Ditinjau dari komponen komunikator, untuk melaksanakan komunikasi efektif, terdapat “The 7Cs of Communication” oleh Cutlip dan Center, yaitu
Credibility , Context, Content, Clarity, Continuity and Consistency, Channels dan
Capability of Audience . Di mana keseluruhan dari tujuh komponen tersebut
terkandung dalam dua komponen berikut:
1. Kepercayaan kepada komunikator source credibility
Kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak penerima.
Gobbel, Menteri propaganda Jerman dalam Perang Dunia II menyatakan bahwa untuk menjadi seorang komunikator yang efektif, harus memiliki
kredibilitas yang tinggi. Kredibilitas menurut Aristoteles, bisa diperoleh jika seorang komunikator
memiliki ethos, pathos dan logos. Ethos ialah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat
dipercaya. Pathos ialah kekuatan yang dimiliki oleh seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan logos adalah kekuatan yang
dimiliki komunikator melalui argumentasinya. Menurut bentuknya, kredibilitas dapat dibedakan atas tiga macam, yakni :
a. Initial Credibility, yaitu kredibilitas yang diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung. Misalnya seoang pembicara yang sudah
punya nama, bisa mendatangkan banyak pendengar. b. Derivied Credibility, yaitu kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat
komunikasi berlangsung. Misalnya pembicara memperoleh tepuk tangan dari pendengar karena pidatonya masuk akal membakar semangat.
Universitas Sumatera Utara
c. Terminal Credibility, yaitu kredibilitas yang diperoleh seorang komunikator setelah mendengar ulasannya.
Kepercayaan kepada komunikator ditentukan oleh keahliannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan yang besar
akan dapat meningkatkan daya perubahan sikap, sedangkan kepercayaan yang kecil akan mengurangi daya perubahan yang menyenangkan. Lebih dikenal
dan disenanginya komunikator oleh komunikan untuk mengubah kepercayaannya ke arah yang dikehendaki komunikator.
Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang diterima komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan empiris.
Pada umumnya diakui bahwa pesan yang dikomunikasikan mempunyai daya pengaruh yang lebih besar, apabila komunikator dianggap sebagai seorang
ahli, apakah keahliannya itu khas atau bersifat umum seperti yang timbul dari pendidikan yang lebih baik atau status sosial atau jabatan profesi yang lebih
tinggi. Selain itu, untuk memperoleh kepercayaan sebesar-besarnya, komunikator
bukan saja harus mempunyai keahlian, mengetahui kebenaran, tetapi juga cukup objektif dalam memotivasikan apa yang diketahuinya.
2. Daya tarik komunikator source attractiveness.