Pengolahan Limbah Kelapa Sawit Pengolahan Limbah Cair Pengolahan limbah primer : pengolahan limbah secara mekanik dengan Pengolahan limbah sekunder : pengolahan limbah yang melibatkan

3. Adanya lapisaan minyak pada permukaan air akan mengganggu kehidupan burung air karena burung-burung yang berenang dan menyelam bulu-bulunya akan ditutupi oleh minyak sehingga menjadi lekat satu sama lain, akibatnya kemampuannya untuk terbang juga menurun. 4. Penetrasi sinar dan oksigen yang menurun dengan adanya minyak dapat mengganggu kehidupan tanaman-tanaman laut, termasuk ganggang dan liken. Beberapa komponen yang menyusun minyak juga diketahui bersifat racun terhadap berbagai hewan maupun manusia, tergantung dari struktur dan berat molekulnya.Fardiaz, S,1992

2.4. Pengolahan Limbah Kelapa Sawit

Tandan buah sawit yang diolah dipabrik akan menghasilkan minyak sawit, inti sawit, cangkang, serat dan tandan kosong. Dalam proses pengolahan terdapat bahan yang tidak termanfaatkan seperti tandan kosong dan air buangan pabrik. Karena kapasitas pabrik yang cukup besar yaitu antara 10 sd 60 ton TBSjam maka bahan buangan tersebut dapat mempengaruhi lingkungan biotik dan abiotik. Perkembangan areal perkebunan kelapa sawit yang diikuti dengan pembangunan pabrik yang cukup pesat akan mempengaruhi lingkungan sekitar terutama lingkungan badan penerima limbah. Untuk mengurangi dampak negatif pabrik pengolahan kelapa sawit, maka pengendalian limbah pabrik kelapa sawit harus dilakukan dengan baik. Pengendalian limbah pabrik kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan, pengurangan volume limbah dan pengawasan mutu limbah. ] Universitas Sumatera Utara 2.5. Karakteristik Limbah Kelapa Sawit 2.5.1. Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan kelapa sawit ialah tandan kosong, serat dan tempurung.

2.5.2. Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan pabrik pengolah kelapa sawit ialah air drap, air kondensat, air cucian pabrik, air hidrocyclone atau claybath dan sebagainya. Jumlah air buangan tergantung pada system pengolahan, kapasitas olah dan keadaan peralatan klarifikasi.

2.6. Pengendalian Limbah Cair Kelapa Sawit

Untuk mengendalikan limbah cair kelapa sawit maka pemerintah menetapkan standart baku mutu air limbah, yang terbuat dari beberapa parameter. Diantaranya adalah Total Nitrogen dan NH 3 -N amoniak. Dimana batas maksimum dari total nitrogen yaitu 50 mgl dan NH 3 -N amoniak adalah 20 mgl.

2.6.1. Kandungan NH

3 -N Amonia Semakin tinggi kandungan NH 3 -N dalam cairan limbah, ini akan menyebabkan keracunan pada biota. Oleh sebab itu parameter ini tercantum pada spesifikasi mutu limbah. Dalam hal ini aktifitas mikroba terhambat untuk proses oksidasi pada kondisi aerobik. Minyak tersebut dapat dihilangkan saat proses netralisasi dengan penambahan NaOH dan membentuk sabun atau “scum” pada permukaan limbah. Naibaho,P.M.,1998 Amonia NH 3 dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Ion amonium adalah bentuk transisi dari amonia. Amonia banyak digunakan dalam proses Universitas Sumatera Utara produksi urea, industri bahan kimia asam nitrat, amonium fosfat, amonium nitrat, dan amonium sulfat, serta industri bubur kertas dan kertas pulp dan paper. Sumber amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik protein dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organik tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati oleh mikroba dan jamur. Proses ini dikenal dengan istilah amonifikasi, ditunjukkan dalam persamaan reaksi dibawah ini. N organik + O 2 → NH 3 – N + O 2 → NO 2 – N + O 2 → NO 3 – N amonifikasi nitrifikasi Amonia yang terukur diperairan berupa amonia total NH 3 dan NH 4 + . Amonia bebas tidak dapat terionisasi, sedangkan amonium NH 4 + dapat terionisasi. Persentase amonia bebas meningkat dengan meningkatnya nilai pH dan suhu perairan. Pada pH 7 atau kurang, sebagian besar amonia akan mengalami ionisasi. Sebaiknya, pada pH lebih besar dari 7, amonia tak terionisasi yang bersifat toksik terdapat dalam jumlah yang lebih banyak.

2.6.2. Kandungan Total Nitrogen

Nitrogen dan senyawanya tersebar secara luas dalam biosfer. Lapisan atmosfer bumi mengandung sekitar 78 gas nitrogen. Bebatuan juga mengandung nitrogen. Pada tumbuhan dan hewan, senyawa nitrogen ditemukan sebagai penyusun protein dan klorofil. Meskipun ditemukan dalam jumlah yang melimpah dilapisan atmosfer, akan tetapi nitrogen tidak dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup secara langsung. Nitrogen harus mengalami fiksasi terlebih dahulu menjadi NH 3 , NH 4 , dan NO 3 . Meskipun beberapa organisme akuatik dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, akan tetapi sumber utama nitrogen di perairan tidak terdapat dalam bentuk Universitas Sumatera Utara gas. Di perairan, nitrogen berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas amoniaNH 3 , amoniumNH 4 , nitritNO 2 , nitratNO 3 , dan molekul nitrogen N 2 dalam bentuk gas. Nitrogen organik berupa protein, asam amino, dan urea. Tranformasi nitrogen dapat melibatkan ataupun tidak melibatkan makrobiologi dan mikrobiologi. Nitrogen total adalah gambaran nitrogen dalam bentuk organik dan amonia pada air limbah. Nitrogen total adalah penjumlahan dari nitrogen anorganik yang berupa N-NO 3 , N-NO 2 , dan N-NH 3 , yang bersifat larut; dan nitrogen organik yang berupa partikulat yang tidak larut dalam air. N Total = A x 0,23 + B x 0,30 + C x 0,89 + D Keterangan : A = NO 3 C = NH 4 + B = NO 2 D = N organik Effendi,H.,2003

2.7. Pengolahan Limbah Cair

Bilamana semua limbah sudah masuk kedalam bak atau kolam penampung akhir, limbah kemudian diolah melalui tiga tingkat penjernihan. Tingkat penjernihan ini bergantung pada tipe pengolahan dan derajat kekotoran limbah tersebut. Tiga tingkat pengolahan limbah berdasarkan derajat kekotorannya diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Pengolahan limbah primer : pengolahan limbah secara mekanik dengan

jalan menyaring kotoran kasar, seperti penggunaan batu, potongan kayu atau pasir, kemudian suspensi padat diendapkan. Bahan kimia terkadang perlu ditambahkan untuk mempercepat pengendapan. Universitas Sumatera Utara

b. Pengolahan limbah sekunder : pengolahan limbah yang melibatkan

proses biologik dengan menambahkan bakteri aerobik sebagai tahap pertama untuk mendegredasi limbah organik. Proses ini dapat menghilangkan 90 limbah organik yang mengkonsumsi oksigen. Bakteri aerobik mendegredasi limbah melalui saluran tangki yang besar dan telah diisi batuan kecil yang dilapisi oleh bakteri dan protozoa. Darmono.,2001

2.8. Instrumentasi Spektrofotometer UV-Visible