37
2. Israel
Penduduk Israel atas tanah Palestina tidak terlepas dari peran kaum Yahudi. Kaum Yahudi merupakan satu dari tiga agama samawi
8
, merupakan satu bangsa yang tersebar di seantiaro dunia selama berabad-abad. Sejarah panjang bangsa Yahudi
memproyeksikan citra Yudaisme atau Zionisme, yaitu suatu keyakinan dan praktek keagamaan yang memungkinkan integrasi sosial bangsa Yahudi.
Kaum Yahudi yang bepergian dibeberapa negara kususnya di benua Eropa, tetap memelihara integrasi sosial bangsa yahudi. Yudaisme diduga kuat mengambil
peran penting dalam kelangsungan proses tersebut, melalui konformitas atau penyamaan penampilan orang Yahudi terhadap agamanya dan pelestarian
komunalisme
9
. Sejarah, Bahasa, tradisi dan kebiasaan telah memelihara konsep kemasyarakatan Yahudi yang bersifat integralistik
10
. Dengan dilandasi konsep kemasyarakatan Yahudi, kalangan terpelajar dari
bangsa tersebut menegaskan makna moralitas kekuasaan dengan pengertian kesadaran nasionalitas bangsa Yahudi. Bagi mereka bangsa Yahudi harus memiliki
8
Dalam ilmu perbandingan agama
, agama Abrahamik yang sering pula disebut sebagai agama
samawi atau agama Ibrahimiyyah
adalah agama
yang muncul
dari suatu
tradisi Semit
kuno bersama dan yang ditelusuri oleh para pemeluknya kepada Abraham
atau Ibrahim.
Preston Hunter, Major Religions of the World Ranked by Number of Adherents.
9
Komunalisme biasanya mengacu pada sistem yang mengintegrasikan kepemilikan komunal dan federasi komunitas independen yang sangat lokal.
Murray Bookchin , mendefinisikan komunalisme
sebagai teori pemerintahan atau sistem pemerintahan dimana komune independen berpartisipasi dalam federasi, serta prinsip-prinsip dan praktek kepemilikan komunal. Random House Unabridged
Dictionary, Second Edition,1998, New York.
10
Najamuddin Muhammad, Sejarah Konflik dan Peperangan Kaum Yahudi, Cetakan pertama, Jogjakarta, 2014. Hal. 13.
38
tanah wilayah dan tempat pemerintahan yang berfungsi menyelenggarakan kekuasaan. Tidak ada pilihan lain, bangsa Yahudi harus memiliki negara sendiri agar
bisa sederajat dengan bangsa-bangsa di dunia. Namun kesadaran nasionalitas yang terwujud dalam gerakan nasionalis zionis
bukan merupakan kekuatan inti kolonial. Nasionalitas Yahudi modern terwujud gerakaan kebangsaan yang bertujuan menegakkan kekuasaan Yahudi di tanah
Palestina, mengikuti ajaran agama Yahudi. Jadi, yudaisme menjadi ideologi gerakan nasionalis Yahudi yang secara resmi menamakan diri sebagai gerakan Zionisme.
Motivasi kembali ke tanah Bani Israel, yang menjadi seruan keagamaan Yahudi merupakan sumber kekuatan gerakan Nasionalis Yahudi. Para pendukung
gerakan Nasionalis berpendapat bahwa penguasaan tanah Palestina merupakan proses normalisasi bangsa Yahudi, sebagai suatu bangsa yang memiliki tanah wilayah.
Normalisasi Bangsa Yahudi tampaknya hanya bisa dicapai melalui penegasan keyakinan keagamaan karena persyaratan keabsahan yang legal untuk menguasai
wilayah sulit terpenuhi. Nasionalisme Yahudi telah terpisah dengan tanah Palestina yang menjadi
basis suatu nasioalitas berabad-abad lamanya. Nasionalisme ini sangat aneh, karena terlahir atau tumbuh di negeri perantauan. Cukup jelas sudah bahwa Nasionalisme
Yahudi tidak berjenis pembebasan wilayah dari kekuasaan bangsa asing, melainkan
39
pengakuan kesejarahan atau pembagian wilayah oleh bangsa Yahudi, oleh karena itu Bangsa Arab tidak dapat mendukung Nasionalisme Yahudi
11
. Gerakan Zionis dengan tujuan membentuk kembali bangsa Yahudi di tanah
Palestina pertama kali menjadi wacana umum pada tahun 1886 melalui ungkapan ideoligis Nathan Birnbaum, Zionisme. Pengertian Zionisme kemudian menunjuk
penegasan hubungan Yahudi dengan Palestina sebagai tanah leluhur. Kesadaran nasionalis bangsa Yahudi terutama di kalangan cerdik cendikia,
mengalami transformasi menjadi kekuatan riil berupa organisasi-organisai zionis, sesudah organisasi-organisasi melakukan serangkaian kongres dunia mulai kongres di
Bazel, Swiss, pada tahun 1897 beragendakan politik pembentukan negara Yahudi semakin bulat. Kongres Bazel, Swiss yang diikuti oleh 204 delegasi Yahudi dari 16
negara telah menyusun program perwujudan agenda politik awal
12
. Theodore Herzl, ketua organisasi zionis dunia dalam kongres ini telah
menegaskan urgensi pembentukan negara Yahudi bagi seluruh aktualisasi bangsa Yahudi karena kesulitan menegakkan keyakinan keagamaan diluar wilyahnya sendiri.
Sebelum kongres itu, Herzl aktif menyerukan pembentukan negara Yahudi di Rumania dan Uni Soviet. Semula, Herzl cenderung mendorong gerakan asimilasi
11
M. Hamdan Basyar dkk, problematika minoritas muslim di Israel Jakarta: Pusat Penelitian Politik LIPI, 2002, h. 17-21.
12
Herzl, Theodor. A Jewish state: an attempt at a modern solution of the Jewish question 1896.
40
Zionis dengan Eropa. Namun, Herzl kemudian membuang pemikirannya itu karena tidak realistis.
Sebagai gantinya, pembentukan negara Yahudi merupakan pilihan terbaik karena terbebas dari prasangka rasial dan keagamaan di Eropa. Hal ini bearti bahwa
pembentukan negara Yahudi bisa mendorong perlawanan bangsa Yahudi terhadap tindakan persekusi yang mengganas dalam Perang Dunia II. Perlawanan Yahudi
berlangsung melalui milisinya yang menjadi bagian tentara Inggris berperang melawan German. Gagasan pembentukan negara Yahudi bahkan bisa mendorong
proses rikonsiliasi terjadi mengikuti peran negara Yahudi dalam gugus eksistensi Internasional yang menjamin bangsa Yahudi bermartabat sama dengan bangsa lain
13
. Untuk segera mewujudkan cita citanya, Herzl mengunjungi kesultanan
Ottoman guna meminta sebuah daerah otonomi yang nantinya digunakan sebagai tempat bermukimnya bangsa Yahudi. Sebagai bahan pertimbangan, Herzl akan
memberikan beberapa bantuan yang di perlukan kesultanan Ottoman ketika itu. Namun, Sultan Abdul Hamid 1876-1909 dengan tegar menentang dan menolak
semua keinginan Herzl tersebut
14
. Kekuataan riil kesadaran nasionalitas bangsa Yahudi tercermin pada
pembentukan komunitas Yahudi di Palestina. Para pemukiman tinggal di daerah
13
Basyar, problematika minoritas, h. 21-21.
14
Muhsin M. Shaleh, Palestina; Sejarah, Perkembangan,dan konspirasi Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h. 37-39.
41
pertanian membentuk kibbutz
15
. Kibbutz membentuk kerjasama produksi dan distribusi kebutuhan konsumsi di kalangan warganya. Peningkatan jumlah
pemukiman telah mendorong pembentukan yishuv
16
, suatu komunitas pemukiman dengan menyelenggarakan system sosial, ekonomi, dan politik.
Yishuv memiliki institusi-institusi pendidikan, politik, dan militer. Penyelenggaraan yishuv merupakan perwujudan konsep komunalisme, sebagai
kelanjutan sistem ekonomi Yahudi-Eropa. Integrasi sosial Yahudi yang terbina dalam system otonomi yang memiliki solidaritas etnik yang kuat. Ikatan primordial seperti
ini membuat komunitas Yahudi menjadi bersifat organik, dimana kepentingan perorangan tenggelam dalam kepentingan kelompok.
Bangsa Palestina sejak awal telah menggalang aksi untuk menghadang gerakan zionis, konflik berdarah pertama terjadi antara petani Palestina dan
pendatang Yahudi pada tahun 1886
17
. Para petani telah membuat petisi kepada kesultanan Ottoman sebagaimana juga dengan media surat kabar yang gencar
mengekpos bahaya zionis al-karmal dan Filistin. Bermodal pemaknaan baru Zionisme, organisasi zionis berusaha mendapatkan
dukungan pemerintah Inggris dengan menggerakkan keterlibatan Yahudi dalam
15
Tempat-tempat pemukiman kolektif di Israel
dengan sistem kepemilikan bersama dan dengan struktur-struktur dasar demokratis. Avrahami, E, Kibbutz. An Evolving Community, Yad
Tabenkin, 1992.
16
Istilah yang mengacu pada pertumbuhan warga Yahudi di Palestina, sebelum pembentukan negara Israel. Walter Laqueur
, A History of Zionism, p153.
17
Walter Laqueur , A History of Zionism.
42
Perang Dunia I dengan mendukung pasukan sekutu. Setrategi Zionis ini berhasil menggerakkan perhatian pemerintah Inggris lebih besar membantu pembentukan
negara Yahudi. Dukungan Inggris bermula dengan kemunculan pandangan Lord Arthur Balfour, menteri Luar Negeri Inggris, yang memihak pembentukan negara
Yahudi di Palestina. Pandangan ini tertuang dalam surat Balfour kepada Lord Rothschild, yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour
18
, bertanggal 2 November 1917. Dengan maksud menjaga netralitas pemerintah Inggris, pandangan Balfour
menyebutkan penghormatan terhadap hak sipil dan agama masyarakat non-Yahudi yang ada di Palestina.
Dukungan Inggris sangat penting bagi bangsa Yahudi untuk mendirikan negara Israel, karena Inggris sudah menguasai tanah Palestina sejak 1917
19
. Dalam konferensi Perdamaian Paris 1919, Chaim Weizman, pengganti Theodore Herlz,
menegaskan penerimaan dukungan Deklarasi Balfour dengan segera bereaksi positif memobilisasi para migran. Pertumbuhan penduduk Yahudi di Palestina yang besar
memungkinkan pembentukan pemerintahan dan negara Yahudi. Hal ini sesuai visi negara Yahudi herlz tentang tanah Palestian yang mayoritas berpenduduk Yahudi
yang disampaikannya pada tahun 1897, ketika Kongres pertama Organisasi Zionis Dunia berlangsung. Kenyataannya menunjukkan bahwa sampai menjelang
18
Surat pernyataan yang disetujui pada rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis buat tanah air bagi Yahudi di
Palestina , dengan
syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari komunitas- komunitas yang ada di sana.
http:www.zionism-israel.comBalfour-Declaration-1917.
19
https:www.islampos.compalestina-sebelum-kedatangan-zionis-yahudi-121844.
43
pembentukan negara Israel, penduduk Yahudi hanya berjumlah setengah dari jumlah penduduk Arab. Rencana pembentukan negara Yahudi bagi bangsa Yahudi tampak
telah mengakibatkan penghancuran secara sistematis penduduk Arab melalui pembantaian dan pengusiran.
B. Latar Belakang Agresi Israel di Gaza 2008