24
3. Hanya untuk mengukur produktivitas relatif dari UKE bukan produktivitas
absolut. 4.
Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan.
2.6 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian mengenai efisiensi bank yang telah banyak dilakukan pada bank-bank syariah maupun bank-bank konvensional baik
domestik maupun luar negeri:
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Metodologi
Penelitian Hasil dan Kesimpulan
1 Donsyah
Yudistira 2003
Efficiency in Islamic
Banking: an Empirical
Analysis of 18 Banks
Data Envelopment
Analysis DEA,
Input: 1 Staff costs
2 Fixed assets 3 Total
deposits Output:
1 Total Loans 2 Other
income 3 Liquid
assets Tingkat inefisiensi pada
bank Islam tergolong rendah yaitu sekitar 10
jika dibandingkan bank- bank konvensional. Pada
periode 1998-1999 kinerja bank Islam terkena imbas
krisis global tetapi kemudian berjalan sangat
baik setelah masa sulit.
2 Muliaman
D. Hadad, dkk. 2003
Pendekatan Parametrik
Untuk Efisiensi
Perbankan Indonesia
Stochastic Frontier
Analysis SFA dan
Data Frontier
Analysis DFA,
Input: 1 Biaya
tenaga kerja 2 Price of
funds Output:
Merger tidak semuanya meningkatkan efisiensi,
bank asing campuran menjadi bank yang paling
efisien dan pada periode 2002 menggunakan DFA
bank swasta nasional devisa merupakan bank
yang paling efisien
25
1 Kredit yang diberikan
pihak terkait dengan bank
2 Kredit yang diberikan
pada pihak lainnya
3 Surat berharga
yang dimiliki
3 Akhmad
Syakir Kurnia
2004 Mengukur
Efisiensi Intermediasi
Sebelas Bank Terbesar
Indonesia dengan
Pendekatan Data
Envelopment Analysis
DEA Data
Envelopment Analysis
DEA, Input:
1 Simpanan 2 Beban
Operasional Output:
1 Kredit 2 Aktiva
lancar 3 Pendapatan
Operasional Seluruh bank pemerintah
tidak efesien pada periode 2002. Pada periode 2003
hanya Bank Mandiri yang efisien. Bank asing yang
diwakili Citibank menunjukkan efisiensi
pada batas frontier selama periode 2002 dan 2003.
Selain itu dapat disimpulkan bahwa bank-
bank yang besar tidak lebih efisien dibandingkan bank
yang lebih kecil. Bank yang lebih besar dilihat
dari sisi aset, penghimpunan dan
penyaluran dana tidak berarti efisien dalam
menjalankan fungsi intermediasi.
4 Erwinta
Siswadi dan Wilson
Arafat 2004
Mengukur Efisiensi
Relatif Kantor Cabang Bank
dengan Menggunakan
Metode Data Envelopment
Analysis DEA
Data Envelopment
Analysis DEA,
Input: 1Jumlah
pegawai level
manajer
2jumlah pegawai
staff 3 Jumlah
Ada 19 kantor cabang yang inefisien, 8 kantor cabang
dalam kondisi DRS dan 11 cabang IRS.
26
ATM 4 Jumlah
outlet 5 Biaya umum
dan administrasi
Output: 1 Jumlah
nasabah 2 Dana pihak
ketiga 3 Jumlah
debitur 4 Posisi kredit
5 Total pendapatan
5 Aryanto
Yudho 2007
Efisiensi Perbankan
Syariah Di Indonesia
Tahun 2005: Aplikasi
Metode Data Envelopment
Analysis DEA
Data Envelopment
Analysis DEA,
Input: 1Simpanan
2Beban
operasional Output:
1Pembiayaan 2Aktiva
lancar 3 Pendapatan
lain Bank Muamalat Indonesia,
BRI syariah, Bank Niaga Syariah, dan Bank Permata
Syariah mengalami efisien pada tahun 2005.
Sedangkan Bank Syariah lain mengalami fluktuasi
dalam efisiensi selama empat kuartal pada tahun
2005.
6 Fadzlan
Sufian 2007
The Efficiency of Islamic
Banking Industry in
Malaysia: Foreign vs
Domestic Banks
Data Envelopment
Analysis DEA,
Input: 1 Total
deposits 2 Labour
3 Fixed assets Output:
1 Total loans 2 Income
Perbankan Islam Malaysia mengalami penurunan
efisiensi periode 2002 dan kembali sedikit membaik
pada periode 2003 dan 2004. Bank Islam domestik
memiliki tingkat efisiensi yang sedikit lebih tinggi
dari bank Islam asing.
7 Harjum
Muharam dan Rizki
Pusvitasari Analisis
Perbandingan Efisiensi
Perbankan Data
Envelopment Analysis
DEA, Tidak ada perbedaan nilai
efisiensi antara Bank Umum Syariah BUS dan
Unit Usaha Syariah UUS,
27
2007 Syariah
Input: 1
Simpanan 2
Biaya operasional
lain Output:
1 Pembiayaan
2 Aktiva
lancar 3
Pendapatan operasional
lain tidak ada perbedaan
efisiensi antara bank syariah BUMN dan bank
syariah Non BUMN, tidak ada perbedaan nilai
efisiensi bank syariah swasta nondevisa dan bank
syariah devisa. Hanya Bank BTN Syariah, Niaga
Syariah, dan Permata Syariah selalu mencapai
nilai efisien 100 selama periode amatan.
8 Ambarsari
Kusumanin grum 2008
Efisiensi Kinerja
Keuangan Koperasi
dengan Model Data
Envelopment Analysis
DEA.Studi Kasus Pada
Koperasi Kecamatan di
Kabupaten Sragen
Data Envelopment
Analysis DEA,
Input: 1
Modal 2
Beban operasional
Output: 1
Dana pihak ketiga
2 Pendapatan
koperasi 3
Kredit Hasil
penelitian menunjukkan KPRI Guru
Sumberlawang, KPRI Guru Gesi, KPRI Guru
Sukodono, KPRI Guru Mondokan, KPRI Guru
Tangen merupakan koperasi yang efisien.
9 Ascarya dan
Diana Yumanita
2008 Comparing
The Efficiency of Islamic
Banks in Malaysia and
Indonesia. Data
Envelopment Analysis
DEA, Input:
1
Deposits 2
Labor 3
Assets Output:
1 Financing
2 Income
Bank Islam di Indonesia mengalami peningkatan
efisiensi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
bank Islam di Malaysia selama periode 2002-2005.
10 Hamim Akhmad
Mokhtar, dkk 2008
Efficiency and Competition
of Islamic Bank in
Malaysia. Data
Envelopment Analysis
DEA, Input:
1
Total Simpanan
2 Biaya
Dalam periode pengamatan periode 1997-2003 rata-
rata efisiensi bank syariah di Malaysia secara
menyeluruh mengalami peningkatan. Dalam studi
ini mengungkapkan bahwa bank umum syariah lebih
28
Overhead Output:
1 Aktiva
Produktif efisien dari pada bank
konvensional yang membuka layanan unit
usaha syariah.
11 Afnan Bastian
2009 Analisis
Perbedaan Asset dan
Efisiensi Perbankan
Syariah di Indonesia
Periode Sebelum dan
Sesudah Program
Akselerasi Pengembanga
n Perbankan Syariah 2007-
2008 Aplikasi Metode DEA.
Data Envelopment
Analysis DEA.
Variabel input: 1
Simpanan 2
Beban operasional
Variabel output:
1 Pembiayaan
2 Alat liquid
3 Pendapatan
lain Hasil penelitian
menunjukkan terjadi peningkatan jumlah total
asset secara signifikan dan terjadi peningkatan rata-
rata efisiensi perbankan syariah secara keseluruhan.
12 Maflachatun 2010
Analisis Efisiensi
Teknik Perbankan
Syariah di Indonesia
dengan Metode Data
Envelopment Analysis
DEA. Data
Envelopment Analysis
DEA. Variabel input:
1
Simpanan 2
Aset 3
Biaya tenaga kerja
Variabel output:
1 Pembiayaan
2 Pendapatan
operasional Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa bank syariah yang tetap
mengalami efisiensi 100 adalah Bank Muamalat
Indonesia pada BUS serta Bank Niaga Syariah dan
Bank Permata Syariah pada UUS, sedangkan
bank-bank syariah lainnya mengalami fluktuasi dan
cenderung mengalami inefisiensi selama tahun
pengamatan.
Sumber: Rangkuman Berbagai Macam Jurnal dan Penelitian Terdahulu
2.7 Kerangka Konseptual