Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga

(1)

GAMBARAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBELUM DAN

SESUDAH BEROLAHRAGA

Oleh :

NOR AMIRA BINTI KAMARUZAMAN 070100290

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

GAMBARAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBELUM DAN

SESUDAH BEROLAHRAGA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

NOR AMIRA BINTI KAMARUZAMAN 070100290

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Penelitian dengan Judul :

Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga

Yang dipersiapkan oleh :

NOR AMIRA BINTI KAMARUZAMAN 070100290

Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke lahan penelitian.

Medan, 1 Mei 2010 Disetujui,


(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Gambaran Tekanan Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga

Nama : Nor Amira binti Kamaruzaman NIM : 070100290

__________________________________________________________________

Dosen Pembimbing, Dosen Penguji 1,

__________________________ ________________________ [Prof. dr. Harris Hasan, SpPD, [Prof. Guslihan Dasa Tjipta,

SpJP (K)] Sp.A(K)]

Dosen Penguji 2,

_______________________ [Prof. Dr. Harun Al Rahsyid,


(5)

ABSTRAK

Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke jantung (pembuluh balik). Olahraga pula adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Olahraga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Stambuk 2007, 2008, dan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berumur 17-27 tahun yang tidak mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit kardivaskular. Sampel untuk penelitian ini sebanyak 100 orang. Berdasarkan penelitian didapatkan adanya hubungan antara olahraga dan tekanan darah (p <0.05). Olahraga mempengaruhi peningkatan tekanan darah melalui penelitian yang telah dilakukan. Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Peneliti berharap terdapat penelitian lain yang dapat meneruskan penelitian ini agar lebih sempurna. Mungkin penelitian ini dapat diteruskan dengan mengkaji efek olahraga terhadap pasien hipertensi. Jumlah responden juga mungkin bisa ditambahkan lebih ramai agar hasil lebih akurat.


(6)

ABSTRACT

Blood pressure is the force of blood flow in blood vessel that passing through the arteries and veins. Sports is the exercise done by one person or more in a team or group. Sports is one of the factors that influence the increase in blood pressure. This study is an analytic cross-sectional study design. The population in this study is the FK USU students from 2007,2008, and 2009 batch, aged 17-27 years old who had no hypertension and cardiovascular diseases history. Total of samples for this study is 100 samples. Based on the study results, exercise do increase the blood pressure (p <0.05). Exercise is beneficial for the body. Researchers hope that there are other studies which would continue this study. Perhaps this study can be continued by researching the effects of exercise on patients with hypertension. Besides that, more samples should be add up to this study to get more accurate results.


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan izin dan inayahnya dapat saya siapkan karya tulis ilmiah (KTI) ini dengan jayanya. KTI ini bertajuk, ‘Gambaran Tekanan Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga’. Saya secara lansung akan meneliti perubahan tekanan darah mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebelum dan sesudah berolahraga. Hasil akhirnya adalah perbandingan tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga. Dan secara keseluruhan diharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan informasi terhadap masyarakat, puskemas dan instansi pendidikan tempatan.

Dengan ini, sejuta penghargaan saya ucapkan kepada dosen pembimbing saya Prof. dr. Harris Hasan yang telah banyak membantu saya dalam merangka dan menyiapkan proposal penelitian ini dengan baik. Terima kasih juga buat teman-teman yang sentiasa bersama dari persediaan untuk menyiapkan KTI hinggalah ke saat ini masih bersama menyokong dan membantu dalam setiap urusan.

Dan akhirnya saya berharap penelitian yang akan saya jalankan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapat kerjasama dari semua pihak yang terlibat. Sekian terima kasih. Wassalam.

Medan, 1 Mei 2010 Disediakan oleh,

……….. (NOR AMIRA BT KAMARUZAMAN)


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Abstrak ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ……….. vii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitiian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Olahraga ... 5

2.1.1 Definisi Olahraga ... 5

2.1.2 Karakteristik Olahraga ... 5


(9)

2.2 Tekanan Darah ... 8

2.2.1 Definisi Tekanan Darah ... 8

2.2.2 Jenis-Jenis Tekanan Darah ... 9

2.2.3 Faktor Mempengaruhi Tekanan Darah ... 11

2.2.4. Pengukuran Tekanan Darah ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 14

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ………... 14

3.2 Definisi Operasional ... 15

3.3 Variabel ... 16

3.4 Hipotesis Penelitian ... 18

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 19

4.1 Jenis Penelitian ………... 19

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ………... 19

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ……… 19

4.4 Teknik Pengumpulan Data ……….... 21

4.5 Pengolahan dan Analisa Data ……….... 21

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

5.1 Hasil Penelitian ... 23

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 23

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 24

5.1.3 Distribusi Jenis Kelamin, Umur, dan Stambuk Mahasiswa ... 24

5.1.4 Selisih Tekanan Darah ... 26


(10)

5.2 Pembahasan ... 29

5.2.1 Tekanan Darah Mahasiswa ... 29

5.2.2 Hubungan Olahraga dan Tekanan Darah ... 29

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

6.1 Kesimpulan ... 31

6.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ……….... 33 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 10 Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7 ... 11 Tabel 5.1 Frekuensi Jenis Kelamin Mahasiswa Yang

Mengikut i Penelitian ... 24 Tabel 5.2 Frekuensi Umur Mahasiswa Yang

Mengikuti Penelitian ... 25 Tabel 5.3 Frekuensi Stambuk Mahasiswa Yang

Mengikuti Penelitian ... 25 Tabel 5.4 Frekuensi Kategori Selisih Tekanan

Darah Sistolik Mahasiswa ... 26 Tabel 5.5 Frekuensi Kategori Selisih Tekanan

Darah Diastolik Mahasiswa ... 27 Tabel 5.6 Uji T Dependen : Tekanan Darah Sistolik ... 27 Tabel 5.7 Uji T Dependen : Tekanan Darah Diastolik ... 28


(12)

DAFTAR GAMBAR


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Riwayat Hidup Peneliti Lampiran II Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran III Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran IV Contoh Tabel Senarai, Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Olahraga

Lampiran V Contoh Borang Identitas Responden

Lampiran VI Senarai Responden beserta Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Olahraga

Lampiran VII Data SPSS

Lampiran VIII Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan


(14)

ABSTRAK

Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke jantung (pembuluh balik). Olahraga pula adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Olahraga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Stambuk 2007, 2008, dan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berumur 17-27 tahun yang tidak mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit kardivaskular. Sampel untuk penelitian ini sebanyak 100 orang. Berdasarkan penelitian didapatkan adanya hubungan antara olahraga dan tekanan darah (p <0.05). Olahraga mempengaruhi peningkatan tekanan darah melalui penelitian yang telah dilakukan. Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Peneliti berharap terdapat penelitian lain yang dapat meneruskan penelitian ini agar lebih sempurna. Mungkin penelitian ini dapat diteruskan dengan mengkaji efek olahraga terhadap pasien hipertensi. Jumlah responden juga mungkin bisa ditambahkan lebih ramai agar hasil lebih akurat.


(15)

ABSTRACT

Blood pressure is the force of blood flow in blood vessel that passing through the arteries and veins. Sports is the exercise done by one person or more in a team or group. Sports is one of the factors that influence the increase in blood pressure. This study is an analytic cross-sectional study design. The population in this study is the FK USU students from 2007,2008, and 2009 batch, aged 17-27 years old who had no hypertension and cardiovascular diseases history. Total of samples for this study is 100 samples. Based on the study results, exercise do increase the blood pressure (p <0.05). Exercise is beneficial for the body. Researchers hope that there are other studies which would continue this study. Perhaps this study can be continued by researching the effects of exercise on patients with hypertension. Besides that, more samples should be add up to this study to get more accurate results.


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah normal (normotensif) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat gizi. Namun kadar tekanan darah tidak sama sepanjang masa, dan sering berubah-ubah mengikut kebutuhan tubuh. Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas, menurut WHO, di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di antara nilai tersebut disebut sebagai normal-tinggi (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun).

Kelainan darah tinggi pada awalnya disebabkan oleh peningkatan aktivitas pusat vasomotor atau meningkatnya kadar epinefrin plasma, sehingga memberikan efek pada sistem kardiovaskuler. Oleh karena itu terjadi perubahan-perubahan fungsi pada sistem pengendalian tekanan darah. Kegagalan utama pada sistem pengendalian tekanan darah karena tidak berfungsinya baroreseptor ataupun refleks kemoreseptor, sehingga pusat vasomotor di batang otak menjadi hiperaktif. Dan melalui saraf simpatis ke jantung akan mempengaruhi isi sekuncup dan denyut jantung atau frekuensinya dan di lain pihak pada pembuluh darah menyebabkan perubahan diameter, sehingga tahanan perifer meningkat. Meningkatnya tekanan darah ini dapat berupa kenaikan sistolik dan/atau disertai kenaikan tekanan diastolik. Dan hal yang lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi adalah olahraga, karena olahraga isotonik (seperti


(17)

bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa daya tahan kardiorespirasi adalah salah satu indikator objektif dalam mengukur aktivitas fisik seseorang dan merupakan komponen terpenting dalam meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Penelitian dari Linda S. Pescatello et all, diperoleh hasil yaitu selama olahraga sekitar 30 menit pada pada orang normal (tidak mengalami hipertensi) terjadi peningkatan tekanan darah dari 117/76 mmHg menjadi 122/74 mmHg serta. Sedangkan pada orang yang mengalami hipertensi, selama olahraga sekitar 30 menit terjadi penurunan tekanan darah dari 136/91 mmHg menjadi 130/82 mmHg.

Olahraga menyebabkan perubahan besar dalam sistem sirkulasi dan pernapasan, dimana keduanya berlangsung bersamaan sebagai bagian dari respon homeostatik. Respon tubuh terhadap olahraga yang melibatkan kontraksi otot dapat berupa peningkatan kecepatan denyut jantung,. Selain itu terjadi penurunan retensi perifer total akibat vasodilatasi dalam otot-otot yang berolahraga. Akibatnya, tekanan darah sistolik juga meningkat meskipun hanya dalam peningkatan yang sedang,sementara diastolik biasanya cenderung tidak berubah atau turun. Saat berolahraga tekanan darah akan naik cukup banyak. Namun, segera setelah latihan selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30-120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Jika olahraga dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga dalam memperlancar aliran darah dan frekuensi denyut jantung terutama bagi penderita hipertensi. Namun olahraga ini harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan kadar yang diperlukan.


(18)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah gambaran tekanan darah pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebelum dan sesudah berolahraga?”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mendapatkan gambaran tekanan darah pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebelum dan sesudah berolahraga.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk membandingkan gambaran tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga.

b. Untuk mengetahui efek berolahraga terhadap tekanan darah.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Penulis

Sebagai pengalaman yang sangat berharga sekaligus tambahan pengetahuan bagi penulis.


(19)

1.4.2 Bagi Masyarakat

Untuk memberikan informasi tentang kesehatan terutama tentang bagaimana olahraga dapat mempengaruhi penyakit kardiovaskuler yang semakin kerap berlaku di kalangan masyarakat.

1.4.3 Bagi Puskemas

Sebagai masukan informasi tentang hubungan olahraga dengan tekanan darah pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara sehingga dapat dibuat program untuk peningkatan kesehatan pada kalangan mahasiswa.

1.4.4 Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai tambahan bahan pustaka dan sebagai dasar penelitian relevan selanjutnya.


(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Olahraga 2.1.1 Definisi

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia Press, kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat. Sedang menurut para pakar olahraga, adalah sebuah aktivitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera rohani) manusia itu sendiri.

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).

2.1.2 Karakteristik Olahraga

Terdapat beberapa karakteristik olahraga yang saling berkait rapat. Antaranya adalah :

2.1.2.1 Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi.

Definisi menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.


(21)

Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of

gravity) terhadap bidang tumpu (base of support).

Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien.

Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis : kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.

Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.

Keseimbangan juga merupakan kemampuan untuk mempetahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Merupakan faktor yang penting pada olahraga senam dan atletik terutama jenis lompat. Kesimbangan bergantung pada kemampuan koordinasi dari indera penglihatan, organ keseimbangan pada telinga, sistem pensarafan dan otot (Depkes, 1996:4).

2.1.2.2 Kekuatan otot

Kekuatan otot adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Ini penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Kekuatan otot dipengaruhi oleh : usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, suhu otot (Depkes, 1996:3).


(22)

2.1.2.3 Koordinasi

Merupakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan sehingga gerakan tersebut menjadi efesien dan efektif. Faktor ini sangat diperlukan dalam seluruh aktivitas olahraga maupun dalam aktivitas sehari-hari. Gerakan yang tidak disertai koordinasi yang baik akan menyebabkan pengeluaran tenaga yang berlebihan sehingga cepat lelah, tidak mengenai sasaran secara tepat, atau bahkan bisa menimbulkan cedera (Depkes, 1996:3).

2.1.2.4 Daya Tahan

Daya tahan menyatakan keadaan yang menekankan pada kapasitas melakukan kerja secara terus menerus dalam suasana aerobik. Umumnya yang banyak dibahas adalah daya tahan kardiovaskular dan otot. Daya tahan kardiovaskular merupakan faktor utama dalam kesegaran jasmani. Daya tahan kardiovaskular dipengaruhi oleh: keturunan, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik (Dangsina Moeloek, 1984:5).

2.1.3 Manfaat Olahraga

Menurut dr. Rai Wahyuni (2009), olahraga dapat memperbaiki profil lemak darah, yaitu menurunkan kadar total kolestrol, LDL, dan trigliserida. Olahraga juga dapat memperbaiki HDL, yaitu jenis kolestrol yang kadarnya sukar dinaikkan. Di samping itu, berbagai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan kegemukan dapat diturunkan dengan menjalankan olahraga yang tepat takaran, durasi, dan frekuensinya.

Olahraga juga dapat memperlancar pemasokan darah ke seluruh tubuh Keadaan jantung pada orang yang berolahraga (terlatih) jauh berbeda dengan orang yang tidak berolahraga. Jantung orang yang tidak berolahraga (tidak terlatih) biasanya dalam satu kali denyutan volume darah yang dapat dipompakan 70 cc sedangkan bagi yang terlatih dapat mencapai 200 cc, ini dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi otot jantung terutama ventrikel. Dengan demikian pasokan darah keseluruh tubuh menjadi lancar, Karena meningkatnya volume darah yang dapat dipompakan dalam satu kali denyutan (stroke volume).


(23)

Di samping itu, olahraga juga dapat memperbaiki kesehatan seksual. Dengan tetap aktif melakukan olahraga yang memacu fungsi kardiovaskuler serta melakukan latihan beban, dapat terhindar dari hilangnya hormon testoteron, yang akan terjadi karena bertambahnya berat badan (di atas berat badan ideal) karena berat badan mempengaruhi prokdusi hormon tersebut. Dengan olahraga juga dapat memperbaiki aliran darah menuju daerah genital sehingga organ tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik (Bafirman, 2007).

2.2 Tekanan Darah 2.2.1 Definisi

Menurut Stedman’s Medical Dictionary for the Health Professions and

Nursing, tekanan darah adalah tekanan pada darah dalam arteri sistemik, yang

dipengaruhi oleh kontraksi pada ventrikel kiri, resistensi pada arteriol dan kapilari, elastisitas dinding arteri, dan viskositas serta volume darah.

Tekanan darah adalah ukuran dari tekanan sistolik yang berpengaruh pada darah karena kontraksi otot jantung dan kekuatan atau tekanan diastolik pada dinding pembuluh darah yang lebih kecil yang mengalirkan darah dan yang mempercepatkan jalan darah pada waktu jantung mengendur antar denyut (Tom Smith, 1991).

Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke jantung (pembuluh balik) (Lanny Sustrani, 2004:13)

Dikatakan normal bila tekanan darah sistolik kurang dari 130 mmHg dan yang diastolik kurang dari 85 mmHg. Normal tinggi jika tekanan darah darah sistoliknya 130 - 139 mmHg dan diastoliknya 85 - 89 mmHg. Apabila tekanan darah sistoliknya 140 mmHg atau lebih dan diastoliknya 90 mmHg atau lebih, maka termasuk tinggi. Tekanan darah tinggi (hipertensi) termasuk penyakit yang ditakuti. Penyakit ini disebut silent killer karena sering tidak memberikan gejala apa-apa.


(24)

2.2.2 Jenis-jenis Tekanan Darah

Terdapat tiga jenis tekanan darah, yaitu :

2.2.2.1 Tekanan Darah Normal

Tekanan darah dikatakan normal apabila tekanan sistoliknya 120-140 mmHg manakala tekanan diastoliknya 80-90 mmHg (WHO).

Menurut National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) dari National

Institute of Health (NIH), mendefinisikan tekanan darah normal adalah

tekanan sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm Hg.

2.2.2.2 Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Hipotensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah lebih rendah dari normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Antara gejala klinis yang bisa dilihat akibat hipotensi adalah sering pusing, cepat lelah, penglihatan kurang jelas apabila merubah posisi, dan berkeringat dingin. Tekanan darah rendah sering terjadi pada waktu setelah sakit atau semasa penyembuhan.

Tekanan darah rendah yaitu catatan ukuran tekanan darah dibawah tekanan darah normal (Tom Smith, 1991:6). Sedangkan menurut Leonarld Marvyn (1992:14) tekanan darah rendah adalah baik selama darah dapat dipompakan atau terbawa kesegala jaringan dalam tubuh.

2.2.2.3 Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), hipertensi adalah suatu keadaan apabila tekanan darahnya melebihi normal, yaitu tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih tinggi manakala tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih tinggi.

Tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Lanny Sustrani, 2004:12)


(25)

Tekanan darah tinggi berlaku apabila tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Hipertensi ini bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung dan strok.

Pada umumnya gejala hipertensi tidak diketahui dengan pasti. Gejala penyakit ini bisa diketahui setelah timbul komplikasi pada organ lain. Gejala hipertensi itu antara lain: sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras atau beban berat, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah memerah, hidung berdarah, sering buang air kecil, terutama di malam hari, telinga berdenging, vertigo (Lanny Sustrani, 2004:12).

Menurut Iman Suharto (2001), hipertensi dibagi menjadi tekanan darah normal, hipertensi ringan, hipertensi sedang, hipertensi berat, dan hipertensi sangat berat seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah

Sistolik Diastolik Keterangan

<130 <85 Normal

131-159 86-99 Hipertensi Ringan

160-179 100-109 Hipertensi Sedang

180-209 110-119 Hipertensi Berat

>210 >120 Hipertensi Sangat Berat

Sumber : Iman Suharto, (2001:55)

Menurut The Seventh Report Of The Joint National Committee On

Prevention, Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC 7),klasifikasi tekanan darah pada dewasa terbagi menjadi kelompok normal,


(26)

Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7 Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg)

Normal <120 dan < 80

Pre Hipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi

Derajat 1 140 – 159 atau 90 – 99

Derajat 2 >160 atau >100

Sumber : The Seventh Report Of The Joint National Committee On Prevention,

Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC) (2003).

2.2.3 Faktor Mempengaruhi Tekanan Darah

Antara faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah :

2.2.3.1 Olahraga

Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau mengikuti aktivitas erobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan fisik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.


(27)

2.2.3.2 Konsumsi Garam

Pembatasan garam dapat menurunkan tekanan darah serta dapat mencegah kenaikan tekanan darah terkait dengan bertambahnya usia. Jika asupan garam kurang dari 3 gram sehari prevalensi hipertensi persentasenya rendah, tetapi jika asupan garam 5-15 gram per hari akan meningkatkan prevalensi menjadi 15-20% (Sudjaswadi Wiryo Widagdo, 2002:19).

2.2.3.3 Tidur yang Cukup

Menurut Dr Susan Redline dari Case Western Reserve (2008), dokter jantung perlu memberikan perhatian khusus terhadap pasien yang mengalami gangguan tidur, karena gangguan tidur dianggap sebagai salah satu faktor risiko hipertensi, baik pada pasien dewasa maupun pada pasien anak dan remaja. Kualitas dan kuantitas tidur dapat mempengaruhi proses hemostasis dan bila proses ini terganggu, dapat menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular. Jadi, selain modifikasi gaya hidup (pengaturan diet dan olah raga), kualitas tidur sangatlah penting dalam mempertahankan kesehatan.

2.2.4 Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode lansung dengan menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metode Tidak Lansung dengan menggunakan sphygmomanometer atau tensimeter. Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :

2.2.4.1 Cara Perabaan (Palpasi)

Pengukuran tekanan darah secara palpasi hanya dapat menetapkan sistolik saja. Cara pengukurannya sebagai berikut: manset dibalutkan pada lengan sampel, dengan cara memompa bola karet ditiupkan udara kedalamnya sambil memegang nadi sampel, pada suatu tekanan tertentu dimana nadi tidak teraba lagi tekanan manometer diturunkan perlahan-lahan dengan jari tetap meraba nadi, pada suatu


(28)

saat tertentu akan teraba nadi lagi ini disebut tekanan sistolik dengan mencatat berapa nilai dalam mmHg (Oktia Woro K.H. dkk, 2005:11).

2.2.4.2 Cara Pendengaran (Auskultasi)

Cara auskultasi memerlukan tensimeter dan stetoskop dalam pemeriksaan. Cara pengukurannya adalah pompakan udara kedalam manset sehingga kolom air raksa naik dan tangan pemeriksa yang meraba nadi sudah tidak merasakan denyut nadi lagi. Sesudah itu ujung stetoskop diletakan pada Fossa cubiti. Udara dikeluarkan secara perlahan-lahan, sehingga suatu saat terdengar suara yang dapat dibedakan dalam lima fase, yaitu: fase I: suara gelombang nadi yang pertama yang melalui manset, menyerupai suara pertama jantung yang lemah. Fase II: suara menjadi lebih keras dan diikuti oleh desingan seperti tiupan. Fase III: suara menjadi maksimal, dan desingan mulai hilang. Fase IV: sekonyong-konyong suara menjadi kurang nyata, menjadi suara tertutup. Fase V: suara hilang (Oktia Woro K.H. dkk, 2005:11).


(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Variabel bebas : Olahraga

Variabel terikat :

Perubahan tekanan darah

Variabel perantara : 1. Jenis kelamin 2. Usia

3. Keturunan 4. Olahraga 5. Kebiasaan 6. Pemakaian obat


(30)

Gambar 3.1

Skema Kerangka Konsep Penelitian 3.2 Definisi Operasional

Variabel

Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur

Hasil Ukur Skala

Olahraga Mahasiswa/i stambuk 2007, 2008, dan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berolahraga seperti bermain futsal dan bermain badminton. Mahasiswa/ i akan berolahraga secara berterusan minimal 30 menit.

Stopwatch. Pengambila n tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga. Nominal. Perubahan tekanan darah. Tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga diambil. 1. Tekanan darah mahasiswa/i akan diambil sebelum Stetoskop merek Littman dan Sphygmom anometer air raksa 1. Tekanan darah dikatakan normal apabila tekanan Ordinal.


(31)

berolahraga.

2.

Mahasiswa/ i akan berolahraga selama minimal 30 menit secara berterusan. 3. Tekanan darah mahasiswa/i sesudah berolahraga diambil. dengan tingkat ketelitian 0,1 mmHg. sistoliknya 120-140 mmHg manakala tekanan diastoliknya 80-90 mmHg. 2. Hipotensi apabila tekanan darah mahasiswa/i mencapai 90/60 mmHg. 3. Hipertensi apabila tekanan darah mahasiswa/i melebihi 140/90 mmHg.


(32)

3.3 Variabel

3.3.1 Variabel Bebas atau Variabel Independen

Variabel bebas independen adalah variabel yang bila dalam suatu saat berada bersama dengan variabel lain, variabel yang terakhir ini berubah (atau diduga berubah) dalam variasinya. Variabel bebas independen dalam penelitian ini adalah olahraga.

3.3.2 Variabel Terikat atau Variabel Dependen

Variabel tergantung dependen adalah variabel yang berubah akibat variabel bebas. Variabel tergantung dependen dalam penelitian ini adalah perubahan tekanan darah.

3.3.3 Variabel Perantara

Variabel perantara adalah variabel yang menjembatani pengaruh suatu variabel bebas dengan variabel tergantung. Variabel perantara pada penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, keturunan, olahraga, status gizi, kebiasaan, dan pemakaian obat. Variabel perantara pada penelitian ini harus dikendalikan agar perubahan tekanan darah semata-mata dipengaruhi oleh olahraga. Ini karena banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah seseorang. Faktor-faktor seperti jenis kelamin dan usia tidak perlu dikontrol karena faktor-faktor tersebut tidak akann berubah dalam jangka waktu penelitian. Manakala, faktor-faktor lain pula harus dikontrol, karena faktor-faktor ini mungkin berubah dalam jangka waktu penelitian :

1. Keturunan : dipilih responden yang tidak memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung yang bisa mempengaruhi tekanan darah seseorang. 2. Olahraga : berolahraga seperti bermain futsal dan badminton dalam

jangka waktu minimal 30 menit secara berterusan. Responden juga berolahraga sekurang-kurangnya 2 kali/seminggu.


(33)

3. Kebiasaan : tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol, karena kedua-duanya bisa meningkatkan tekanan darah. Responden juga diminta untuk tidak mengkonsumsi kopi 30 menit sebelum berolahraga.

4. Pemakaian obat : tidak mengkonsumsi obat-obat tertentu saperti dekongestan hidung, obat flu, dan obat supresi nafsu makan yang dapat meningkatkan tekanan darah.

3.4 Hipotesis

Tekanan darah akan meningkat (sesudah berolahraga) pada mahasiswa yang berolahraga.


(34)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik, yakni melihat bagaimana olahraga dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cross-sectional study, di mana pengumpulan data atau variabel yang diteliti dilakukan

secara bersamaan dan diambil pada satu waktu. Ini dilakukan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point

time approach).

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di Bali Futsal, Sei Padang, Medan dan di Cikal, Jalan Dr. Mansyur, Medan. Pengambilan dan pengumpulan data telah dilakukan selama bulan Augustus sehingga Oktober 2010.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Stambuk 2007, 2008, dan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berumur 17-27 tahun yang tidak mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit jantung. Teknik sampling yang telah digunakan adalah random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak. Pemilihan sampel adalah berdasarkan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian ini.


(35)

i. Kriteria Inklusi :

• Mahasiswa lelaki dan perempuan.

• Berumur 17-27 tahun

• Berolahraga seperti bermain futsal dan badminton dengan jangka waktu minimal 30 menit.

• Berolahraga lebih dari 2 x/seminggu ii. Kriteria eksklusi :

• Mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit jantung.

• Merokok dan mengkonsumsi alkohol.

• Mengkonsumsi obat yang bisa meningkatkan tekanan darah.

4.3.2 Sampel

Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus dibawah ini, di mana tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan relatif 10%.

n =

1 + N (d2) ___N______

Keterangan rumus :

N : Besar populasi. Besar populasi untuk penelitian ini, yakni jumlah mahasiswa/i stambuk 2007, 2008, dan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah sebanyak 1137 orang.

d : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan. Tingkat kpercayaan yang dikehendaki adalah 0.1


(36)

n =

1 + 1137 (0.12) ___1137_____

= 99.9 orang.

Besar sampel untuk penelitian ini adalah 99.9 orang. Jumlah sampel ini dibulatkan menjadi 100 orang.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Responden pada penelitian analitik ini adalah mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berolahraga dengan bermain futsal di Bali Futsal, Sei Padang, Medan dan bermain badminton di Cikal, Jalan Dr. Mansyur, Medan. Tekanan darah mahasiswa/i ini telah diambil sebelum berolahraga. Olahraga dilakukan berterusan selama minimal 30 menit sebelum dilakukan pengambilan tekanan darah sesudah berolahrahga. Instrumen seperti tensimeter dan stetoskop telah digunakan dalam pengambilan tekanan darah mahasiswa/i tersebut. Responden diminta untuk duduk (istirahat) ketika pengambilan tekanan darah.

Responden juga telah diwawancara dengan menggunakan jenis wawancara bebas terpimpin, yakni kombinasi dari wawancara tidak terpimpin dan wawancara terpimpin. Meskipun terdapat unsur kebebasan,tetapi ada pengaruh pembicaraan secara tegas dan mengarah. Wawancara jenis ini mempunyai ciri fleksibilitas (keluwesan) dan arah yang jelas. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah seperti riwayat penyakit, riwayat keluarga, riwayat olahraga dan kebiasaaan sehingga bisa dilampirkan pada hasil penelitian nanti.

4.5 Pengolahan dan Analisa Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kuantitatif, yakni hasil data yang diperoleh dari pengukuran. Sesuai dengan sifat data, maka teknik pengolahan data untuk penelitian ini adalah teknik statistik, yakni teknik


(37)

pengolahan data dengan menggunakan analisis statistik. Berdasarkan sifat data juga, teknik analisis data yang telah digunakan adalah teknik analisis kuantitatif, yakni teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, sebagai hasil pengukuran. Kesimpulan yang dihasilkan oleh teknik ini lebih tepat.

Teknik pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisa korelasi untuk menentukan hubungan antara dua variabel atau lebih pada situasi atau sekelompok subjek. Variabel dependen biasanya terdiri dari satu variabel, sedangkan variabel independen dapat lebih dari satu buah. Pada proses pemasukan data telah dilakukan pengecekan ganda oleh tenaga entry data dan analisis data analitik dengan menggunakan SPSS.


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua lokasi yaitu, di Bali Futsal, Sei Padang, Medan dan di Cikal, Jalan Dr. Mansur, Medan. Bali Futsal adalah salah satu pusat olahraga di Medan yang sering dikunjungi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dua lapangan futsal tanpa atap disediakan untuk berolahraga. Harga penggunaan setiap lapangan adalah lima puluh ribu rupiah per jam. Lokasinya yang berdekatan dengan Universitas Sumatera Utara dan harga lapangan yang murah menyebabkan pusat olahraga ini menjadi tumpuan mahasiswa. Bali futsal beroperasi dari jam 0700 s/d 2400 WIB.

Cikal merupakan salah satu pusat olahraga di Medan yang sering dikunjungi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Lokasinya yang terletak di Pintu 4, Universitas Sumatera Utara, Jalan Dr. Mansur amat memudahkan mahasiswa untuk sering berolahraga ke sana. Tiga lapangan badminton disediakan bagi yang gemar bermain badminton. Bagi yang gemar bermain pimpong, tiga meja pimpong disediakan untuk berolahraga. Pusat olahraga ini beroperasi dari jam 0700 s/d 0300 WIB. Kos penggunaan lapangan juga murah karena sebelum jam 2200 WIB, penggunaan lapangan adalah gratis. Sesudah jam 2200 WIB sahaja kos penggunaan lapangan menjadi dua puluh lima ribu rupiah per jam. Cikal juga merupakan salah satu tempat tumpuan atlit-atlit pimpong untuk berlatih ke pertandingan.

Sebanyak 100 orang responden yang terdiri daripada mahasiswa Stambuk 2007, 2008, dan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara telah sukarela mengikuti penelitian ini


(39)

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran stambuk 2007, 2008, dan 2009 yang berumur 17-27 tahun. Mahasiswa yang bersetuju menjadi responden juga adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu berolahraga seperti bermain futsal dan badminton dalam jangka waktu minimal 30 menit serta berolahraga lebih dari 2x/seminggu. Responden juga terdiri daripada 50 orang mahasiswa laki-laki serta 50 orang mahasiswa perempuan. Responden yang mengikuti penelitian ini telah mengikuti syarat yang telah ditetapkan yaitu tidak merokok 30 menit sebelum dilakukan pengukuran serta tidak mengkonsumsi obat flu.

5.1.3 Distribusi Jenis Kelamin, Umur dan Stambuk Mahasiswa

Seramai 100 responden yang terdiri daripada 50 (50.0%) orang laki-laki dan 50 (50.0%) orang perempuan yang mengikuti penelitian ini.

Tabel 5.1 Frekuensi Jenis Kelamin Mahasiswa Yang Mengikuti Penelitian

Jenis Kelamin N %

Laki-laki 50 50.0

Perempuan 50 50.0

Total 100 100.0

Frekuensi umur pada mahasiswa diperlihatkan pada tabel 5.2. Sebahagian besar responden adalah berumur 21 tahun yaitu sebanyak 39 orang (39.0%), kedua 22 tahun sebanyak 34 orang (34.0%), diikuti oleh 23 tahun sebanyak 14 orang (14.0%) dan akhirnya umur 20 tahun sebanyak 13 orang (13.0%).


(40)

Tabel 5.2 Frekuensi Umur Mahasiswa Yang Mengikuti Penelitian

Umur N %

20 39 39.0

21 34 34.0

22 14 14.0

23 13 13.0

Total 100 100.0

Stambuk responden dipilih secara acak ataupun random sampling. Stambuk yang paling banyak mengikuti penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran dari stambuk 2007 yaitu sebanyak 59 orang (59.0%), diikuti oleh mahasiswa stambuk 2008 sebanyak 35 orang (35.0%) dan akhirnya mahasiswa stambuk 2009 sebanyak 6 orang (6.0%).

Tabel 5.3 Frekuensi Stambuk Mahasiswa Yang Mengikuti Penelitian

Stambuk N %

2007 59 59.0

2008 35 35.0

2009 6 6.0


(41)

5.1.4 Selisih Tekanan Darah

Tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga telah diukur untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara olahraga dengan tekanan darah. Tekanan darah sistolik dan diastolik dinilai dalam penelitian ini.

Selisih tekanan darah (tekanan darah sesudah berolahraga - tekanan darah sebelum berolahraga) sistolik dan diastolik dikira bagi menentukan apakah terdapat peningkatan terhadap tekanan darah sesudah berolahraga. Selisih tekanan darah dibagi ke dua kategori yaitu meningkat dan tidak meningkat. Apabila selisih > 0, itu menunjukkan adanya peningkatan pada tekanan darah. Sekiranya selisih ≤ 0, itu menunjukkan tiada peningkatan. Analisis hasil data menunjukkan kategori selisih tekanan darah sistolik mahasiswa yang meningkat adalah sebanyak 99 orang (99.0%) manakala yang tidak meningkat adalah seorang (1%). Kategori selisih tekanan diastolik yang meningkat pula sebanyak 93 orang (93%) manakala yang tidak meningkat sebanyak 7 orang (7%).

Tabel 5.4 Frekuensi Kategori Selisih Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa

Tekanan Darah N %

Meningkat 99 99.0

Tidak meningkat 1 1.0


(42)

Tabel 5.5 Frekuensi Kategori Selisih Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa

Tekanan Darah N %

Meningkat 93 93.0

Tidak meningkat 7 7.0

Total 100 100.0

5.1.5 Hasil Analisis Statistik

Dengan menggunakan uji t dependen, didapatkan nilai rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah berolahraga serta nilai rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah berolahraga dengan standard deviasi tertentu.

Tabel 5.6 Uji T Dependen : Tekanan Darah Sistolik

Rata-Rata N Standard

Deviasi

Sig.

Tekanan darah sistolik

sebelum olahraga

118.41 100 9.819

.000 Tekanan

darah sistolik sesudah olahraga


(43)

Hasil out put mendapatkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum olahraga adalah 118.41 (SD 9.819) dan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah olahraga adalah 127.61 (SD 9.790). Hasil uji t = -22.913 dan p value 0.000. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah olahraga.

Tabel 5.7 Uji T Dependen : Tekanan Darah Diastolik

Rata-Rata N Standard

Deviasi

Sig.

Tekanan darah diastolik sebelum olahraga

74.34 100 8.806

.000 Tekanan

darah diastolik

sesudah olahraga

80.90 100 9.736

Hasil out put mendapatkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum olahraga adalah 74.34 (SD 8.806) dan rata-rata tekanan darah diastolik sesudah olahraga adalah 80.90 (SD 9.736). Hasil uji t = -14.234 dan p value 0.000. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah olahraga.


(44)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Tekanan Darah Pada Mahasiswa

Dalam penelitian ini, dengan menggunakan uji T dependen didapati nilai rata-rata untuk tekanan sistolik dan diastolik meningkat. Nilai rata-rata tekanan sistolik sebelum olahraga adalah 118.41 dan sesudah olahraga adalah 127.61. Nilai rata-rata untuk tekanan diastolik sebelum olahraga pula adalah 74.34 dan sesudah olahraga adalah 80.90. Ini sejalan dengan penelitian dari Arsdiani Syatria (2006) yang menunjukkan hasil penelitiannya terdapat peningkatan pada tekanan darah sistolik dan diastolik respondennya sesudah berolahraga.

Hasil penelitian membuktikan terdapat peningkatan pada tekanan darah sesudah berolahraga. Maka, hipotesa awal penelitian diterima. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, yaitu :

1. Volume darah : Semakin tinggi volume darah,maka semakin tinggi pula tekanan darahnya.

2. Kekuatan kontraksi jantung : Meningkatnya kekuatan kontraksi jantung akan meningkatkan tekanan darah.

3. Frekuensi denyut jantung : Dalam batas tertentu, peningkatan frekuensi denyut jantung akan meningkatkan cardiac output sehingga akan meningkatkan volume darah dalam sirkulasi sistemik sehingga akan meningkatkan tekanan darah.

4. Tingkat resistensi pembuluh darah : Tahanan pembuluh darah cenderung memberikan hambatan terhadap jalannya aliran darah (syaifuddin,2001). Tingkat resistensi dapat diakibatkan karena peningkatan viskositas darah. Semakin tinggi viskositas darah akan menyebabkan peningkatan resistensinya sehingga tekanan darah akan meningkat.

5. Elastisitas pembuluh darah : Semakin elastis pembuluh darah,maka akan semakin rendah tekanan darah yang dihasilkan (Chandra, 2006)

5.2.2 Hubungan Olahraga dan Tekanan Darah

Pada penelitian ini, uji yang digunakan untuk uji hipotesa adalah uji T dependen. Hasil penelitian menunjukkan nilai p untuk tekanan darah sistolik


(45)

sebelum dan sesudah olahraga adalah 0.000. Apabila nilai p ≤ 0.05, maka hipotesa nol ditolak dan membuktikan terdapat perubahan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah olahraga. Dari penelitian juga didapatkan nilai p untuk tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah olahraga adalah 0.000. Apabila nilai p ≤ 0.05, maka hipotesa nol ditolak dan membuktikan terdapat perubahan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah olahraga. Ini sejalan dengan penelitian dari Herlina Mustika Kusuma Utami (2007) yang mengatakan terdapat hubungan signifikan antara kesegaran jasmani dan tekanan darah.

Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Respon fisiologis terhadap olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan pada bagian-bagian yang kurang memerlukan oksigen akan terjadi vasokonstriksi, misal traktus digestivus. Meningkatnya curah jantung pasti akan berpengaruh terhadap tekanan darah.

Canadian Society for Exercise Physiology (1998) dalam “physical activity guide” menyebutkan bahwa untuk menjaga tubuh tetap sehat diperlukan aktifitas

fisik seperti berjalan kaki selama 60 menit per hari, Sedangkan untuk aktifitas fisik yang lebih berat,seperti bersepeda atau berenang diperlukan waktu 30-60 menit 4 kali seminggu. Seseorang yang melakukan olahraga aerobic atau jogging memerlukan waktu 20-30 menit. Aktifitas ini harus dilakukan secara bertahap dan teratur untuk mencapai hasil yang optimal.

Kaitan olahraga dengan jantung dan pembuluh darah dapat dipahami karena jantung merupakan organ vital yang memasok kebutuhan darah di seluruh tubuh. Meningkatnya aktivitas fisik seseorang akan mengakibatkan kebutuhan darah yang mengandung oksigen akan semakin besar. Kebutuhan ini dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran darahnya. respon pembuluh darah terhadap aktivitas ini adalah dengan melebarkan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga akan berdampak pada tekanan darah individu tersebut.


(46)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Nilai p ≤ 0.05. Maka, terdapat perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah berolahraga.

2. Nilai p ≤ 0.05. Maka, terdapat perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah berolahraga.

3. 93% dari mahasiswa mengalami peningkatan selisih tekanan darah manakala 7% mahasiswa tidak mengalami peningkatan selisih tekanan darah. Mahasiswa yang tidak mengalami peningkatan selisih tekanan darah itu adalah disebabkan ketidakpatuhan responden terhadap syarat yang telah ditetapkan yaitu untuk melakukan pengambilan tekanan darah segera setelah berolahraga 30 menit. Ini karena setelah beristirahat dari olahraga selama 30 menit, tekanan darah mahasiswa akan kembali turun atau menjadi normal.

4. Disimpulkan bahawa olahraga mempengaruhi peningkatan tekanan darah.

Pada saat melakukan aktivitas fisik/olahraga, faktor yang paling mempengaruhi peningkatan tekanan darah pada orang tersebut terutama adalah peningkatan frekuensi denyut jantung yang akhirnya akan meningkatkan curah jantung. Salah satu mekanisme utama jantung untuk meningkatkan curahnya selama olah raga adalah mekanisme Frank-sterling. Dengan mekanisme ini, bila jumlah darah yang mengalir dari vena ke jantung meningkat, memperbesar ruang-ruangnya dan membuat otot jantung lebih meregang , maka otot jantung akan berkontraksi dengan kekuatan yang bertambah. Dengan demikian volume darah yang dipompakan tiap denyutan jantung menjadi lebih banyak.


(47)

6.2 Saran

Penelitian ini masih banyak kekurangan. Peneliti berharap terdapat penelitian lain yang dapat meneruskan penelitian ini agar lebih sempurna. Mungkin penelitian ini dapat diteruskan dengan mengkaji efek olahraga terhadap pasien hipertensi. Ini karena semasa menjalankan penelitian ini, banyak mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi sehingga sulit untuk mencari responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah responden juga mungkin bisa ditambahkan lebih ramai memandangkan dalam penelitian ini terdapat keterbatasan waktu dan hanya 100 orang responden sahaja yang terpilih untuk ikut serta dalam penelitian ini.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Noble A., Johnson R., Thomas A. , Bass P., 2005. Exercise and The

Cardiovascular System : The Cardiovascular System. Churchill Livingstone : 165-173.

American Heart Association, 2009. Physical Activity and Blood Pressure. Available from :

[Accessed 11 March 2010]

Suleman A., 2008. Exercise Physiology. Available from :

March 2010]

Dr. Abdul Majid, 2005. Fisiologi Tekanan Darah : Fisiologi Kardiovaskular. 2nd ed : 22-28.

Dr. Abdul Majid, 2005. Respon Kardiovaskular Terhadap Stress Fisiologis :

Fisiologi Kedokteran. 2nd ed : 31-32.


(49)

Makoff D., Stoppler M.C., 2008. High Blood Pressure and Exercise. Available from :

[Accessed 5 March 2010]

Riaz K., 2010. Hypertensive Heart Disease. Available from :

March 2010]

Crawford M.H., 2003. The Athlete’s Heart : Current Diagnosis & Treatment in

Cardiology. 2nd ed. McGraw-Hill : 559-567.

National Heart Lung and Blood Institute, 2008. Hypotension. United States. Available from :

[Accessed 3 March 2010]

National Heart Lung and Blood Institute, 2008. Heart Disease Risk Factors. United States. Available from :

March 2010]


(50)

National Heart Lung and Blood Institute, 2008. High Blood Pressure. United States. Available from:

[Accessed 3 March 2010]

Patient Health International, 2005. Exercise Hypertension. Available from; [Accessed 10 March 2010]

Budiartha P., 2009. Vital Signs atau Tanda Vital. Tabanan, Bali. Available from:


(51)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nor Amira binti Kamaruzaman

Tempat / Tanggal lahir : Selangor, Malaysia / 29 Maret 1990

Agama : Islam

Alamat : Jln Dr. Mansur, Gg. Sehat, No. 26, Medan Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Kebangsaan Sungai Kantan (1997-2001)

2. Sekolah Menengah Kebangsaan Convent Kajang 2002-2006)

3. Kolej Sentral (2007)

4. Universitas Sumatera Utara (2007-sekarang)

Riwayat Pelatihan : Persatuan Bulan Sabit Merah Malaysia Riwayat Organisasi : 1. Ahli Persatuan Kebangsaan

Pelajar-Pelajar Malaysia di Indonesia Cawangan

Medan (PKPMI-CM)

2. Ahli Perwakilan Mahasiswa Malaysia


(52)

Lembar Penjelasan Penelitian

“Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Olahraga”

Saya, Nor Amira Bt. Kamaruzaman, mahasiswa tingkat III Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sedang melakukan penelitian dengan judul ‘Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga’. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek berolahraga terhadap tekanan darah seseorang.

Untuk kepentingan pengumpulan data penelitian ini, saya mohon kesediaan Anda dalam pengukuran tekanan darah yang akan dilaksanakan dan menjawab pertanyaan wawancara bebas terpimpin setelah pengukuran dengan benar dan sejujur-jujurnya. Setiap data hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian ini saja. Seandainya Anda menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak mendapat sanksi apapun.

Setelah memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, saya mengharapkan Anda dapat mengisi lembar persetujuan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Medan, ...2010 Hormat saya,

Nor Amira Bt. Kamaruzaman NIM :070100290


(53)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN DALAM PENELITIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama :

Tempat/Tgl.Lahir :

Alamat :

Saya telah mendapat penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang berjudul “Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga”.

Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga secara berterusan selama 30 menit serta wawancara bebas terpimpin setelah pengukuran yang memerlukan waktu sekitar 10-15 menit dan saya bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian tersebut.

Medan,...2010 Responden,


(54)

No. Responden


(55)

Identitas Responden

Jenis Kelamin : Umur :

Frekuensi olahraga dalam seminggu : Kebiasaan merokok/konsumsi alkohol : Riwayat Penyakit Terdahulu :

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tekanan darah sebelum berolahraga : Tekanan darah sesudah berolahraga :


(56)

No. Nama Tekanan darah sebelum berolahraga

Tekanan darah sesudah berolahraga

1. A 116/73 116/73

2. B 127/78 137/95

3. C 115/65 147/64

4. D 123/73 133/69

5. E 119/78 120/62

6. F 118/74 126/72

7. G 85/63 102/58

8. H 88/56 103/63

9. I 117/63 123/78

10. J 125/63 130/49

11. K 110/90 120/95

12. L 116/77 131/90

13. M 131/84 149/86

14. N 120/77 125/80

15. O 130/90 137/95

16. P 110/80 120/88

17. Q 110/70 120/77

18. R 118/70 125/76

19. S 110/70 115/72

20. T 126/90 132/98

21. U 120/80 125/85

22. V 120/60 130/68

23. W 130/70 137/80

24. X 112/60 120/70

25. Y 110/90 117/98

26. Z 108/72 115/77

27. AA 108/70 115/80

28. BB 125/87 135/93

29. CC 136/94 142/99

30. DD 124/72 139/77

31. EE 112/67 127/72

32. FF 126/77 131/84

33. GG 108/70 123/76

34. HH 130/73 142/79

35. II 121/71 135/80

36. JJ 125/71 131/78

37. KK 137/69 147/74

38. LL 120/74 130/81

39. MM 126/78 141/83

40. NN 98/56 108/68

41. OO 118/79 129/90

42. PP 136/70 145/78

43. QQ 137/93 143/99


(57)

45. SS 103/60 115/70

46. TT 129/91 139/97

47. UU 120/80 131/92

48. VV 120/82 131/90

49. WW 125/82 135/90

50. XX 118/74 127/83

51. YY 100/60 118/70

52. ZZ 122/73 134/77

53. AAA 110/63 120/80

54. BBB 117/78 128/85

55. CCC 114/63 121/71

56. DDD 137/68 145/74

57. EEE 123/80 131/86

58. FFF 100/78 112/90

59. GGG 131/87 140/94

60. HHH 108/72 119/80

61. III 128/70 133/75

62. JJJ 100/60 112/70

63. KKK 120/74 128/80

64. LLL 116/78 121/83

65. MMM 113/64 120/70

66. NNN 125/82 131/90

67. OOO 110/68 120/75

68. PPP 122/80 130/87

69. QQQ 127/81 137/90

70. RRR 112/76 117/83

71. SSS 108/72 116/77

72. TTT 116/73 123/80

73. UUU 127/78 137/83

74. VVV 115/65 124/74

75. WWW 123/80 128/90

76. XXX 129/81 141/90

77. YYY 113/73 121/81

78. ZZZ 120/80 130/90

79. AAAA 130/90 142/97

80. BBBB 126/88 134/92

81. CCCC 107/68 113/79

82. DDDD 114/68 120/75

83. EEEE 121/74 130/82

84. FFFF 110/70 120/80

85. GGGG 112/62 121/72

86. HHHH 114/68 123/75

87. IIII 110/70 117/78

88. JJJJ 126/90 131/96

89. KKKK 116/64 120/70


(58)

91. MMMM 120/80 129/88

92. NNNN 120/73 133/78

93. OOOO 126/84 135/90

94. PPPP 112/62 120/70

95. QQQQ 110/70 118/76

96. RRRR 118/74 125/80

97. SSSS 120/74 131/79

98. TTTT 129/88 136/95

99. UUUU 120/74 131/80


(1)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN DALAM PENELITIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama

:

Tempat/Tgl.Lahir

:

Alamat

:

Saya telah mendapat penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan manfaat

penelitian yang berjudul “Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah

Berolahraga”.

Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk pengukuran tekanan darah

sebelum dan sesudah berolahraga secara berterusan selama 30 menit serta

wawancara bebas terpimpin setelah pengukuran yang memerlukan waktu sekitar

10-15 menit dan saya bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian

tersebut.

Medan,...2010

Responden,


(2)

No.

Responden


(3)

Identitas Responden

Jenis Kelamin :

Umur :

Frekuensi olahraga dalam seminggu :

Kebiasaan merokok/konsumsi alkohol :

Riwayat Penyakit Terdahulu :

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tekanan darah sebelum berolahraga :

Tekanan darah sesudah berolahraga :


(4)

No. Nama Tekanan darah sebelum berolahraga

Tekanan darah sesudah berolahraga

1. A 116/73 116/73

2. B 127/78 137/95

3. C 115/65 147/64

4. D 123/73 133/69

5. E 119/78 120/62

6. F 118/74 126/72

7. G 85/63 102/58

8. H 88/56 103/63

9. I 117/63 123/78

10. J 125/63 130/49

11. K 110/90 120/95

12. L 116/77 131/90

13. M 131/84 149/86

14. N 120/77 125/80

15. O 130/90 137/95

16. P 110/80 120/88

17. Q 110/70 120/77

18. R 118/70 125/76

19. S 110/70 115/72

20. T 126/90 132/98

21. U 120/80 125/85

22. V 120/60 130/68

23. W 130/70 137/80

24. X 112/60 120/70

25. Y 110/90 117/98

26. Z 108/72 115/77

27. AA 108/70 115/80

28. BB 125/87 135/93

29. CC 136/94 142/99

30. DD 124/72 139/77

31. EE 112/67 127/72

32. FF 126/77 131/84

33. GG 108/70 123/76

34. HH 130/73 142/79

35. II 121/71 135/80

36. JJ 125/71 131/78

37. KK 137/69 147/74

38. LL 120/74 130/81

39. MM 126/78 141/83

40. NN 98/56 108/68

41. OO 118/79 129/90

42. PP 136/70 145/78


(5)

45. SS 103/60 115/70

46. TT 129/91 139/97

47. UU 120/80 131/92

48. VV 120/82 131/90

49. WW 125/82 135/90

50. XX 118/74 127/83

51. YY 100/60 118/70

52. ZZ 122/73 134/77

53. AAA 110/63 120/80

54. BBB 117/78 128/85

55. CCC 114/63 121/71

56. DDD 137/68 145/74

57. EEE 123/80 131/86

58. FFF 100/78 112/90

59. GGG 131/87 140/94

60. HHH 108/72 119/80

61. III 128/70 133/75

62. JJJ 100/60 112/70

63. KKK 120/74 128/80

64. LLL 116/78 121/83

65. MMM 113/64 120/70

66. NNN 125/82 131/90

67. OOO 110/68 120/75

68. PPP 122/80 130/87

69. QQQ 127/81 137/90

70. RRR 112/76 117/83

71. SSS 108/72 116/77

72. TTT 116/73 123/80

73. UUU 127/78 137/83

74. VVV 115/65 124/74

75. WWW 123/80 128/90

76. XXX 129/81 141/90

77. YYY 113/73 121/81

78. ZZZ 120/80 130/90

79. AAAA 130/90 142/97

80. BBBB 126/88 134/92

81. CCCC 107/68 113/79

82. DDDD 114/68 120/75

83. EEEE 121/74 130/82

84. FFFF 110/70 120/80

85. GGGG 112/62 121/72

86. HHHH 114/68 123/75

87. IIII 110/70 117/78

88. JJJJ 126/90 131/96

89. KKKK 116/64 120/70


(6)

91. MMMM 120/80 129/88

92. NNNN 120/73 133/78

93. OOOO 126/84 135/90

94. PPPP 112/62 120/70

95. QQQQ 110/70 118/76

96. RRRR 118/74 125/80

97. SSSS 120/74 131/79

98. TTTT 129/88 136/95

99. UUUU 120/74 131/80