2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien
skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara – Medan.
3. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana hubungan dukungan emosional dengan kekambuhan pasien
skizofrenia? 2.
Bagaimana hubungan dukungan informasi dengan kekambuhan pasien skizofrenia?
3. Bagaimana hubungan dukungan nyata dengan kekambuhan pasien
skizofrenia? 4.
Bagaimana hubungan dukungan pengharapan dengan kekambuhan pasien skizofrenia?
4. Hipotesis Penelitian
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative Ha, yaitu: ada hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Poliklinik
Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara – Medan.
Universitas Sumatera Utara
5. Tujuan Penelitian 5.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia.
5.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui hubungan dukungan emosional dengan kekambuhan
pasien skizofrenia. 2.
Untuk mengetahui hubungan dukungan informasi dengan kekambuhan pasien skizofrenia.
3. Untuk mengetahui hubungan dukungan nyata dengan kekambuhan pasien
skizofrenia. 4.
Untuk mengetahui hubungan dukungan pengharapan dengan kekambuhan pasien skizofrenia
6. Manfaat Penelitian
1. Pendidikan keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti dasar yang dipergunakan dalam wahana pembelajaran keperawatan jiwa, khususnya tentang materi
pembelajaran tentang pentingnya dukungan keluarga terhadap kesembuhan pasien skizofrenia.
Universitas Sumatera Utara
2. Pelayanan Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan perawat dan memandirikan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan yang
melibatkan keluarga untuk mendukung kesembuhan pasien skizofrenia. 3.
Penelitian keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan untuk penelitian
selanjutnya yang terkait dengan dukungan keluarga dan kekambuhan pasien skizofrenia.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Skizofrenia
2.1.1 Pengertian skizofrenia Skizofrenia adalah gangguan yang benar-benar membingungkan dan menyimpan
banyak tanda tanya teka-teki. Kadangkala skizofrenia dapat berpikir dan berkomunikasi dengan jelas, memiliki pandangan yang tepat dan berfungsi secara
baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada saat yang lain, pemikiran dan kata- kata terbalik, mereka kehilangan sentuhan dan mereka tidak mampu memelihara diri
mereka sendiri Nolen Hoeksema, 2004. Skizofrenia merupakan sindrom klinis yang paling membingungkan dan
melumpuhkan. Skizofrenia merupakan gangguan psikologis yang paling berhubungan dengan pandangan populer tentang gila atau sakit mental. Hal ini sering menimbulkan
rasa takut, kesalahpahaman, dan penghukuman, bukannya simpati dan perhatian. Skizofrenia menyerang jati diri seseorang, memutus hubungan yang erat antara
pemikiran dan perasaan serta mengisinya dengan persepsi yang terganggu, ide yang salah, dan konsepsi yang tidak logis. Mereka mungkin berbicara dengan nada yang
mendatar dan menunjukkan sedikit ekspresi Mandal, Pandey, Prasad, 1998 dalam Nevid, Rathus dan Greene, 2003.
Menurut Tubagus, skizofrenia berasal dari bahasa Yunani yang berarti jiwa yang retak skizos artinya retak dan freenas artinya jiwa. Jiwa manusia terdiri dari 3 unsur
yaitu perasaan, kemauan dan perilaku Erwin, 2002. Skizofrenia adalah sekelompok
Universitas Sumatera Utara