Adapun sasaran program pemberdayaan waria dalam mencapai kemandirian adalah sebagai berikut :
a. Terbuka nya kesadaran dan tumbuh peran aktif mampu dalam
kemandirian. b.
Memperbaiki keadaan sosial dengan meningkatkan kepahaman, peningkatan pendapatan dalam bidang ekonomi yang positif.
c. Meningkatkan kinerja dalam keterampilan untuk memperbaiki
produktivitasnya. d.
Menumbuhkan sikap tanggung jawab.
Struktur Kepengurusan Rumah Singgah Waria Anak Raja
Pembina
Dirjen Rehabilitasi Sosial
Penasehat
Direktur Rehabilitasi Sosial
Ketua Pelaksana
Yulianus R, S.H
Sekretaris
Jannah Maryam Ramadhani, S.Psi
Bendahara
Marcelino
Kepala Rumah Tangga
Yotti
Bidang Humas
Andre
TutorPekerja Sosial
Waria PMKS Binaan
38
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Komunikasi Rumah Singgah Waria Anak Raja Terhadap
Penerimaan Masyarakat di Lingkungan Masyarakat Meruyung Depok.
Untuk melaksanakan sebuah rencana mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh Rumah Singgah Waria Anak Raja yang bertujuan agar dapat
diterima di tengah-tengah masyarakat, harus dibutuhkan sebuah strategi. Mengingat kaum waria ini sebagai kaum yang berbeda di lingkungan masyarakat
dan banyak pemahaman masyarakat tentang waria yang memahami bahwa waria tidak luput dari hal negatif, maka strategi diperlukan untuk dapat mencapai tujuan
yang telah direncanakan oleh rumah singgah waria tersebut.Begitu juga dalam sosialisasi, komunikasi sangat berperan besar, karena komunikasi menjadi salah
satu penentu keberhasilan dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Agar bisa tercapainya komunikasi yang baik dan efektif, diperlukan
strategi dalam menjalankannya. Sesuai dengan pendapat Fred R. David, dalam bukunya Manajemen Strategi Konsep yang dikutip dalam bab 2 skripsi ini, maka
strategi memerlukan tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaannya. Tahapan- tahapan tersebut adalah perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi
strategi. Ketiga hal ini menjadi bagian utama dan tidak dapat dipisahkan dalam melaksanakan strategi komunikasi
1. Perumusan Strategi
Strategi tidak hanya berbentuk sebuah rencana, tetapi juga bisa dalam bentuk pola, perspektif dan taktik.Strategi perlu mempertimbangkan faktor-faktor
internal dan eksternal yang di hadapi oleh rumah singgah waria.Strategi adalah alat untuk mencapai sebuah tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
Menurut Hariadi di bab 2 skripsi ini, perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi
dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis,, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan
dalam merumuskan strategi, yaitu harus mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan menentukan misi organisasi untuk mencapai visi yang dicita-citakan
dalam lingkungan tersebut, melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya,merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan key success factors dari strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan analisis sebelumnya, menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya
yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi, memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Sebelum melaksanakan kegiatan yang telah direncakan oleh Rumah Singgah Anak Raja, mereka terlebih dahulu harus mengambil hati masyarakat
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan acara yang akan diadakan, waria dan masyarakat dapat saling hidup berdampingan dalam masyarakat tanpa
saling mengganggu dan mengusik satu sama lain. Mami Yuli sebagai pendiri Rumah Singgah Waria Anak Raja dan sekaligus sebagai Forum Ketua Waria se-
Indonesia membuat strategi, yaitu Mami Yuli dan para pengurus rumah singgah mencoba untuk berbaur dengan masyarakat dengan beradaptasi terlebih dahulu,
dan konteks beradaptasi ini juga bisa dilihat dari banyak hal dan Mami Yuli juga harus bisa melihat dari berbagai latar belakang. Mami Yuli selaku pendiri rumah
singgah waria ini membuat suatu bagan atau konsep.Rumah singgah ini berdiri dimana, yang kedua disekitar daerah ini dominan mendukung kehadiran rumah
singgah ini atau tidak, bagaimana latar belakang agama dilingkungan yang ada disini, dan dapatlah disimpulkan bahwa masyarakat disini bermayoritas agama
Islam dan cukup mendukung adanya rumah singgah tersebut.Kondisi ekonomi lingkungan masyarakat disini menengah kebawah oleh karena itu Mami Yuli
merencanakan pembagian sembako dan santunan untuk warga yang ada disini. Strategi tidak hanya difokuskan untuk eksternal rumah singgah waria saja
namun dari internal rumah singgah yaitu penghuni rumah singgah harus dapat mendukung rencana eksternal yang akan dilakukan, maka strategi internal yang
akan dilakukan yaitu memberikan pengarahan kepada penghuni rumah singgah untuk bisa membenahi cara berperilaku, cara berpakaian, mengajarkan bagaimana
cara berbaur dengan masyarakat, berinteraksi dan duduk bersama dengan masyarakat. Karena sebelum meyakinkan warga yang ada, penghuni rumah
singgah harus bisa membenahi diri terlebih dahulu agar pemahaman masyarakat tentang waria yang selalu di identikkan dengan perilaku negatif perlahan hilang.