5.2.3 Hubungan dukungan emosional dengan kekambuhan pasien skizofrenia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna dan signifikan antara dukungan emosional terhadap kekambuhan pasien skizofrenia.
Didapatkan nilai koefesien korelasi ρ = -0,426 dan nilai signifikansi p = 0,015
dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia dan tanda negatif koefesien korelasi menunjukkan ketidaksearahan, artinya semakin tinggi dukungan
emosional diberikan keluarga maka semakin rendah kekambuhan skizofrenia. Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa pasien mengalami kejadian kekambuhan
dalam kategori sedang menuju tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan emosional masih belum optimal dalam merawat pasien skizofrenia karena masih
banyak pasien yang mengalami kekambuhan. Menurut Keliat, 1996 keluarga seharusnya mempunyai sikap yang positif seperti menerima kenyataan kondisi
pasien, menghargai pasien, menumbuhkan sikap tanggung jawab dan tidak memusuhi pasien. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi bermusuhan dan mengkritik
akan membuat kekambuhan lebih cepat dlm waktu 9 bulan. Hasilnya 57 kembali dirawat dari keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi dan 17 kembali dirawat
dari keluarga dengan ekspresi emosi yang rendah Vaught, dalam Keliat, 1992. Hal ini pun didukung oleh hasil penelitian Kembaren, 2009 yang menyatakan pasien
skizofrenia yang tinggal bersama keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi bingung, marah, tidak mengerti, bermusuhan dan overprotektif memiliki resiko
kekambuhan yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4 Hubungan dukungan informasi dengan kekambuhan pasien skizofrenia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna dan signifikan antara dukungan informasi terhadap kekambuhan pasien skizofrenia.
Didapatkan nilai koefesien korelasi ρ = -0,620 dan nilai signifikansi p = 0,000
dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia dan tanda negatif koefesien korelasi menunjukkan ketidaksearahan, artinya semakin tinggi dukungan
informasi diberikan keluarga maka semakin rendah kekambuhan skizofrenia. Keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan pasien skizofrenia dan
merupakan perawat utama setelah pasien pulang dari rumah sakit. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau asuhan keperawatan yang diperlukan penderita
skizofrenia di rumah sehingga mencegah kekambuhan. Informasi yang akurat, gejala penyakit, kemungkinan perjalanan penyakit, berbagai bantuan medis dan psikologis
dapat meringankan gejala skizofrenia yang merupakan informasi yang sangat dibutuhkan keluarga Handayani, 2008. Dari hasil wawancara dengan keluarga
bahwa mereka kurang mendapatkan informasi tentang perawatan skizofrenia. Menurut Stuart dan Laraia, 1998 menyatakan bahwa dengan adanya pengetahuan
dan informasi yang benar tentang perawatan skizofrenia maka anggota keluarga diharapkan dapat menurunkan angka kambuh. Hal ini pun didukung oleh penelitian
Arif, 2006 mengatakan bahwa secara umum keluarga masih kurang memiliki informasi-informasi yang adekuat tentang skizofrenia, perjalanan penyakitnya dan
bagaimana tatalaksana untuk mengupayakan rehabilitasi bagi pasien sehingga kekambuhan sangat tinggi pada pasien skizofrenia.
Universitas Sumatera Utara
5.2.5 Hubungan dukungan nyata dengan kekambuhan pasien skizofrenia.