Kitin
NaOH Deasetilasi
Gambar 2.1 Deasetilasi kitin menjadi kitosan
Kitosan akan dipotong-potong oleh kitosan menghasilkan kitosan oligomer kitosan. Oligomer kitosan kemudian dipotong-potong lagi oleh
β-D- glukosaminidase menghasikan monomer glukosamin. Oleh karena itu, kitin dan
kitosan memiliki struktur yang serupa tetapi disusun oleh monomer gula yang berlainan. Kitin tersusun atas monomer N - asetil glukosamin, sementara kitosan
disusun oleh monomer glukosamin. Sugita, 2009
2.2 Sifat Kitosan Dalam Menyerap Logam Dalam Limbah
Muzzarelli 1985 melaporkan bahwa kitosan merupakan polimer yang lebih efektif dalam hal kapasitas dan kemampuan adsorpsinya terhadap ion logam
merkuri dibandingkan dengan kitin. Hal ini dimungkinkan karena jumlah gugus amina bebas sebanding dengan besar derajat deasetilasi dalam kitosan yang
tersedia untuk pengkhelatan, lebih banyak dibandingkan pada kitin, sehingga kemampuan pengumpulan khitosan dalam mengikat ion logam pun diperoleh
lebih besar daripada kitin.
Kitosan dapat membentuk kompleks khelat dengan ion logam berat dan ion logam transisi terutama Cu
2+
, Ni
2+
, dan Hg
2+
, tetapi tidak dengan ion logam alkali dan alkali tanah. Pada proses pengikatan logam tersebut, pengaturan pH
larutan perlu dilakukan Mekawati dkk, 2000. Hal ini disebabkan oleh adanya
Universitas Sumatera Utara
gugus amino -NH
2
dan gugus hidroksil -OH dari rantai kitosan yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkoordinasi dan bereaksi. Atom nitrogen pada
gugus amina menyediakan pasangan elektron bebas yang dapat bereaksi dengan kation logam. Gugus amina primer pada kitosan memungkinkan kitosan menjadi
mudah mengalami modifikasi kimia dan membentuk garam dengan asam. Pada pH asam, gugus amino terprotonisasi sehingga meningkatkan kelarutan kitosan
yang bersifat tidak larut dalam pelarut alkali dan pada pH netral Bernkop dkk, 2004
2.3 Pertambangan Emas Rakyat
Usaha pertambangan emas rakyat adalah suatu usaha pertambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong
royong dengan alat-alat sederhana untuk pencaharian sendiri. Kegiatan pertambangan emas primer secara tradisonal yang dilakukan oleh masyarakat
dicirikan oleh teknik axplorasi dan exploitasi yang sederhana dan relatif murah. Untuk pekerjaan penggalian atau penambangan masyarakat menggunakan alat
tradisonal yang sederhana seperti, cangkul, linggis, gancok, palu, dan beberapa alat tradisional lainnya.
Batuan dan urat kuarsa yang mengandung emas hasil penambangan di tumbuk diperkecil hingga berukuran 1- 2 cm kemudian digiling dengan alat
yang dinamakan gelondong yang berukuran, panjang 50-60 cm dan diameter 30cm dengan alat penggiling 4-5 batang besi. Bijih seberat 5-10 kg dimasukkan
ke dalam mesin gelondong, bersamaan dengan merkuri dan diputar selama beberapa jam untuk membentuk amalgam, setelah proses penggilingan dengan
mesin gelondong, amalgam dikeluarkan dan disaring menggunakan kain parasut. Pada proses penyaringan lumpur dan air yang masih mengandung merkuri
terbuang atau lolos dari penyaringan sedangkan emas yang masih diselimuti oleh merkuri tertinggal atau tidak lolos dari penyaringan, setelah proses penyaringan
kemudian dilanjutkan dengan proses pembakaran untuk mendapatkan emas. Setiabudi,B.T 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Pengolahan Biji Emas Dengan Proses Amalgamas Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah.
Amalgamasi efektif untuk bijih emas yang berkadar tinnggi yang mempunyai
ukuran butir kasar 74 mikron, juga untuk membentuk emas murni yang bebas.
Amalgamasi adalah proses pengikatan atau penyelaputan logam emas dari bijih emas oleh merkuriair raksa Hg menggunakan yang disebut gelundung
amalgamator sehingga terbentuk amalgam Au-Hg. Amalgamator berfungsi sebagai tempat proses amalgamasi dan berperan mereduksi ukuran butir bijih dari
yang berbutir kasar 1cm hingga berbutir halus 80-200 mesh menggunakan media gerus berupa lempengbatang besi bekas rel.
Amalgamator diputar menggunakan tenaga penggerak air sungai melalui kincir atau tenaga listrik dinamo. Selanjutnya dilakukan pencucian dan
pendulangan terhadap hasil amalgamasi untuk memisahkan amalgam perpaduan logam emas perak dengan Hg dari tailing. Amalgam yang diperoleh kemudian
diproses melalui pemanggangan untuk memperoleh perpaduan logam emas- perak.
Apabila amalgamnya dipanaskan, akan terurai dengan elemen-elemen air raksa dan emas mentah. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan didalam
sebuah tabung yang disebut retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara itu, Au-Ag
tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam. Selanjutnya, dilakukan pemisahan logam emas Au dari logam perak Ag menggunakan merkuri. Proses
amalgamasi merupakan proses kimia fisika. Indonesianto.Y., Arifin.D.Z., 2010
Ekstraksi amalgam yang baik adalah sebagai berikut: 1.
Lokasi ekstraksi bijih harus terpisah dari lokasi kegiatan penambangan. 2.
Dilakukan pada lokasi khusus untuk meminimalkan penyebab pencemar bahan berbahaya akibat peresapan ke dalam tanah, terbawa aliran air
permukaan maupun gas yang terbawa oleh angin.
Universitas Sumatera Utara
3. Dilengkapi dengan kolam pengendap yang berfungsi untuk mengolah
seluruh tailing hasil pengolahan sebelum dialirkan ke perairan bebas. 4.
Lokasi pengolahan bijih dan kolam pengendap diusahakan tidak berada pada daerah banjir.
5. Hindari pengolahan dan pembuangan tailing langsung ke sungai.
Prasetyo.,2010
2.5 Hidrogel Kitosan