METODOLOGI PENELITIAN Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif korelasi yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lain yang diusahakan dengan mengidentifikasikan kedua variabel yang ada pada responden yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara keduanya Notoadmodjo, 2005. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara – Medan. 4.2 Populasi, Sampel Penelitian dan Tehnik Sampling 4.2.1 Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini seluruh keluarga dari pasien skizofrenia yang mengalami kekambuhan dan sedang rawat jalan di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan dengan jumlah 1000 orang pasien per 2 bulan Laporan Rekam Medik RSJ, 2009.

4.2.2 Sampel penelitian Penentuan besar sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tabel

power analysis. Dalam penelitian ini ditetapkan derajat ketepatan ά sebesar 0,05, power sebesar 0.80 dan effect size sebesar 50 sehingga besarnya jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang Polit Hungler, 1999. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Tehnik sampling

Pada penelitian pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan mengambil responden yang tersedia saat itu dan telah memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan terlebih dahulu Nursalam, 2003. Kriteria yang ditentukan untuk subjek penelitian ini adalah : 1 keluarga dari pasien skizofrenia yang mengalami kekambuhan skizofrenia yang sedang rawat jalan di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara – Medan, 2 tinggal serumah dengan pasien, 3 pasien menderita skizofrenia lebih dari 1 tahun pasien lama.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara – Medan, pada bulan Desember 2009 sampai Januari 2010 di Medan. Alasan peneliti memilih di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan sebagai tempat penelitian karena Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan merupakan salah satu Rumah Sakit Jiwa yang digunakan sebagai lahan praktek pendidikan keperawatan dan pusat rujukan untuk penderita gangguan jiwa di wilayah Sumut dan NAD.

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Fakultas

keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk melakukan penelitian. Setelah mendapat surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU maka peneliti Universitas Sumatera Utara menyerahkan surat izin penelitian kepada Rumah sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan. Setelah izin didapatkan dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan maka peneliti melaksanakan penelitian dengan memberi penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Peneliti akan menyertakan langsung lembar persetujuan penelitian kepada calon responden, apabila calon responden dijadikan objek penelitian, maka akan terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika calon responden tidak bersedia atau menolak untuk dijadikan objek penelitian maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaaan catatan mengenai responden, maka peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. Data yang diperoleh dari responden hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti Nursalam, 2003. 4.5 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian dibuat dalam bentuk kuesioner yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka Kunjoro, 2002. Instrumen penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisi tentang data demografi, yang kedua berisi tentang dukungan keluarga dan yang ketiga berisi kekambuhan pada pasien skizofrenia. Universitas Sumatera Utara 4.5.1 Kuesioner data demografi KDD Digunakan untuk mengkaji data demografi responden yang meliputi kode responden inisial, umur, jenis kelamin, hubungan keluarga dengan pasien, status, agama, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. 4.5.2 Kuesioner dukungan keluarga KDK Peneliti menyusun kuesioner dukungan keluarga berdasarkan tinjauan pustaka tentang konsep dukungan keluarga, dengan penilaian kuesioner menggunakan skala likert. Kuesioner dukungan keluarga berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang meliputi 4 komponen dukungan keluarga berisi 16 pertanyaan yaitu dukungan emosional yang terdiri dari 4 pertanyaan yaitu nomor 1-4, dukungan informasi terdiri 4 pertanyaan yaitu nomor 5-8, dukungan nyata terdiri dari 4 pertanyaan yaitu nomor 9-12 dan dukungan pengharapan 4 pertanyaan yaitu nomor 13-16. Kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan positif dengan empat pilihan alternatif jawaban yang terdiri dari Selalu, Sering, Jarang dan Tidak Pernah. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap pertanyaan adalah 0 sampai 3, dimana jawaban Selalu bernilai 3, Sering bernilai 2, Jarang bernilai 1 dan Tidak Pernah bernilai 0. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2002 Rentang kelas Panjang kelas p = Banyak kelas Dengan P = 16 maka nilai tertinggi yang mungkin diperoleh adalah 48 dan nilai terendah yang mungkin diperoleh adalah 0, maka rentang kelas adalah 48 dengan 3 kategori banyak kelas. Maka dukungan keluarga pada pasien skizofrenia dikategorikan dengan interval sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 0-16 : Dukungan kurang 17-32 : Dukungan cukup 33-48 : Dukungan baik Untuk kuesioner emosional nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 12 dan nilai terendah adalah 0. Maka dukungan emosional terhadap pasien skizofrenia dikategorikan dengan interval sebagai berikut : 0-4 : Dukungan kurang 5-8 : Dukungan cukup 9-12 : Dukungan baik Untuk kuesioner informasi nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 12 dan nilai terendah adalah 0. Maka dukungan informasi terhadap pasien skizofrenia dikategorikan dengan interval sebagai berikut : 0-4 : Dukungan kurang 5-8 : Dukungan cukup 9-12 : Dukungan baik Untuk kuesioner nyata nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 12 dan nilai terendah adalah 0. Maka dukungan nyata terhadap pasien skizofrenia dikategorikan dengan interval sebagai berikut : 0-4 : Dukungan kurang 5-8 : Dukungan cukup 9-12 : Dukungan baik Universitas Sumatera Utara Untuk kuesioner pengharapan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 12 dan nilai terendah adalah 0. Maka dukungan pengharapan terhadap pasien skizofrenia dikategorikan dengan interval sebagai berikut : 0-4 : Dukungan kurang 5-8 : Dukungan cukup 9-12 : Dukungan baik Kejadian kekambuhan tinggi bila pasien dalam satu tahun kambuh lebih dari atau sama dengan 2 kali, sedang bila kurang dalam satu tahun kambuh satu kali, dan rendah bila dalam satu tahun tidak pernah kambuh Nurdiana, 2007

4.6 Uji Validitas dan Uji Realibilitas

Kuesioner dalam penelitian ini divalidasi oleh ahlinya dari Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan USU. Uji realibilitas instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang konsisten atau tetap Notoatmodjo, 2005. Uji reabilitas dilakukan terhadap 10 subjek yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sesuai subjek studi. Uji tes dukungan keluarga dilakukan dengan menggunakan tehnik komputerisasi program SPSS untuk analisis crombach alpha pada item berkala Arikunto, 1999. Hasil uji reabilitas untuk kuesioner dukungan keluarga adalah 0,802. Menurut Polit Hungler 1999, suatu instrumen dikatakan realibel bila nilai uji reabilitasnya Universitas Sumatera Utara lebih dari 0,70. Dengan demikian kuesioner dukungan keluarga sudah realibel sehingga layak digunakan dalam penelitian ini.

4.7 Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data secara mandiri dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada responden. Sebelum membagikan kuesioner kepada responden, peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU. Kemudian mengirimkan permohonan izin yang diperoleh ke tempat penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan. Setelah mendapat izin dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara - Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian, menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent surat persetujuan menjadi responden. Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuesioner dan responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dengan cermat dan tidak ada hal yang terlewatkan. Responden diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti. Pengisian kuesioner diisi oleh responden sesuai dengan yang dialami dan dirasakan, selanjutnya data dikumpulkan untuk dianalisa.

4.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis dan melalui beberapa tahap. Pertama, memeriksa kelengkapan identitas dan data responden dan Universitas Sumatera Utara memastikan bahwa semua jawaban telah terisi. Setelah itu mengklarifikasi dan mentabulasikan data yang telah dikumpulkan serta dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi yaitu program SPPS. Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat, dimana data univariat untuk menampilkan data demografi, dukungan keluarga dan kekambuhan pasien skizofrenia dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan bivariat untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia. Hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia dianalisa secara statistik dengan menggunakan formula korelasi Spearman. Hasil dari analisa korelasi Spearmen ini ialah nilai koefesien korelasi ρ nilai signifikansi p. Nilai ρ menginterpretasikan kekuatan hubungan. Jika nilai ρ berada pada level 0.80 – 1.00 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sangat kuat, level 0.60 - 0.79 baik plus dan minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang kuat, level 0.40 - 0.59 baik plus atau minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sedang, level 0,20-0.39 baik plus atau minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang lemah dan level 0,00-0,19 baik plus atau minus menunjukkan derajat hubungan yang sangat lemah Dahlan,2008. Sedangkan untuk menginterpretasikan nilai signifikansi p untuk uji satu arah, jika nilai p kurang dari atau sama dengan nil ai α 0.05 berarti hubungan yang signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa alternatif Ha diterima dan dapat diinterpretasikan sebagai adanya hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan dan jika nilai p lebih dari nilai α 0.05 berarti hubungan yang tidak signifikan, maka Universitas Sumatera Utara hipotesa alternatif Ha ditolak dan otomatis menerima hipotesa nol Ho. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai tidak terdapatnya hubungan dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia Dempsey, 2002. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Gambaran Peran Keluarga Dalam Pemulihan Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

11 71 87

Gambaran Karakteristik Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

28 144 68

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propsu Medan

8 64 67

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pasien Minum Obat di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

14 109 73

HUBUNGAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN SKIZOFRENIA Hubungan Dukungan Psikososial Keluarga Dengan Lama Rawat Inap Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 3 11

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 66

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia

0 0 15

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Tingkat Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Gr

0 0 16

HUBUNGAN POSITIVE BELIEF DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Positive Belief dengan Frekuensi Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia

0 0 18

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA D.I. YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA D.I. YOGYAKARTA

0 0 13