Hak-Hak yang Tercakup dalam Hak Cipta

C. Hak-Hak yang Tercakup dalam Hak Cipta

Hak Cipta adalah sekumpulan hak copyrights is a multiple right or a bundle of rights in one work 61 . Hak Cipta mengandung dua esensi hak yaitu hak ekonomi economic rights dan hak moral moral rights . 1. Hak Moral Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta termasuk pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alas an apapun. Antara pecipta dan ciptaannya memiliki sifat kemanunggalan atau dengan kata lain ada hubungan integral diantara keduanya. 62 Sistem hak moral pada dasarnya bersumber dari kenyataan bahwa karya cipta adalah refleksi kepribadian pencipta. Hak moral dalam konteks hak cipta sangat tidak bisa dipisahkan dari negara Perancis sebab dari sanalah muncul istilah tersebut droit moral yang kemudian menyebar ke Negara Negara Eropa Kontinental dan berujung masuk ke dalam konvensi bern. Berkaitan dengan kemunculan Hak moral dari Perancis itu, Stewart mengatakan bahwa ada tiga basis hak moral yakni 63 : a. Droit de divulgation atau the right of publication dimana inti dari hak ini, pencipta atau pengaranglah yang berhak memutuskan apakah dan dimanakah karyanya akan dipublikasikan 61 Otto hasibuan, Op.Cit, Hal. 6. 62 Ibid. 63 Ibid., Hal.70 Universitas Sumatera Utara b. Droit de paternite atau the right of integrity dimana berkaitan dengan sebuah karya yang bias dibagi menjadi tiga hak yaitu hak menuntut pencantuman nama pencipta atau pengarang pada semua hasil perbanyakan karya untuk selamanya; hak mencegah orang lain menyebut dirinya sebagai pencipta karya dan hak mencegah penggunaan atau pencantuman namanya pada sebuah karya orang lain c. Droit de respect de l‟oeuvre atau the right of integrity adalah hak pencipta atau pengarang mengubah karya atau melarang orang lain untuk memodifikasi karyanya. Intinya asalah hak pencipta atau pengarang mencegah pendistorsian atas karyanya. Menurut Suyud Margono, pada pokoknya terdapat dua prinsip utama dalam hak moral, yaitu 64 : a. Hak untuk diakui dari karya, yaitu hak dari Pencipta untuk dipublikasikan sebagai Pencipta atas karyanya, dalam rangka untuk mencegah pihak lain mengaku sebagai Pencipta atas karya tersebut; b. Hak keutuhan, yaitu hak untuk mengajukan keberatan atas penyimpangan atas karyanya atau perubahan lain atau tindakan-tindakan lain yang dapat menurunkan kualitas Ciptaannya. Dalam Pasal 5 Undang-Undang Hak Cipta pengertian hak moral adalah merupakan hak yang melekat secara abadi pada diri pencipta untuk: a. tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian ciptaannya untuk umum; b. menggunakan nama aliasnya atau samarannya; 64 Suyud Margono, Op.Cit., Hal.49 Universitas Sumatera Utara c. mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat; d. mengubah judul dan anak judul ciptaan; dan e. mempertahankan haknya dalam hal terjadi : 1. distorsi ciptaan atau tindakan pemutarbalikan suatu fakta atau identitas ciptaan 2. mutilasi ciptaan atau proses atau tindakan menghilangkan sebagian ciptaan 3. modifikasi ciptaan atau pengubahan atas ciptaan dan hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya. Hak moral tidak dapat dialihkan selama Pencipta masih hidup, tetapi pelaksanaan hak tersebut dapat dialihkan dengan wasiat atau sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah Pencipta meninggal dunia. Pengalihan pelaksanaan hak moral maksudnya penerima dapat melepaskan atau menolak pelaksanaan haknya dengan syarat pelepasan atau penolakan pelaksanaan hak tersebut dinyatakan secara tertulis. Untuk melindungi hak moral, Pasal 6 Undang-Undang Hak Cipta memperbolehkan Pencipta memiliki: 1 Informasi manajemen Hak Cipta yang meliputi informasi tentang metode atau sistem yang dapat mengidentifikasi originalitas substansi Ciptaan dan Penciptanya, kode informasi dan kode akses. 2 Informasi elektronik Hak Cipta yang meliputi informasi tentang: a. Suatu ciptaan, yang muncul dan melekat secara elektronik dalam hubungan dengan kegiatan Pengumuman Ciptaan; b. Nama pencipta, aliasnya atau nama samarannya; Universitas Sumatera Utara c. Pencipta sebagai Pemegang Hak Cipta; d. Masa dan kondisi penggunaan ciptaan; e. Nomor, dan f. Kode informasi. Informasi manajemen Hak Cipta dan Informasi elektronik Hak Cipta yang dimiliki Pencipta dilarang dihilangkan, diubah, atau dirusak. 4. Hak Ekonomi Hak ekonomi adalah hak yang berkaitan dengan pemanfaatan secara komersial suatu ciptaan. Suatu ciptaan merupakan hasil karya yang dilihat dari aspek ekonomi pengorbanan merupakan suatu investasi yang perlu dikelola secara komersial untuk mendapatkan pengembalian modal memperoleh keuntungan. Semakin bermutu suatu ciptaan semakin tinggi pula potensi nilai komersialnya diperbolehkan Hak Cipta dalam Pasal 8 dan 9 memberi pengertian bahwa Hak ekonomi adalah Hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta memiliki hak ekonomi untuk melakukan: a. Penerbitan Ciptaan Penerbitan adalah salah satu metode perbanyakan yang tertua. Pada umumnya, hak-hak yang bertalian dengan penerbitan disebut hak menerbitkan dan hak-hak ini adalah salah satu jenis dari hak perbanyakan. b. Penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya Dalam Pasal 1 angka 12 menyatakan bahwa penggandaan adalah proses, perbuatan, atau cara menggandakan satu salinan ciptaan danatau fonogram atau Universitas Sumatera Utara lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara permanen atau sementara. Penggandaan atau perbanyakan yaitu menambah jumlah sesuatu ciptaan dengan pembuatan yang sama, hampir sama, atau menyerupai ciptaan tersebut, dengan menggunakan bahan yang sama, maupun tidak sama; termasuk mengalihwujudkan sesuatu ciptaan. Yang termasuk perbuatan Penggandaan diantaranya perekaman menggunakan kamera video camcorder di dalam gedung bioskop dan tempat pertunjukan langsung live performance c. Penerjemahan ciptaan Terjemahan berarti mengekspresikan karya sastra ke dalam bahasa yang lain dari bahasa sumber. Hak menerjemahkan dalam Berne convention diartikan pada artikel ke 8 yaitu pencipta karya sastra dan seni menikmati hak membuat dan menerjemahkan karya karya mereka melalui masa perlindungan hak atas karya- karya asli. 65 d. Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan; Pada Penjelasan Pasal 4b0 dikatakan bahwa adaptasi adalah mengalihwujudkan suatu Ciptaan menjadi bentuk lain, Adaptasi dapat berupa mengubah karya orisinal dan bentuk ekspresi dengan membuatnya menjadi sandiwara atau film tanpa mengubah cerita atau motif. Membuat aransemen berarti membuat karya musik dengan menambahkan elemen-elemen kreatif yang baru pada karya musik yang telah ada misalnya, membuat musik klasik menjadi musik jazz. Kategori ini mencakup mengadaptasi karya untuk siaran televisi. Transformasi berarti mengubah bentuk ekspresi. Ini mencakup, misalnya, 65 Achmad zein, Op.Cit, Hal.46. Universitas Sumatera Utara konversi lukisan dua dimensi menjadi patung tiga dimensi atau membuat foto dan menjadikannya lukisan orisinal 66 e. Pendistribusian ciptaan atau salinannya; Pasal 1 angka 17 disebutkan bahwa pendistribusian adalah penjualan, pengedaran danatau penyebaran ciptaan danatau produk hak terkait.Hak distribusi adalah hak yang dimiliki pencipta untuk menyebarkan kepada masyarakat setiap hasil ciptaannya dengan maksud agar ciptaan tersebut dikenal oleh masyarakat.Hak ekonomi untuk melakukan pendistribusian ciptaan ini tidak berlaku terhadap ciptaan atau salinannya yang telah dijual atau yang telah dialihkan kepemilikan ciptaan tersebut kepada siapapun. f. Pertunjukan ciptaan; Dalam Pasal 1 angka 6 dikatakan bahwa pelaku pertunjukan adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menampilkan dan mempertunjukkan suatu ciptaan.Setiap orang atau pihak yang ingin menampilkan, atau mempertunjukkan suatu karya cipta harus meminta izin dari si pemilik hak untuk mempertunjukan performings rights tersebut. Pencipta diakui sebagai pemegang hak eksklusif mempertunjukkan karyanya di depan umum. Ini berlaku, misalnya, dalam hal penyerahan ciptaan orisinal kepada penyelenggara pameran seni untuk dilihat orang banyak. Hak pertunjukan ciptaan Public Performance Right merupakan hak yang dimiliki oleh para pemusik, dramawan, maupun seniman lainnya yang karyanya dapat terungkap dalam bentuk pertunjukan. 66 Ibid. Universitas Sumatera Utara g. Pengumuman ciptaan; Pasal 1 angka 11 memberi pengertian pengumuman ciptaan adalah pembacaan, penyiaran, pameran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun baik elektronik atau non elektronik atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain. h. Komunikasi ciptaan; dan Pasal 1 angka 16 menyatakan bahwa komunikasi adalah pentranmisian suatu ciptaan, pertunjukan, atau fonogram melalui kabel atau media lainnya selain penyiaran sehingga dapat diterima oleh publik, termasuk penyediaan suatu ciptaan, pertunjukan, atau fonogram agar dapat diakses publik dari tempat dan waktu yang dipilihnya. i. Penyewaan ciptaan. Hak penyewaan adalah hak menawarkan ciptaan kepada umum dengan meminjamkan salinan dari ciptaan bersangkutan. Setiap Orang yang melaksanakan hak ekonomi wajib mendapatkan izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Setiap Orang yang tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta dilarang melakukan Penggandaan danatau Penggunaan secara Komersial Ciptaan.

D. Pembatasan Hak Cipta