Ruang Lingkup Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

39

B. Metode Penentuan Sampel

Jurnal internasional di bidang akuntansi yang di bahas dalam penelitian ini adalah jurnal yang termasuk dalam indeks Scopus, Scimago, dan Thomson Reuters. Dalam penelitian ini metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja Indrianto dan Supomo, 2002. Adapun jurnal internasional yang dipilih adalah The Accounting Review TAR, Journal of Accounting and Economics JAE, Journal of Accounting Research JAR, dan Accounting Horizons AH. Alasan pemilihan sampel adalah karena ke empat jurnal tersebut termasuk dalam indeks Scopus, Scimago, dan Thomson Reuters.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan jenis data sekunder yang berupa naskah utama dan paper diskusi yang dipublikasikan di jurnal The Accounting Review TAR, Journal of Accounting and Economics JAE, Journal of Accounting Research JAR, dan Accounting Horizons AH selama lima tahun terakhir, yaitu periode 2010-2014. Data diperoleh melalui akses jurnal online yang disediakan oleh PNRI Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Layanan online tersebut adalah ProQuest dan EBSCOHost. Kemudian peneliti membandingkan artikel tersebut dengan artikel yang dipublikasikan oleh American Accounting Association AAA untuk lebih menjaga keakuratan data tersebut. 40

D. Metode Analisis Data

Analisis pertama dilakukan dengan pengklasifikasian seluruh artikel riset di dalam jurnal The Accounting Review TAR, Journal of Accounting and Economics JAE, Journal of Acconting Research JAR, dan Accounting Horizons AH berdasarkan topik riset akuntansi yang terdiri dari: 1 akuntansi keuangan financial; 2 akuntansi manajerial; 3 audit; 4 perpajakan; 5 sistem informasi; 6 nirlaba dan pemerintahan; 7 tata kelola perusahaan corporate governance; dan 8 kategori lainnya. Klasifikasi dilakukan dengan mengidentifikasikan isu utama yang dibahas di dalam paper dilihat dari judul, abstrak, dan kata kunci. Isu utama yang teridentfikasi kemudian dirujuk ke masing-masing definisi kategori topik menurut paper sebelumnya. Satu paper dapat diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu kategori topik non-exclusive. Sedangkan jika isu utama yang diangkat tidak dapat dimasukan ke dalam satupun definisi topik, maka klasifikasi dilakukan berdasarkan penilaian subjektif. Dari analisis tersebut, proporsi dan perkembangan antara paper perpajakan dibandingkan dengan proporsi dan perkembangan paper di area topik lainnya. Analisis kedua adalah pengklasifikasian paper yang termasuk di dalam area topik perpajakan ke dalam kategori berdasarkan area riset pajak menurut Shelvin 1999, Shackelford dan Shelvin 2001, Hanlon dan Heitzman 2010, seperti yang di contohkan oleh Martani dan Al Irsyad 2013. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui area riset pajak yang paling