Informasi Pada Institusi Perguruan Tinggi

− Tingkat I – Kondisi awal − Tingkat II – Penerapan kerangka kerja dasar − Tingkat III – Terdefinisi dan konsisten − Tingkat IV – Terkelola dan terukur − Tingkat V – Optimal Tingkatan ini ditambah dengan tingkatan antara I+, II+, II+, dan IV+, sehingga total terdapat 9 tingkatan kematangan. Sebagai awal, semua responden akan diberikan kategori kematangan Tingkat I. Sebagai padanan terhadap standar ISOIEC 27001:2005, tingkat kematangan yang diharapkan untuk ambang batas minimum kesiapan sertifikasi adalah Tingkat III+.

2.3. Informasi Pada Institusi Perguruan Tinggi

Institusi pendidikan tinggi merupakan organisasi yang memiliki berbagai jenis informasi penting dan bersifat rahasia atau informasi yang mesti dijaga keasliannya. Misalnya informasi tentang proses akademik mahasiswa, pengelolaan aset perguruan tinggi, keuangan, informasi penelitian, pengabdian masyarakat, beasiswa, kealumnian dan lain sebagainya. Tingkat ketergantungan institusi pendidikan tinggi terhadap pemanfaatan teknologi informasi juga dirasakan sangat tinggi dan telah terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pencapaian visi, misi dan tujuan berdirinya organisasi tersebut. Keamanan informasi yang dimiliki oleh institusi pendidikan tinggi juga semakin tinggi. Berkaitan dengan pentingnya menjaga keamanan informasi ini, pemerintah melalui UU NO 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah menetapkan bahwa setiap penyelenggara sistem elektronik harus menyelenggarakan sistem elektronik yang handal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya. Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi yang memiliki berbagai informasi yang terkait dengan manajemen, keuangan, proses akademik, kemahasiswaan, penelitian, aset dan lain sebagainya dimana sebagian besar dari informasi tersebut bersifat rahasia atau perlu dijaga keasliannya. Semakin penting informasi tersebut semakin rentan pula terjadinya pembobolan, pencurian atau manipulasi informasi tersebut. Apabila terjadi hal-hal tersebut, maka pihak institusi Universitas Sumatera Utara akan sangat rugi untuk melakukan perbaikan atau membangun dari awal lagi sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, pentingnya bagi institusi pendidikan tinggi untuk mengetahui kehandalan sistem informasi mereka. Dengan melakukan pengukuran, pihak institusi dapat mengetahui tingkat kesiapankematangan institusi tersebut dan dapat dijadikan sebagai self assessment atau penilaian diri.

2.4. OCTAVE The Operationally Critical Threat, Asset and Vulnerability Evaluation