Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

4 wafatnya si peninggal waris. 8 Wujud harta peninggalan menurut hukum perdata Barat yang tercantum dalam Burgerlijk Weetbook BW yaitu meliputi seluruh hak dan kewajiban dalam lapangan hukum harta kekayaan yang dapat dinilai dengan uang. 9 Jadi harta peninggalan yang akan diwarisi oleh para ahli waris tidak hanya meliputi hal-hal yang bermanfaat berupa keuntungan, melainkan juga termasuk hutang-hutang si pewaris.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan masalah baru serta pelebaran secara meluas, penulis akan membatasi permasalahan ini pada “Status Kewarisan Anak Perempuan Bungsu Dalam Adat Kewarisan Rumah Di Kampung Sukamaju Desa Darangdan Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta” .

2. Perumusan Masalah

Baik dalam Al- Qur’an atau Hadits, tidak ada yang menjelaskan tentang keistimewaan bagi anak perempuan bungsu dalam memperoleh harta waris, 8 Eman Suparman, Hukum Waris Indonesia dalam Perspektif Islam, Adat, dan BW, Bandung: PT. Refika Aditama, Juni 2007, h. 13. 9 R. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta: Indonesia, 1977, h. 78. 5 tetapi hal tersebut berbeda dengan kenyataannya, karena pembagian waris yang terjadi di kampung Sukamaju antara teori dan praktek berbeda. Perbedaan proses pembagian harta waris yang terjadi di kampung Sukamaju akan terlihat jelas apabila anak perempuan yang menjadi bungsu. 10 Apabila anak laki-laki yang menjadi bungsu, maka rumah pusaka dibagi 2 dengan anak perempuan yang jarak kelahiran lebih dekat dengan anak bungsu laki-laki. Untuk memperjelas masalah ini, maka dirumuskan masalah-masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep pembagian warisan yang terjadi di kampung Sukamaju? 2. Bagaimana pengaruh anak perempuan bungsu mengenai hal pembagian rumah dalam kewarisan? 3. Apakah perbedaan sistem pembagian warisan rumah tidak berpengaruh terhadap kerukunan ahli waris? Dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas, diharapkan skripsi ini dapat menjelaskan sesuai dengan tema yang penulis ambil, yaitu “Status Kewarisan Anak Perempuan Bungsu Dalam Adat Kewarisan Rumah. ” 10 Anak bungsu perempuan: Apabila yang menjadi anak bungsu perempuan maka rumah warisan secara keseluruhan akan diberikan kepadanya, hal ini disebabkan apabila orang tuanya itu dalam keadaan sakit atau lanjut usia, maka anak bungsu perempuan mempunyai peranan yang lebih dibandingkan dengan anak laki-laki maupun anak perempuan lainnya. Peranan lebih anak bungsu perempuan tersebut yaitu selain mengurus orang tuanya ketika sakit atau lanjut usia, maka sementara ia akan bertempat tinggal dengan orang tuanya meskipun sudah menikah dan mempunyai rumah. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian