28
hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, semuanya ini diikat dengan hipotik.
2. Jaminan barang-barang bergerak Untuk jaminan yang terdiri dari barang bergerak didalam mengadakan
ikatan dengan cara gadai sesuai dengan KUHP atau berdasarkan hak milik atau penyerahan hak milik FEO yaitu Fiducere Eigendomz Overdracht.
Yang dimaksud dengan FEO adalah suatu ikatan berdasarkan kepercayaan. Penyerahan hak milik misalnya untuk mobil, kendaraan lain yang
legalitasnya dibuktikan dengan surat-surat yang dikeluarkan oleh instansi kepolisian yang dapat dijadikan jaminan yaitu dengan menahan surat-
suratnya. 3. Jaminan Orang borgiocht
Jaminan yang dilakukan dengan orang, orang tersebut haruslah orang dipercaya sebagai jaminan. Jaminan tersebut berdasarkan faktor
kepercayaan, baik dari pihak peminjam maupun dari pihak terjamin, dan faktor-faktor bonafiditas.
G. Prosedur Pemberian Kredit
Nasabah yang datang ke bank untuk memperoleh kredit, tentu bank tidak langsung memberikan kreditnya begitu saja. Bank memerlukan informasi tentang
data yang dimiliki calon penerima kredit. Daya yang dimaksud bagi bank untuk menilai keadaan dan kemampuan nasabah, sehingga menumbuhkan kepercayaan
bank untuk memberikan kredit. Langkah-langkah penyusunan kredit sejak permohonan diajukan sampai
dapat terealisasi tentunya harus melalui proses, syarat dan tata cara penyaluran
29
kredit untuk dapat menjadi debitur. Adapun proses dan langkah yang dimaksud adalah :
1. Pengajuan berkas-berkas.
Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-
berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain:
a. Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan,
jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan perusahaan serta
realisasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta. b.
Maksud dan tujuan apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru
perluasan serta tujuan lainnya. c.
Besarnya kredit dan jangka waktu. Dalam hal ini pemohon menetukan besarnya jumlah kredit yang diperoleh dan jangka waktu kreditnya.
Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktu dapat kita lihat dari cash flow serta laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi 3
tahun terakhir. Jika analisis tidak sesuai permohonan, maka pihak bank tetap berpedoman terhadap analisis mereka dalam menentukan
jumlah kredit dan jangka waktu kredit yang layak diberikan kepada si pemohon.
30
d. Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-
cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya.
e. Jaminan kredit. Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segal
resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada unsure kesengajaan atau tidak. Penilaian jaminan kredit haruslah teliti
jangan sampai terjadi sengketa, palsu dan sebagainya. 2.
Penyelidikan berkas pinjaman Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan
sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut, pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera
melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya pemohon kredit
dibatalkan saja. 3.
Wawancara I Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung
berhadapan dengan calon peminjam untuk meyakinkan apakah berkas- berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan.
4. On the spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan kelapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil
on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara I. 5.
Wawancara II Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada
kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot
31
dilapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan
mengandung suatu kebenaran. 6.
Keputusan Kredit Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak, jika diterima maka, dipersiapkan adminitrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup :
a. Jumlah uang yang diterima
b. Jangka waktu kredit
c. Dan biaya-biaya yang akan harus dibayar
7. Penandatanganan akad kreditperjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit di cairkan maka terlebih dahulu calon nasabah
menandatangani akad kredit, mengingat jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau penandatanganan dilaksanakan :
a. Antara bank dengan debitur secara langsung
b. Dengan melalui notaris
8. Realisasi Kredit
Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan yang
bersangkutan. 9.
PenyaluranPenarikan uang
32
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu bisa
diambil secara sekaligus atau secara bertahap. SUMBER: Buku Bank Lembaga Keuangan Lainnya Kasmir, 2007 : 110.
Sedangkan pada Bank Mandiri Persero, Prosedur Pemberian Kredit sebagaimana normal credit process dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut: 1.
Initiation inisiasi 2.
Verification pemeriksaan 3.
Analysis Scoring analisis penilaian 4.
Credit Approval persetujuan kredit 5.
Legal Documentations dokumen yang sah 6.
Disbursement pencairan 7.
Monitoring pemantauan Proses pemberian kredit wajib menggunakan Loan Origination System
LOS. Dimana Loan Origination System adalah sistem yang dikembangkan secara khusus untuk mendukung pemrosesan aplikasi kredit yang dibutuhkan oleh
bank. Teknologi yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah teknologi electronic workflow, yang dimanfaatkan dalam kaitannya dengan proses
monitoring dan pengendalian berbagai macam langkah kerja, termasuk didalamnya penggunaan teknologi digital imaging, untuk mengurangi delay dan
inefisiensi yang terjadi akibat alur kerja yang masih berbasis kertas paper-based workflow.
Sumber: PT. Bank Mandiri cabang Simpang Pos Medan.
33
Di dalam penyaluran kredit kepada calon nasabah PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan menetapkan target kepada tim marketingnya. Hal ini
digunakan oleh PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan untuk meningkatkan penyaluran kredit perusahaan dan juga untuk meningkatkan
efektifitas tim marketing agar serius dalam memprospek calon nasabahnya. Berikut ini adalah jumlah nasabah PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan
Pada Juni tahun 2014 jumlah debitur pada bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan sebanyak 2347 dengan jumlah nominal Rp. 245.536.855.
Tabel 2.1 Kredit Macet Pada Bank Mandiri Cabang Simpang Pos
Januari-Juni 2014 KETERANGAN
TAHUN 2014 REKENING
Unit NOMINAL
Rp
1. Lancar 92357
9.737.284.000 2. Dalam Perhatian Khusus
2330 225.653.500
3. Kurang lancar 340
23.322.000 4. Diragukan
367 24.572.322
5. Macet 563
35.879.021
Sumber. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos , 2014
Pada Tabel 2.1 PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan membagi- bagi golongan penyaluran kredit ke dalam 5 golongan :
1. Lancar Merupakan tipe penyaluran kredit yang dibayar secara lancar oleh para
nasabah PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan. Terjadi kredit lancar mulai Januari – Juni 2014 sejumlah Rp. 9.737.284.000 dengan jumlah rekening
sebanyak 92.357. 2. Perhatian Khusus
Yaitu tipe kredit yang mendapat perhatian khusus oleh PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan karena telah terjadi penunggakan pokok pinjaman
34
selama 90 hari. Terjadi kredit dalam perhatian khusus pada bulan Januari-Juni 2014 sebesar Rp. 225.653.500 dengan jumlah rekening sebanyak 2330.
3. Kurang Lancar Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga artinya bisa jumlah
pokok pinjaman kredit itu sendiri, bunganya saja atau kedua-duanya selama lebih dari 90 hari sampai dengan 180 hari. Terjadi kredit kurang lancar pada bulan
Januari – Juni sebesar Rp. 23.322.000 dengan jumlah rekening sebanyak 340. 4. Diragukan
Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga selama lebih dari 180 hari sampai dengan 270 hari. Pada bulan Januari – Juni 2014 terdapat 367
rekening yang diragukan oleh PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan dengan jumlah nominal sebesar Rp. 24.572.322.
5. Macet Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga lebih dari 270 hari.
Terjadi kredit macet pada PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan di bulan Januari – Juni 2014 sebesar Rp.35.879.021 dengan jumlah rekening
sebanyak 563.
Tabel 3.1 Kredit Bermasalah Pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan,
Tahun 2011 - 2014
Tahun Penyaluran Kredit
Rp Kredit Bermasalah
Rp 2011
10.000.000.000,00 345.000.000,00
2012 13.000.000.000,00
425.000.000,00 2013
16.000.000.000,00 566.000.000,00
2014 18.000.000.000,00
627.000.000,00
Sumber : Bank Mandiri Cabang Simpang Pos, 2014
35
Berdasarkan Tabel 3.1, dapat dilihat bahwa permasalahan kredit macet mengalami peningkatan setiap tahun, hal ini disebabkan para nasabah sering
ditemui kepribadian mereka adalah bersifat konsumtif, Kredit yang diajukan kepada pihak perbankan cenderung digunakan untuk keperluan sehari-hari, bukan
untuk mengembangkan usaha. Kemudian kondisi ekonomi yang tidak stabil terkadang menjadi pemicu munculnya kredit macet.
H. Faktor Terjadinya Kredit Bermasalah