Hasil Uji Autokorelasi Uji Multikolineritas

heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.4 diatas kita dapat melihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel ln NWC adalah 0,394 0.05. nilai signifikansi untuk variabel ln DER adalah 0,75 0.05. nilai signifikansi untuk variabel ln ROA adalah 0,813 0.05Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena variabel independennya memiliki signifikan lebih besar dari 0,05

3. Hasil Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Mengacu kepada pendapat Santoso 2002, secara umum panduan mengenai angka Durbin-Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: a. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, b.angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .250 a .063 -.060 1.32280 1.545 a. Predictors: Constant, Ln_ROA, Ln_DER, Ln_NWC b. Dependent Variable: Ln_Stock_Return Sumber: Lampiran viii Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.545. Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini.

4. Uji Multikolineritas

“Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas” Ghozali, 2005:91. Menurut Ghozali 2005 “adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10”. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolineritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant .282 .965 .293 .772 Ln_NWC .229 .274 .207 .834 .413 .665 1.504 Ln_DER .366 .392 .203 .934 .360 .862 1.160 Ln_ROA -.359 .475 -.178 -.756 .457 .734 1.363 a. Dependent Variable: Ln_Stock_Return Sumber: Lampiran ix Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki Universitas Sumatera Utara tolerance value lebih kecil dari 0,1.Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil analisis, didapat nilai VIF untuk variabel Ln NWC adalah 1,504 10 dan nilai tolerance sebesar 0,665 0,1, nilai VIF untuk variabel ln DER adalah 1.160 10 dan nilai tolerance sebesar 0.862 0.1. nilai VIF untuk variabel ln ROA adalah 1.363 10 dan nilai tolerance sebesar 0.734 0.1 Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas. C. Uji Koefisien Determinasi Besarnya kontribusi antara sumbangan yang diberikan oleh variabel NWC, DER, dan ROA terhadap stock return pada perusahaan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 -2009 secara simultan dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi ganda atau R 2 . Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran dengan adjusted R 2 . Adjusted R 2 dianggap lebih baik dari R 2 karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model”Ghozali, 2005. Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengukuran koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Hasil Pengujian Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .250 a .063 .060 1.32280 a. Predictors: Constant, Ln_ROA, Ln_DER, Ln_NWC b. Dependent Variable: Ln_Stock_Return Sumber: Lampiran x Besarnya Adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0,060. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel NWC, DER, dan ROA terhadap stock return perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 -2009 secara simultan sebesar 6. Sedangkan sisanya sebesar 94 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. D. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secarabersama- sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicaridengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS versi 16 for windows , selain itu jugamembandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value 0,05maka Ho ditolak dan jika probabilitas value 0,05 maka Ha diterima. berdasarkan tabel 4.8 dibawah ini terlihat bahwa: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.686 3 .895 .512 .678 a Residual 40.245 23 1.750 Total 42.931 26 a. Predictors: Constant, Ln_ROA, Ln_DER, Ln_NWC b. Dependent Variable: Ln_Stock_Return Sumber: Lampiran xi Pada tabel Anova dapat diketahui nilai F hitung sebesar 0,512 dengan nilai probabilitas value dalam penelitian ini adalah 0,678 yang berarti angka ini berada jauh di atas 0,05 maka H o diterima. Kesimpulanyang dapat diambil adalah tidak terdapat pengaruh antara variabel NWC, DER, dan ROA terhadap stock return perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 -2009. 2. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu antara NWC terhadap stock return, DER terhadap stock return dan ROA terhadap stock return dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi yaitu dengan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 16 for windows yang dapat dilihat pada tabel 4.9, dapat diketahui nilai probabilitas value masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika probabilitas value 0.05 maka Ho ditolak dan dan jika probabilitas value 0,05 maka Ha diterima. berdasarkan tabel 4.9 dibawah ini terlihat bahwa: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .282 .965 .293 .772 Ln_NWC .229 .274 .207 .834 .413 Ln_DER -.366 .392 .203 .934 .360 Ln_ROA .359 .475 .178 .756 .457 a. Dependent Variable: Ln_Stock_Return Sumber: Lampiran xi Variabel net working capital NWC berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap berpengaruh terhadap stock return. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.413 diatas lebih besar 0.05. Variabel debt to equity ratio DER berpengaruh positif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap stock return. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.360 diatas lebih besar 0.05. Variabel return on asset ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap stock return. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.457 diatas lebih besar 0.05. Dari tabel 4.9 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 0.282 + 0.229X 1 -0.366 X 2 + 0.359 X 3 +e Universitas Sumatera Utara

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Kinerja keuangan membantu para manajer untuk mengetahui posisi keuangan sehingga membantu dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Return saham di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal perusahaan adalah kondisi keuangan perusahaan yang diketahui dari laporan keuangan yang dianalisis pakai analisis rasio. Rasio tersebut antara lain EPS dan PER. Dari uji asumsi klasik dapat dilihat bahwa model berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga kesalahan bakunya kecil dan uji asumsi klasik baik untuk digunakan untuk memprediksi. Persamaan regresi digunakan untuk kemampuan memprediksi, dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi berganda Y = 0.282 + 0.229X 1 -0.366 X 2 + 0.359 X 3 +e. Berdasarkan Hasil uji determinasi dengan mengunakan pengukuran adjusted R 2 dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh nilai adjusted R 2 sebesar 0,060. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel NWC, DER, dan ROA terhadap stock return pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 -2009 secara simultan sebesar 6. Sedangkan sisanya sebesar 94 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan nilai sebesar 6 dapat diketahui bahwa model yang digunakan dalam penelitian tidak begitu meyakinkan. Namun demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa model yang dipergunakan dalam penelitian ini bagus. Berdasarkan hasil uji simultan Uji F diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan tidak terdapat pengaruh antara variabel NWC, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63