Koleksi Perpustakaan Analisis Ketersediaan Koleksi Buku Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Daftar Bacaan Pada Silabus Program Studi Akuntansi

12 c. memberikan pengetahuan budaya dan sejarah terkait perguruan tinggi tempatnya bernaung Bentuk koleksi perpustakaan dikelompokkan kedalam dua 2 bentuk yaitu tercetak dan tidak tercetak. Untuk bentuk tercetak dapat dibedakan menjadi buku monograf dan bahan bukan buku. Buku monograf adalah terbitan yang mempunyai satu kesatuan yang utuh, dapat terdiri dari satu jilid atau lebih misalnya buku, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, prosiding, dan kumpulan karangan yang dijilid. Sedangkan yang termasuk kedalam kelompok bahan bukan buku adalah terbitan berkala berseri, peta, gambar, brosur, pamflet, booklet, dan makalah. Kemudian untuk koleksi bentuk tidak tercetak dibedakan kedalam 3 kelompok yaitu rekaman gambar, rekaman suara, dan rekaman data magnetik digital.

2.3 Ketersediaan Koleksi

Ketersediaan koleksi terdiri dari dua 2 kata yaitu ketersediaan dan koleksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990, 792 arti “ketersediaan adalah kesiapan suatu alat tenaga, barang modal, anggaran untuk dapat digunakan atau dipersiapkan dalam waktu yang telah ditentukan.” Selanjutnya dalam Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi 1992, 172, “sediaan berarti semua buku dan bahan pustaka lainnya yang ada di perpustakaan.” Sedangkan dari penjelasan sebelumnya koleksi perpustakaan adalah semua sumber informasi dan bahan pustaka dalam berbagai bentuk baik tercetak maupun tidak tercetak dalam berbagai media dan mengandung nilai pendidikan yang dikumpulkan, 13 diolah, disimpan, dan dilayankan kepada pengguna perpustakaan sebagai pemenuhan kebutuhan informasi mereka. Kemudian Sutarno 2006, 104 menjelasakan ketersediaan koleksi mencakup : 1. Ketersediaan koleksi bahan pustaka seperti informasi, ilmu pengetahuan teknologi dan budaya selalu terjadi setiap informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan, dan selalu terjadi setiap saat explosion of information. 2. Setiap perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, mengoleksi, dan menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai, sesuai dengan kebutuhan pengguna. 3. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat yang dilayani, hanya akan menimbulkan ketidak efisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan. Dari pengertian tersebut dapat diketahui definisi ketersediaan koleksi adalah kesiapan terhadap tersedianya bahan pustaka ataupun sumber informasi dalam berbagai bentuk yang ada di perpustakaan untuk dapat digunakan pada saat dibutuhkan oleh pemustaka sehingga kebutuhan pemustaka dapat terpenuhi. Ketersediaan koleksi di sebuah perpustakaan menjadi syarat utama sebuah perpustakaan dapat dikunjungi oleh pemustaka. Terutama perpustakaan perguruan tinggi dengan latar belakang pemustaka yang memiliki kebutuhan informasi tinggi. Seperti mahasiswa dengan kebutuhan literatur untuk memenuhi kegiatan belajar mereka, dan peneliti yang memerlukan banyak referensi literatur dalam penelitiannya. Oleh karena itu, koleksi yang tersedia di perpustakaan sebaiknya harus mutakhir dan berkualitas baik pula. Artinya koleksi yang ada di perpustakaan harus memenuhi syarat-syarat kualitas yang ditentukan misalnya berkaitan dengan subjek, reputasi pengarang, dan reputasi penerbit Lasa 2005, 123. Subjek dalam hal ini dapat mewakili masing-masing subjek ilmu 14 pengetahuan yang ada di suatu perguruan tinggi. Selain kualitas isi, perlu diperhatikan pula tentang fisik bahan informasi, seperti kertas, pita, layout, lebel, warna, sampul dan lainnya. Hal ini disebabkan oleh banyak beredarnya buku, kaset, dan CD palsu di pasaran yang harganya jauh lebih murah daripada harga bahan aslinya Lasa 2005, 123. Berdasarkan kebutuhan informasi sivitas akademika tersebut, secara tidak langsung menuntut perpustakaan untuk menyediakan beragam koleksi. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004, 81 berikut adalah ragam koleksi yang selayaknya tersedia di perpustakaan : a. Koleksi rujukan Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non buku. b. Bahan ajar Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Di samping ada bahan ajar yang diwajibkan dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi. c. Terbitan berkala Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Perpustakaan seyogyanya dapat melanggan sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tingginya.