam Bab II pasal 3 dalam Yoeti, 1996 : 151 disebutkan: “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”. Sesuai dengan instruksi Presiden tersebut dalam Yoeti, 1996 : 151 dikatakan bahwa tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah: 1. Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan industri sampingan lainnya. 2. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. 3. Meningkatkan persaudaraan persahabatan nasional dan internasional. Dengan pernyataan tersebut, jelaslah bahwa usaha-usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat “Comercial”. Hal tersebut dapat dilihat dari betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang berbeda fungsi dalam proses pemberian pelayanannya. Universitas Sumatera Utara Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu: 1. Travel Agent 2. Perusahaan Angkutan Transportasi 3. Akomodasi perhotelan 4. Bar dan Restoran 5. Souvenir dan Handicraft. Perusahaan-perusahaan tersebut di atas merupakan perusahaan langsung.

2.5 Motif Perjalanan