hukum budak tidak dapat waris-mewarisi adalah firman Allah SWT. Di dalam Qs. Al-Nahl 16: 75
Artinya: “Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang
dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki yang baik dari Kami, lalu Dia menafkahkan sebagian dari rezki
itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, Adakah mereka itu sama? segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui
”. Qs. . Al-Nahl1675
F. Bagian Masing-masing Ahli Waris
Baik di dalam al- Qur’an maupun Kompilasi hukum Islam KHI telah
ditentukan bahwa ada enam macam bagian-bagian ahli waris, yaitu setengah 12, seperempat 14, seperdelapan 18, dua pertiga 23, sepertiga 13, dan
seperenam 16.
36
Adapun pembagiannya sebagai berikut:
1. Bagian Setengah 12
Ahli waris yang berhak mendapatkan bagian setengah dari harta peninggalan ada lima, yaitu: suami, anak perempuan, cucu perempuan dari anak
laki-laki, saudara perempuan sekandung, dan saudara perempuan seayah. a.
Suami Seorang suami mendapatkan setengah harta apabila simayat tidak
meninggalkan anak, sebagaiman yang terdapat dalam Kompilasi Hukum
36
Suparman Usman dan Yusuf Somawinata, Fiqih Mawaris Hukum Kewarisan Islam, h. 66.
Islam KHI pasal 179, yang berbunyi: “Duda mendapatkan separoh bagian,
bila pewaris tidak meninggalkan anak, dan bila pewaris meninggalkan anak, maka duda mendapat seperenam bagian”.
37
b. Anak Perempuan
Anak perempuan berhak mendapatkan bagian setengah dari harta warisan, apabila anak perempuan tersebut itu adalah anak tunggal dan
apabila pewaris tidak mempunyai anak laki-laki.
38
Firman Allah SWT:
Artinya: “.....jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh
separuh harta.....”. Qs. an-Nisa411 c.
Cucu Perempuan dari Anak Laki-laki Cucu perempuan mendapatkan setengah bagian apabila cucu tersebut
tunggal, tidak berbarengan dengan anak laki-laki maupun anak perempuan pewaris, dan tidak ada cucu laki-laki dari anak laki-laki.
39
d. Saudara Perempuan Sekandung seayahseibu
Saudara perempuan sekandung seayahseibu mendapatkan bagian dari harta warisan apabila tidak ada saudara laki-laki sekandung, tidak ada
ahli waris keturunan si pewaris, tidak ada ahli waris leluhur si pewaris ayah
37
Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: akademika Pressindo, 2007, Cet. Pertama, h. 158.
38
Suparman Usman dan Yusuf Somawinata, Fiqih Mawaris Hukum Kewarisan Islam, h. 68.
39
Fatchur Rahman, Ilmu Waris Bandung: PT Alma’arif, h. 174.
atau kakek, dan saudara perempuan sekandung tersebut adalah saudara tunggal. Firman Allah SWT:
Artimya:
“Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah.
40
Katakanlah: Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu: jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai
saudara perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua d
ari harta yang ditinggalkannya.....”. Qs.An-Nisa4176 e.
Saudara Perempuan Seayah Saudara perempuan seayah akan mendapatkan bagian setengah dari
harta peninggalan pewaris, apabila tidak ada saudara sekandung, baik laki- laki maupun perempuan, tidak ada saudara laki-laki seayah, tidak ada ahli
waris keturunan si pewaris, tidak ada ahli waris leluhur si pewaris ayah atau kakek, dan saudara perempuan seayah tersebut adalah saudara tunggal
tidak ada saudara perempuan lainnya, baik sekandung maupun seayah.
41
2. Bagian Seperempat 14