Hasil dan Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil dan Analisa Data

Pada penelitian ini dilakukan uji pengaruh pemasangan breket terhadap sudut nasolabial dari 5 sampel yang baru satu minggu dipasang breket. Tabel 1. Perbedaan pengukuran sudut nasolabial sebelum dan setelah pemasangan breket n Sebelum Setelah Perubahan p Sudut nasolabial 5 93,67±3,96 97,88±4,73 4,09±2,52 0,254 Hasil pengukuran menunjukan adanya perbedaan sudut nasolabial sebelum dan setelah pemasangan breket akan tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan. Maka penelitian dilanjutkan dengan sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 9 pasang sefalogram sebelum dan setelah retraksi. Tabel 2. Perubahan sudut nasolabial, jarak insisivus dan bibir atas setelah retraksi gigi anterior maksila n Sebelum Setelah Perubahan p Sudut nasolabial 9 83,78±4,68 87,28±4,99 3,50±5,52 0,229 Jarak insisivus maksila terhadap sb Y 9 13,05±4,99 7,01±5,14 5,98±1,81 0,04 Jarak bibir atas terhadap sb Y 9 23,42±3,99 20,69±3,75 2,72±0,54 0,0015 Ket: signifikan Berdasarkan hasil analisa statistik tersebut ternyata terdapat perubahan besar sudut nasolabial sebelum dan setelah retraksi sebesar 3,50 ±5,52 p0,229. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Korelasi antara sudut nasolabial, jarak insisivus dan bibir atas setelah retraksi gigi anterior. r p NL : Is 0.583 0,369 NL : Ls 0,256 0,179 Is : Ls 0,846 0,124 Dari tabel diatas terlihat adanya korelasi antara peningkatan sudut nasolabial dengan perubahan insisivus maksila, antara peningkatan sudut nasolabial dengan perubahan bibir atas dan antara perubahan gigi insisivus dengan perubahan bibir atas. Tabel 4. Perubahan sudut nasolabial, jarak insisivus dan bibir atas setelah retraksi gigi anterior maksila pada Klas I n Sebelum Setelah Perubahan p Sudut nasolabial 4 84,75±4.11 87,75±4.99 3,000±2,70 0,114 Jarak insisivus maksila terhadap sb Y 4 12.34±2,76 6,22±3,95 6,125±2,03 0,009 Jarak bibir atas terhadap sb Y 4 22,32±2.50 19,76±2,57 2,555±0,16 0,0001 Ket: Signifikan Perubahan sudut nasolabial pada Klas I antara sebelum perawatan dan setelah dilakukan retraksi gigi anterior maksila secara statistik tidak signifikan p0,05 tabel 3. Jarak gigi insisivus maksila terhadap sumbu Y antara sebelum perawatan dan setelah retraksi gigi anterior maksila menunjukan perubahan yang Universitas Sumatera Utara signifikan p0,05 demikian juga perubahan jarak bibir atas terhadap sumbu Y signifikan p0,05. Tabel 5. Perubahan sudut nasolabial, jarak insisivus dan bibir atas setelah retraksi gigi anterior maksila pada Klas II N Sebelum Setelah Perubahan p Sudut nasolabial 5 82,80±5,25 86,80±7,19 4,000±8,33 0,344 Jarak insisivus maksila terhadap sb Y 5 13,73±7,21 7,89±6,32 5,84±1,58 0,001 Jarak bibir atas terhadap sb Y 5 24,52±5,48 21,63±4,93 2,89±1.02 0,003 Ket: Signifikan Pada kasus Klas II perubahan sudut nasolabial sebelum perawatan dan setelah retraksi gigi anterior maksila tidak signifikan p0,05. Jarak gigi insisivus maksila terhadap sumbu Y menunjukan perubahan yang signifikan p0,05 demikian juga dengan jarak bibir atas terhadap sumbu Y terjadi perubahan yang signifikan p0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN