Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya
4. Rahasia Dagang
Dalam Pasal 1 Undang-Undang NO. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang memberikan pengertian bahwa rahasia dagang adalah informasi yang
tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi danbisnis mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh
pemilik rahasia dagang. Usaha dan jerih payah penemu serta nilai ekonomis atau komersial dari
suatu informasi itu merupakan syarat suatu informasi dapat dinyatakan sebagai rahasia dagang. Ukuran yang diterapkan adalah sampai sejauh mana usaha atau
dana yang dikeluarkan untuk mengembangkan dan menjaga informasi itu. Hal ini akan menunjukkan tingkat upaya perusahaan itu dalam menemukan informasi
tersebut. Hal ini pun akan menjadi salah satu bukti bahwa dia adalah penemu sebenarnya dan bukan memperolehnya dari inventor lain secara illegal. Seseorang
yang menyatakan sebagai pemilik rahasia dagang juga harus dapat membuktikan bahwa informasi itu merupakan bagian dari hasil pemikirannya dan menunjukkan
upaya untuk menjaga kerahasiaannya itu, karena informasi itu memang benar- benar memiliki nilai dalam aktivitas perdagangan yang dilakukannya.
44
44
Tommi Ricky, Perlindungan Hukum Rahasia Dagang, http:wacanahukum.blogspot.com201302perlindungan-hukum-rahasia-dagang_20.html, diakses
pada tanggal 02 Mei 2015 Pukul 15.12.
Universitas Sumatera Utara
5. Desain Industri
Hak desain industri akan diperoleh dengan mengajukan permohonan pendaftaran secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual dengan membayar sejumlah biaya tertentu. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tidak akan memberikan hak
desain industri apabila tidak ada permohonan atau pendaftaran dari pengrajin atau pendesain, ini didasarkan pada Pasal 10 Undang-Undang NO.31 Tahun 2001
tentang Desain Industri yang mengatakan : “Hak Desain Industri diberikan atas dasar Permohonan”.
6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DTLST
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu hanya akan diperoleh atas dasar permohonan pendaftaran. Permohonan tersebut diajukan secara tertulis dalam
bahasa Indonesia ke Direktorat Jenderal dengan membayar biaya pendaftaran dan ditandatangani oleh Pemohon atau Kuasanya. Pengaturan tentang sistem First to
file pada Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat dilihat dalam Pasal 9 Undang- Undang NO. 30 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang
menyatakan bahwa “Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan atas dasar Permohonan”
7. Perlindungan Varietas Tanaman