2.1.3 Tanda dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
Tanda dan gejala anemia defisiensi zat besi tidak khas hampir sama dengan anemia pada umumnya yaitu :
a. Cepat lelahkelelahan, hal ini terjadi karena simpanan oksigen dalam jaringan otot kurang sehingga metabolisme otot terganggu.
b. Nyeri kepala dan pusing merupakan kompensasi dimana otak kekurangan oksigen, karena daya angkut haemoglobin berkurang.
c. Kesulitan bernapas, terkadang sesak napas merupakan gejala, dimana tubuh memerlukan lebih banyak lagi oksigen dengan cara kompensasi pernapasan
lebih dipercepat. d. Palpasi, dimana jantung berdenyut lebih cepat diikuti dengan peningkatan
denyut nadi. e. Pucat pada muka, telapak tangan, kuku, membran mukosa mulut dan
konjungtiva Wasnidar, 2007. Keluhan anemia yang paling sering dijumpai dimasyarakat adalah yang lebih
dikenal dengan 5L, yaitu lesu, lemah, letih, lelah dan lalai. Disamping itu penderita
Universitas Sumatera Utara
kekurangan zat besi akan menurunkan daya tahan tubuh yang mengakibatkan mudah terkena infeksi Depkes RI, 2003.
Rasa cepat lelah disebabkan karena pada penderita anemia gizi besi, pengolahan metabolisme energi oleh otot tidak berjalan secara sempurna karena
kurang oksigen. Anemia gizi besi dengan keluhan dampak yang paling jelas adalah cepat lelah, rasa ngantuk, malaise dan mempunyai wajah yang pucat Sukirman,
1999.
2.1.4 Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Secara umum, ada tiga penyebab anemia pada ibu hamil : a.
Kehilangan darah secara kronis, sebagai dampak perdarahan kronis seperti pada penyakit ulkus peptikum, hemoroid, infestasi parasit dan proses
keganasan. b.
Asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat. c.
Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa
kehamilan dan menyusui Arisman, 2004. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Kebutuhan ibu selama kehamilan ialah 800 mg besi, diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg
Universitas Sumatera Utara
untuk pertambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 23 mg besihari Saifuddin, 2002.
Sedangkan menurut Mochtar 1998 penyebab anemia umumnya adalah kurang gizi malnutrisi, kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah
yang banyak pada saat persalinan yang lalu, haid yang berlebihan, juga penyakit penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, serta malaria.
2.1.5 Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan