Sistem Rekomendasi Landasan Teori

15 dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Sistem yang akan dibangun ini terdapat sistem rekomendasi dengan menggunakan metode Knowledge-based recommendation. Sistem rekomendasi ini memanfaatkan basis pengetahuan. Aturan-aturan yang dirancang pada basis pengetahuan dengan skala prioritas tertentu. Skala prioritas diatur tingkatannya berdasarkan pengetahuan terhadap suatu produk tertentu. Produk dengan prioritas terbanyak akan dijadikan rekomendasi bagi pelanggan. Dalam perekomendasiannya, knowledge-based memanfaatkan beberapa parameter seperti parameter penentuan produk sejenis, parameter produk se- kategori dan lain-lain. Parameter tersebut dapat dikolaborasikan untuk menentukan rekomendasi bagi pelanggan. Knowledge-based recomendation system tidak tergantung pada basis penilaian pengguna rating. Contoh pemanfaatan knowledge-based recomendation system pada sebuah biro wisata travel dimana sebuah biro wisata ingin memiliki sebuah sistem rekomendasi yang dapat memberikan rekomendasi tempat wisata yang diinginkan pelanggannya. Untuk memberikan rekomendasi yang tepat, maka diperlukan data yang tepat pula dari pelanggan. 16 Gambar 2.2 Contoh Pemanfaatan Knowledge-Based A menginginkan lokasi wisata disekitar Bandung sebagai objek wisatanya dan A tidak memiliki pengalaman dalam berwisata kedaerah tersebut. Karena mengetahui bahwa A menginginkan objek wisata di sekitar Bandung, maka basis pengetahuan Knowledge-Based menjadikan hal tersebut sebagai prioritas tertinggi Level : High dan memunculkan produkpaket wisata yakni Tangkuban Perahu dan Kawah Putih. Setelah diperoleh dua produk tersebut maka kedua produk tersebut dinilai kembali berdasarkan prioritas kedua yakni kualitas guide mengingat A belum berpengalamanawam level : Medium. Pada perzonalization rule berikutnya ditentukan produk mana yang memiliki biaya yang masih dapat ditoleransi A level : Medium. Pencarian produk terhadap biaya yang sama dengan range biaya menjadi prioritas terakhir level : Low, karena knowledge based mengasumsikan bahwa prioritas pertama dan kedua lebih penting bagi A. 17 Dari analisis tersebut diperoleh bahwa produk 1 memiliki nilai kegunaan lebih tinggi karena memenuhi 3 tingkat prioritas pada basis pengetahuan Knowledge-Based, dibandingkan dengan produk 2 yang hanya memenuhi satu tingkat prioritas. Maka produk 1 direkomendasikan pada A. Catatan : 1. Tingkat prioritas pada knowledge-based recomendation ditentukan oleh perancang sistem, bukan oleh pelanggan. 2. Rekomendasi tidak akan terjadi apabila tidak ada kesesuaian antara basis pengetahuan dengan produk. Untuk kasus diatas misalnya, produk 1 memiliki biaya 1.000.000 p.biaya = 1.000.000 dan produk 2 memiliki biaya 2.000.000 p.biaya = 2.000.000 maka kedua produk tersebut tidak direkomendasikan karena jauh melampaui range biaya yang mampu dipenuhi A. Walaupun parameter harga bukan prioritas utama, keberadaannya tetap diperhitungkan sebagai penentu keputusan. 3. Pemanfaatan rules seperti pada prioritas ketiga biaya yang dapat ditoleransi pada kasus diatas diperlukan untuk memperoleh cakupan rekomendasi yang lebih luas. 4. Pendeteksian kebutuhan pelanggan dapat diperoleh melalui form, kessioner, atau format sejenis lainnya yang diisi pelanggan. 18

2.2.2 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian subsystems. Sebagai misal, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa sehingga, dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi. [1] 2.2.3 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen components, batas sistem boundary, lingkungan luar sistem environments, penghubung interface, masukan input, keluaran output, pengolah process, dan sasaran objectives atau tujuan goal. [1] a. Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system. 19 b. Batas sistem Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. d. Penghubung sistem Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. e. Masukan sistem Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. f. Keluaran sistem Keluaran output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.