Banyak pelajar yang menganggap menggunakan huruf kapital itu mudah, tetapi ketidaktahuan dalam menggunakan huruf kapital dan malasnya
membuka buka pedoman ejaan yang disempurnakan untuk mengetahui penggunaan huruf dalam ragam tulis.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “ Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan Narasi Siswa
Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror Jati Sampurna, Bekasi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Kurangnnya pengetahuan tentang penggunaan huruf kapital yang benar
pada siswa. 2.
Rendahnya motivasi untuk membaca buku pedoman ejaan yang disempurnakan pada siswa.
3. Kurangnnya buku pendukung mata pelajaran bahasa Indonesia.
4. Kurang tepatnya media yang digunakan guru mata pelajaran bahasa
Indonesia dalam pelajaran menulis karangan. 5.
Kurangnya perhatian guru terhadap tulisan- tulisan siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis uraikan dan luasnya masalah yangdiidentifikasikan serta mengingat keterbatasan waktu. Maka
untuk memudahkan penelitian dan terarahnya penulisan ini, penulis membatasi masalah pada “ Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada
Karangan Narasi Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jati Sampurna, Bekasi”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan : Untuk mendeskripsikan penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi
siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat:
1. Manfaat Teoretis
a. Untuk menambah pengetahuan penulis dan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia MTs Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi. b.
Sebagai bahan acuan bagi guru Bahasa Indonesia dalam mengajarkan analisis kesalahan berbahasa, terutama tentang penggunaan huruf
kapital. c.
Bagi sekolah-sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya pelajara Bahasa Indoensia.
d. Untuk memperkaya khasanah literatur studi analisis kesalahan
berbahasa tentang penggunaan huruf kapital. e.
Sebagai bahan acuan bagi pelajar dalam menulis karya tulis.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk guru, agar mengetahui secara jelas bagaimana mengajarkan
siswa dalam menulis karangan narasi dengan penulisan huruf kapital yang benar.
b. Untuk guru, dapat dijadikan refleksi agar pembelajaran menulis lebih
kreatif lagi dalam menyampaikan materinya supaya siswa lebih mudah memahaminya.
c. Untuk siswa, agar mengetahui dan memahami cara menulis huruf
kapital yang benar.
d.
Untuk pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
7
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Landasan Teori
1. Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan adalah sistem ejaan Indonesia yang sebagian besar sama dengan sistem ejaan Malaysia, yang termuat dalam surat
keputusan presiden No.57 tanggal 16 Agustus 1972 dan yang sekarang menjadi ejaan resmi Indonesia. Dalam sistem ejaan ini diatur pemakaian
huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan dan pemakaian tanda baca. Dibandingkan dengan ejaan Suwandi yang mencolok
dalam sistem ini ialah perubahan huruf J menjadi huruf Y, dj menjadi j, nj menjadi ny, ch menjadi kh, tj menjadi c, dan sj menjadi sy.
1
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisah, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. Ejaan
mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
2
Jadi berdasarkan definisi di atas Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan yang berlaku pada tanggal 16 agustus 1972 hingga sekarang. Indoneisa
memiliki dua jenis ejaan, yaitu ejaan lama dan ejaan EYD Ejaan Yang Disempurnakan.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan
bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi
oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang
1
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, Jakarta:,Gramedia Pustaka Utama,1993 h.49
2
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia Jakarta, Diksi Insan Mulia, 2001 h.13