1.2. Permasalahan
Berapakah kadar nitrogen total dan kadar amoniak dalam limbah cair kelapa sawit dengan menggunakan alat spektrofotometer.
1.3. Tujuan
Untuk menentukan kandungan nitrogen total dan untuk menentukan kandungan amoniak dalam limbah cair kelapa sawit dengan menggunakan alat
spektrofotometer.
1.4. Manfaat
Sebagai informasi mengenai kandungan nitrogen total dan kandungan amoniak dalam limbah cair kelapa sawit yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air Limbah
Sesuai dengan sumber asalnya, maka air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi secara garis besar zat-
zat yang terdapat dalam air limbah dapat dikelompokkan seperti pada skema berikut ini:
Protein 65 Butiran
Karbohidrat 25 Garam
Lemak 10 Metal
Gambar 1.1. Skema pengelompokkan bahan yang terkandung di dalam air limbah.
2.2. Analisis Sifat-Sifat Air Limbah
Sifat-sifat air limbah dapat dibedakan menjadi tiga bagian besar diantaranya : 1.
Sifat Fisik
Air Limbah
Air 99,9
Bahan Padat 0,1
Organik Anorganik
Universitas Sumatera Utara
2. Sifat Kimia
3. Sifat Biologi
2.2.1. Sifat Fisik Air Limbah
Penentuan derajat kekotoran air limbah sangat dipengaruhi oleh adanya sifat fisik yang terlihat. Adapun sifat fisik yang penting adalah kandungan zat padat
sebagai efek estetika dan kejernihan serta bau dan warna dan juga temperatur.
2.2.2. Sifat Kimia Air Limbah
Kandungan bahan kimia yang ada di dalam air limbah dapat merugikan lingkungan melalui berbagai cara. Bahan organik terlarut dapat menghabiskan oksigen
dalam limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih. Selain itu akan lebih berbahaya apabila bahan tersebut merupakan bahan
yang beracun. Adapun bahan kimia yang penting didalam air limbah pada umumnya dapat diklasifikasikan yaitu bahan organik dan bahan anorganik.
2.2.3. Sifat Biologi Air Limbah
Pemeriksaan biologi didalam air dan air limbah untuk memisahkan apakah ada bakteri-bakteri patogen berada dalam air limbah. Keterangan biologis diperlukan
untuk mengukur kualitas air terutama bagi air yang dipergunakan sebagai air minum serta untuk keperluan kolam renang. Selain itu untuk menaksir tingkat kekotoran air
limbah sebelum dibuang ke badan air. Sugiharto,1987
2.3. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukkan kedalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan air. Minyak yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
didalam air dapat berasal dari berbagai sumber diantaranya karena pembersihan dan pencucian kapal-kapal di laut, adanya pengeboran minyak di dekat laut atau ditengah
laut, terjadinya kebocoran kapal pengangkut minyak, dan sumber-sumber lainnya misalnya dari buangan pabrik,seperti pabrik kelapa sawit dan pabrik industri lainnya.
Minyak tidak larut di dalam air, oleh karena itu jika air tercemar oleh minyak maka minyak tersebut akan tetap mengapung, kecuali jika terdampar ke pantai atau
tanah disekeliling sungai. Tetapi ternyata tidak demikian halnya. Semua jenis minyak mengandung senyawa-senyawa volatile yang segera dapat menguap. Ternyata setelah
beberapa hari sebanyak 25 dari volume minyak akan hilang karena menguap. Sisa minyak yang tidak menguap akan mengalami emulsifikasi yang mengakibatkan air
dan minyak dapat bercampur. Ada dua macam emulsi yang terbentuk antara minyak dengan air, yaitu emulsi
minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Sebagian besar emulsi minyak tersebut kemudian akan mengalami degradasi melalui fotooksidasi spontan dan
oksidasi oleh mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan organisme yang paling berperan dalam dekomposisi minyak di laut.
Pencemaran air oleh minyak sangat merugikan karena dapat menimbulkan hal- hal sebagai berikut :
1. Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar ke dalam air berkurang.
Ternyata intensitas sinar sedalam 2 meter dari permukaan air yang mengandung minyak adalah 90 lebih rendah daripada intensitas sinar pada
kedalaman yang sama di dalam air bening. 2.
Konsentrasi oksigen terlarut menurun dengan adanya minyak karena lapisan film minyak menghambat pengambilan oksigen oleh air.
Universitas Sumatera Utara
3. Adanya lapisaan minyak pada permukaan air akan mengganggu kehidupan
burung air karena burung-burung yang berenang dan menyelam bulu-bulunya akan ditutupi oleh minyak sehingga menjadi lekat satu sama lain, akibatnya
kemampuannya untuk terbang juga menurun. 4.
Penetrasi sinar dan oksigen yang menurun dengan adanya minyak dapat mengganggu kehidupan tanaman-tanaman laut, termasuk ganggang dan liken.
Beberapa komponen yang menyusun minyak juga diketahui bersifat racun terhadap berbagai hewan maupun manusia, tergantung dari struktur dan berat
molekulnya.Fardiaz, S,1992
2.4. Pengolahan Limbah Kelapa Sawit