2.2.8. Pengaruh Frekuensi Rapat Dewan Komisaris terhadap
Pengungkapan SR
Rapat dewan komisaris merupakan media komunikasi dan koordinasi diantara anggota-anggota dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas
manajemen. Dalam rapat tersebut, akan membahas masalah mengenai arah dan strategi perusahaan, evaluasi kebijakan yang telah diambil atau dilakukan oleh
manajemen, dan mengatasi masalah benturan kepentingan FCGI, 2002 dalam Ratnasari, 2011. Oleh karena itu, semakin sering dewan komisaris mengadakan
rapat diharapkan monitoring pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris akan semakin baik. Dengan demikian, pengungkapan informasi sosial perusahaan
juga akan semakin luas. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Xie et al. 2003 dalam
Waryanto 2010 yang menemukan bahwa semakin sering dewan komisaris mengadakan rapat, maka fungsi pengawasan semakin efektif sehingga
pengungkapan yang dilakukan perusahaan akan semakin luas. Maka dibentuklah hipotesis yang mengemukakan bahwa :
H8 = Frekuensi rapat dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report suatu perusahaan.
2.3. Kerangka Teoritis
Model penelitian atau kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1
Gambar 1 : kerangka teoritis
+ +
+ +
+ +
- +
Corporate Governance Rasio Anggota Komisaris
Independen Corporate Governance
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Leverage
Corporate Governance Ukuran Komite Audit
Aktivitas
Likuiditas
Profitabilitas
Ukuran Perusahaan Pengungkapan Laporan
Keberlanjutan Sustainability Report
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat
diperoleh dari ICMD, mengunduh di website Bursa Efek Indonesia BEI: www.idx.co.id, website Indonesia Sustainability Report Award ISRA: isra.ncsr-
id.org, dan website resmi perusahaan.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia BEI. Dalam penelitian
ini perusahaan yang menjadi sampel dipilih berdasarkan purposive sampling kriteria yang dikehendaki. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan pertambangan yang selama tahun penelitian 2008-2012 tidak
mengalami delisting