Pembahasan Penelitian Terdahulu Tentang Ekstraksi Menggunakan Corong Pisah

merupakan suatu sektor yang dapat menunjang ekonomi suatu negara. Minyak atsiri banyak digunakan dalam industri sebagai bahan pewangi atau penyedap flavoring. Beberapa minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, sebagai bahan analgesik, haemolitik atau sebagai anti zymatik, sebagai sedatif, stimulatis, untuk obat sakit perut, obat cacing. Minyak atsiri mempunyai sifat membius, merangsang, atau memuakkan. Dalam setahun, sirkulasi penjualan minyak atsiri dapat mencapai hasil beberapa juta dolar sedangkan sirkulasi barang-barang yang menggunakan minyak atsiri dapat mencapai hasil beberapa milyar per tahun. Ekstraksi merupakan suatu proses mengambil atau menarik senyawa yang terdapat dalam suatu bahan dengan pelarut yang sesuai. Isolasi merupakan suatu proses mengambil atau menarik senyawa yang diinginkan dari beberapa senyawa hasil ekstraksi tersebut. Minyak atsiri merupakan zat berbau yang terdapat dalam berbagai tanaman, misalnya : daun, bunga, buah, batang atau kayu. Minyak atsiri merupakan senyawa minyak yang berasal dari bahan tumbuhan dengan beberapa sifat yaitu sangat mudah menguap bila dibiarkan diudara terbuka, memiliki bau khas seperti tumbuhan aslinya, umumnya tidak berwarna tetapi memiliki warna gelap karena mengalami oksidasi dan pendamaran Anugrah Riski Pratama, 2015 : 7. Proses ekstraksi dan pemurnian minyak atsiri menggunakan alat ekstraktor soxhlet karena untuk efisiensi waktu, kemudahan dalam perangkaian alat, dan proses pengambilan pelarutnya yang relatif banyak Saiful Hadi, 2012 : 28. Ada 2 syarat agar pelarut dapat digunakan di dalam proses ekstraksi, yaitu pelarut tersebut harus merupakan pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi dan pelarut tersebut harus dapat terpisah dengan cepat setelah pengocokan. Dalam pemilihan pelarut yang harus diperhatikan adalah toksisitas, ketersediaan, harga, sifat tidak mudah terbakar, rendahnya suhu kritis, dan tekanan kritis untuk meminimalkan biaya operasi serta reaktivitas Williams 1981 : 11. Pelarut yang sesuai untuk ekstraksi adalah heksan Atawia et al. 1988 : 34, karena jumlah dan kualitas concrete yang dihasilkan paling baik, tetapi pada pratikum ini pelarut yang digunakan adalah etanol. Jadi, ekstraksi dilakukkan dengan pemansan pada suhu titik didih pelarut dan ekstraksi berakir saat warna pelarut dalam ekstraktor kembali kewarna seperti semula.

4. Pembahasan

Proses ekstraksi dan pemurnian minyak atsiri menggunakan alat ekstraktor soxhlet karena untuk efisiensi waktu, kemudahan dalam perangkaian alat, dan proses pengambilan pelarutnya yang relatif banyak Saiful Hadi, 2012 : 28 . Pratikum ini dilakukan untuk pemisahan minyak atsiri dalam bunga kenanga dengan metode soxhlet. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengeringkan bunga kenanga yang sudah dipetik dengan bantuan sinar matahari selama satu hari dan bunga yang dipilih adalah bunga kenanga yang bewarna kuning atau tua. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dan minyak atsiri lebih banyak terdapat dalam bunga kenanga yang sudah tua daripada yang muda. Proses ini sama dengan penelitian Saiful Hadi tentang Pengambilan Minyak Atsiri Bunga Cengkeh Clove Oil dimana bunga cengkeh diambil yang tuanya dan dikeringkan terlebuh dahulu untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu bunga kenang yang sudah kering ditimbang sebanyak 50 gr, tetapi pada pratikum kemarin bunga kenanga yang didapat 15,52 gr, tetapi pada pratikum kali ini pratikan hanya melakukan prtikum ekstraksi dengan soxhlet tanpa melihat berapa banyak bunga kenanga yang diekstrak. Setelah itu bunga kenanga dipotong tipis-tipis dan dimasukkan kedalam kertas saring yang sudah dibentuk seperti wadah lalu dimampatkan agar mudah dimasukkan kedalam ekstraktor soxhlet lalu di lipat bagian ujungnya seperti melipat ujung kado dan dimasukkan kedalam ekstraktor soxhlet. Ekstraktor soxhlet dipasang pada alat destilasi dan pelarutnya sudah dihubungkan pada bagian bawah dan suhunya sudah dinaikkan, kondensor telah diisi air cooler yang bersuhu 16 C lalu bunga kenanga mulai diekstrak dan pelarut nya akan naik melalui vapor uapnya akan menuju kondensor dan akan terjadinya penurunan tekanan uap sehinnga pelarut akan jatuh ke bunga kenanga dan lama-kelamaan ekstrak minyak atsiri akan penuh kesipon saat sifpon penuh campuran akan jatuh kedalam pelarut kembali dan reaksi ini akan terjadi secara kontinu sampai pelarut berwarna seperti semula. Ekstraksi ini berlansung sangat lama yang memerlukan waktu 2-3 hari. Ekstrak minyak atsiri yang didapatkan berwarna kuning kehijauan maka Tahap selanjutnya untuk mendapat ekstraksi minyak atsiri murni yaitu dengan penyulingan atau destilasi. Minyak atsiri merupakan zat berbau yang terdapat dalam berbagai tanaman, misalnya : daun, bunga, buah, batang atau kayu. Minyak atsiri merupakan senyawa minyak yang berasal dari bahan tumbuhan dengan beberapa sifat yaitu sangat mudah menguap bila dibiarkan diudara terbuka, memiliki bau khas seperti tumbuhan aslinya, umumnya tidak berwarna tetapi memiliki warna gelap karena mengalami oksidasi dan pendamaran. Pada pratikum kali ini minyak atsiri yang diekstrak adalah bunga kenanga Cananga odorata yang diambil adalah bagian bunganya Anugrah Riski Pratama, 2015 : 5. Ada 2 syarat agar pelarut dapat digunakan di dalam proses ekstraksi, yaitu pelarut tersebut harus merupakan pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi dan pelarut tersebut harus dapat terpisah dengan cepat setelah pengocokan. Dalam pemilihan pelarut yang harus diperhatikan adalah toksisitas, ketersediaan, harga, sifat tidak mudah terbakar, rendahnya suhu kritis, dan tekanan kritis untuk meminimalkan biaya operasi serta reaktivitas Williams, 1981 : 11. Sehingga pada pratikum ini digunakan metode soxhlet dengan pelarut etanol, dan ekstraksi ini berlansung kontinu. 5. Bahan dan Alat 5.1.