Bahan Penelitian yang digunakan adalah: • Sefalogram lateral sebelum dan setelah retraksi anterior
• Kertas asetat
a b
c
d e
Gambar 2. Alat dan bahan penelitian a. Jangka sorong b. Penggaris ortodonti c. Kotak tracing d. Kertas asetat
e. Sefalogram.
3.6 Metode Pengukuran
Data diambil dari dokumentasi clinical record pasien-pasien yang dirawat di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan FKG USU pada tahun 2006 sampai
bulan Agustus 2009. Sebelum penelitian dimulai dilakukan terlebih dahulu uji pengaruh pemasangan breket terhadap sudut nasolabial untuk melihat apakah ada
perbedaan besar sudut nasolabial antara sebelum dan setelah pemasangan breket.
3.6.1 Uji Pengaruh Pemasangan Breket Terhadap Sudut Nasolabial.
Uji pengaruh pemasangan breket terhadap sudut nasolabial dilakukan pada 5 pasien diluar sampel penelitian. Pada pasien yang baru 1 minggu
dipasang breket di panggil kembali untuk dilakukan pengambilan sefalometri. Kemudian dilakukan pengukuran sudut nasolabial pada
Universitas Sumatera Utara
sefalometri sebelum perawatan dan setelah pemasangan breket dan dianalisa apakah ada perbedaan pada kedua pengukuran tersebut.
3.6.2 Pencatatan Sefalometri Lateral Sebelum Perawatan
Pada sefalometri lateral sebelum perawatan dilakukan penapakan jaringan lunak dan jaringan keras pada kertas asetat di atas kotak tracing dan
menggunakan pensil 4H yang runcing untuk mendapatkan garis yang tipis. Apabila terdapat dua bayangan, maka yang di pakai adalah garis tengah
antara kedua bayangan. Kemudian dilakukan identifikasi titik referensi pada jaringan keras seperti N,S dan Is
dan titik refrensi jaringan lunak seperti Ls, dan Sn. Kemudian ditarik garis referensi yang digunakan yaitu
constracted line yaitu S-N+7
sebagai garis horizontal sumbu X, garis vertikal dari titik N tegak lurus terhadap garis horizontal sumbu Y.
Kemudian dilakukan pengukuran sudut dan jarak dengan menggunakan jangka sorong digital merk Mitotoyo dan protraktor ortodonti merk Ortho
Organizer. Pengukuran sudut dan jarak meliputi pengukuran sudut nasolabial Sn, jarak insisal insisivus atas terhadap sumbu Y Is
: sb Y , jarak bibir atas terhadap sumbu Y Ls : sb Y dan dilakukan pencatatan
hasil pengukuran.
3.6.3 Pencatatan Sefalometri Lateral Setelah Retraksi Gigi Anterior Atas.
Terhadap sefalometri lateral setelah selesai retraksi gigi anterior juga dilakukan hal yang sama. Bagi pasien yang sudah selesai retraksi gigi
anterior tapi belum di lakukan pengambilan sefalometri lateral, pasien tersebut di panggil ulang untuk penelitian kemudian dilakukan
pengambilan sefalometri lateral.
Universitas Sumatera Utara
Pencatatan dilakukan dua kali oleh operator yang sama sebanyak 5 sefalogram dalam sehari. Kemudian dilakukan pengulangan pengukuran dengan
jarak satu minggu antara pengukuran pertama dan kedua dan diambil rata-ratanya.
Gambar 3. Pengukuran sefalometri a. Sudut nasolabial b. Jarak titik Is terhadap sumbu Y c.
Jarak bibir atas terhadap sumbu Y.
10
3.7 Metode Analisis Data