Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

54 dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area cluster sampling. Non probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidentalinsidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling Sugiyono, 2012:63. Adapun teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling yaitu sampling purposive, yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono 2010:68. Dari keseluruhan guru kelas V SD Negeri yang ada dalam Gugus Larasati berjumlah 6 diambil semua untuk digunakan sebagai sampel dalam peneletian ini. Sampel tersebut antaralain, SDN Plalangan 1, SDN Plalangan 2, SDN Plalangan 3, SDN Plalangan 4, SDN Sumurrejo 01 dan SDN Sumurrejo 2.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2015: 308. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 4 macam teknik pengumpulan data, yaitu:

3.4.1 Observasi

Menurut Hadi dalam Sugiyono 2015: 203 mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Menurut Umar 2011: 51 teknik ini 55 menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Menurut Spradley dalam Sugiyono 2015:314 obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi dinamakan situasi sosial, yang terdiri dari atas tiga komponen yaitu place tempat, actor pelaku, dan activities aktifitas. Adapun macam-macam observasi adalah sebagai berikut. 3.4.1.1 Observasi partisipatif Menurut Sugiyono 2014: 227 dalam observasi partisipatif peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. 3.4.1.2 Observasi terus terang atau tersamar Menurut Sugiyono 2014: 228 menjelaskan bahwa peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak berterus terang kepada sumber data atau tersamar dalam observasi. 3.4.1.3 Observasi tak berstruktur Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas Sugiyono, 2013: 313 56 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif dilakukan untuk mengamati secara langsung terhadap objek penelitian yaitu tempat ruang kelas, pelaku guru dalam aktifitas proses pembelajaran.

3.4.2 Wawancara

Menurut Nazir 2011: 193 definisi wawancara adalah proses memperoleh keterangan unutk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau peawawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara. Menurut Umar 2011: 51 wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, selain itu juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi Sugiyono, 2015: 317. Adapun macam- macam wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2013: 319 sebagai berikut. 3.4.2.1 Wawancara terstruktur structure interview Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa 57 yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah dipersiapkan. 3.4.2.2. Wawancara semistruktur semistructure interview Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview,dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. 3.4.2.3 Wawancara tak berstruktur Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sitematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara terstruktur untuk mengetahui informasi mendalam kepada guru dan kepala sekolah tentang pemanfaatan sarana prasarana dalam proses pembelajaran di kelas.

3.4.3 Dokumentasi