Identifikasi Senyawa dan Penentuan Struktur

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat tumbuh dalam udara yang hanya mengandung hidrogen dan pH optimum untuk pertumbuhan ialah 7,4. Pada lempeng agar, koloninya berbentuk bulat, diameter 1-2 mm, cembung, buram, mengkilat dan konsistensinya lunak dengan warna khas kuning keemasan dan intensitasnya warnanya bervariasi Warsa, 1993 Untuk pengobatan infeksi akibat kuman ini dengan kasus yang ringan dapat diberikan penisilin G. Pada infeksi yang berat atau diduga resisten terhadap penisilin dapat diberikan metisilin atau derivat penisilin lain yang resisten terhadap penisilinase. Pada penderita yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan sefalosporin, eritromisin, linkomisin, atau klindamisin. Apabila resisten terhadap metisilin, dapat diberikan vankomisin, rifampisin, atau fusidic acid yang dikombinasi dengan antibiotika lainnya Warsa, 1993.

2.6 Identifikasi Senyawa dan Penentuan Struktur

Identifikasi struktur senyawa dilakukan untuk mengetahui jenis senyawa dan menentukan struktur molekul dari senyawa yang telah diisolasi. Metode elusidasi struktur dapat dilakukan dengan metoda Nuclear Magnetic Resonance NMR. Spektroskopi NMR atau biasa disebut resonansi magnetik inti berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom. Dengan menggunakan NMR akan diperoleh gambaran perbedaan sifat magnet dan berbagai inti yang ada serta menduga letak inti tersebut di dalam suatu molekul. Spektroskopi proton NMR 1 H-NMR memberikan informasi mengenai susunan hidrogen dalam molekul. Pada dasarnya, spektroskopi proton NMR merupakan sarana untuk menentukan struktur senyawa organik dengan mengukur momen magnet atom hidrogennya. Pada kebanyakan senyawa, atom hydrogen terikat pada gugus yang berlainan seperti –CH 2 , - CH 3 , -CHO, -NH 2 , -CHOH- dan spektrum NMR proton merupakan rekaman sejumlah atom hidrogen yang berada dalam keadaan lingkungan yang berlainan tersebut Harborne, 1987. 14 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan April - November 2012 dan bertempat di Laboratorium Biosain, Puslit Biologi, LIPI Cibinong, Bogor.

3.2 Bahan Tumbuhan

Sampel akar Lasianthus reticulatus Blume diambil dari tumbuhan yang berlokasi di Kalimantan Tengah pada bulan Maret 2011. Sampel diidentifikasi jenisnya di Herbarium Bogoriensis, Puslit Biologi-LIPI Bogor.

3.3 Alat dan Bahan

a. Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain rotary evaporator Heidolph, labu evaporator Duran, erlenmeyer Pyrex, neraca analitik, refrigerator Sanyo, lemari asam, Laminar Air Flow LAF, autoklaf Hirayama, cawan petri Pyrex, inkubator WTC Binder, jarum ose, spreader, tabung reaksi Pyrex, rak tabung reaksi, oven, pipet tetes, vial, inkubator, shaker incubator, pinset, corong, freeze dry Eyela, spatula, kaca arloji, pendeteksi fluoresensi UV Camag, kolom kromatografi tinggi kolom 111 cm dengan diameter 4,5 cm; dan tinggi kolom 61 cm dengan diameter 2,5 cm, plat KLT silica gel 60 F 254 Merck b. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain n-heksan, etil asetat, metanol, aqua bidest, Nutrient Agar Criterion Hardy Diagnostic, Nutrient Broth DIFCO, Brain Heart Infussion Merck, Agar Wako, Aquadest steril, kloramfenikol Sigma, etanol, DMSO, pereaksi warna Serium IV sulfat, pereaksi warna Vanillin-HCl, pereaksi warna Dragendorf, Sephadex LH-20 Merck, silica gel 60 0,063-0,200 mm 70-