Karakterstik Pendidikan Karakteristik Pekerjaan

Menurut hanafia infertilitas pada pria berkisar pada usia 18-41 tahun dan pada wanita berkisar 19-40 tahun Yani, 2010. Dari penelitian yang dilakukan oleh National Center For Statistics menunjukkan bahwa wanita subur berusia 25 tahun memiliki kemungkinan hamil 96 dalam satu tahun, kehamilan yang terjadi menurun menjadi 86 pada wanita berusia 25-34 tahun dan 78 pada mereka 35-44 tahun. Usia ideal untuk hamil dan melahirkan pada wanita adalah usia 20- 30 tahun. Hal ini juga berlaku pada pria meskipun pria tetap dapat menghasilkan sel sperma sampai usia 50 tahun, yang disebut andropouse. Namun kemampuan mulai menurun seiring dengan menurunnya kemampuan seksualnya. Hasil penelitian hanya mengungkapkan hanya sepertiga pria berumur diatas 40 tahun yang mampu menghamili istrinya dalam waktu 6 bulan dibandingkan dengan pria berumur dibawah 25 tahun. Oleh sebab itu semakin tua usia akan mempengaruhi kualitas sel sperma. Oleh karena itu jika menginginkan anak pada usia ini sebaiknya dilakukan pemeriksaan genetik dan sperma untuk menghindari kelainan genetik atau janin yang dilahirkan nanti Kasdu, 2001.

2.3.4 Karakterstik Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan Menurut Sukijo Notoadmodjo 1997, Pendidikan adalah suatu kemahiran menyerap pengetahuan. Sesuai dengan meningkatnya pendidikan seseorang, kemampuan ini sangat berhubungan erat dengan sikap seseorang pengetahuan seseorang terhadap pengetahuan yang diserapnya, sedangkan menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, Universitas Sumatera Utara Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, pembuatan dan cara mendidik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses perubahan dan peningkatan pengetahuan, pola pengetahuan, pola fikir dan perilaku masyarakat menuju terbentuknya kepribadian yang utama. b. Tujuan Pendidikan Adapun tujuan pendidikan menurut Sukijo Notoadmodjo 1997, adalah suatu upaya untuk menanamkan pengetahuan dan peng- ertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi serta menanamkan tingkah lakukebiasaan yang baru. c. Sasaran Pendidikan Sasaran pendidikan merupakan objek dari pendidikan melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, pembuatan dan cara mendidik. d. Tingkat Pendidikan Dalam sistem pendidikan nasional mulai tahun 1992 dicanangkan wajib belajar 9 tahun untuk sekolah dasar dan lanjutan tingkat pertama Depdikbud, 1992, kemudian ditetapkan jenjang pendidikan formal yaitu: a Sekolah Dasar SDMI dan pendidikan yang sederajat. b Sekolah lanjutan Tingkat pertama SLTP dan pendidikan yang sederajat. c Sekolah Menengah Umum SMUMA dan pendidikan yang sederajat Universitas Sumatera Utara d Perguruan Tinggi

2.3.5 Karakteristik Pekerjaan

Ide bahwa pekerjaan tertentu mungkin membuat pekerja memiliki resiko gangguan reproduksi bukanlah suatu hal yang baru. Pada tahun 1860 seorang ilmuwan Prancis mencatat bahwa para istri dari pekerja tambang timah cenderung tidak hamil, dan jika memang hamil maka kemungkinan besar akan gugur. Efek paparan timah pada kesehatan umum sekarang telah terdokumentasi dengan baik dan diketahui mengurangi produksi sperma manusia maupun binatang. Sumber pekerjaan lain yang dapat mengurangi kualitas sperma adalah yang berhubungan dengan panas, pestisida, hidrokarbon, radiasi ion dan estrogen. Sebuah studi dari Australia mengidentifikasi pekerjaan yang beresiko yang meliputi pekerja transportasi, pekerja industri pembangunan, mekanik motor, petani dan penambang. Wanita juga memiliki resiko tinggi terhadap infertilitas dari pekerjaan. Sebuah studi dari AS memeriksa pekerjaan dan resiko infertilitas wanita dan menemukan bahwa wanita yang terpapar debu kimia, pelarut organik yang mudah terbakar, pertisida dan terminal tayangan video di tempat kerja memiliki resiko infertilitas yang lebih tinggi. Pekerjaan dapat diklafikasikan: a. PNS b. Wiraswasta c. Karyawan d. Buruh e. IRT Universitas Sumatera Utara

2.3.6 Karakteristik jenis infertilitas