Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Prosedur Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium klinis, dengan rancangan pre and post test control group design, yaitu dengan melakukan pengukuran konsentrasi ion kalsium sebelum, sesudah mengunyah 3 menit, dan setelah 5 menit perlakuan pada kelompok mengunyah keju cheddar dan paraffin wax.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di klinik IKGPKGM, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan pengukuran konsentrasi ion kalsium dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara angkatan 2011. Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa sampel minimum yang disarankan untuk penelitian eksperimental laboratorium klinis adalah 15 subjek per group. 31 Besar sampel yang diambil adalah 30 orang mahasiswa dengan teknik purposive sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok mengunyah keju cheddar dan kelompok mengunyah paraffin wax. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, sebagai berikut: Kriteria inklusi: 1. Subjek yang bersedia berpartisipasi 2. Subjek dengan laju aliran saliva normal LAS tidak terstimulasi adalah 0,3-0,4 mLmin 3. DMFT maksimal 1 tidak terdapat gigi yang missing Universitas Sumatera Utara 4. Subjek tidak mengonsumsi apapun selama 30 menit sebelum penelitian dimulai Kriteria eksklusi: 1. Sedang menjalani perawatan ortodonti atau menggunakan protesa 2. Mengonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi laju aliran saliva obat kolinergik, antihistamin, antidepresan, antihipertensi 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian 1. Variabel perlakuan: Mengunyah keju cheddar merek kraft 5 gr selama 3 menit Mengunyah paraffin wax 5 gr selama 3 menit 2. Variabel efek: konsentrasi ion kalsium dalam saliva

3.4.2 Definisi Operasional

1. Mengunyah keju cheddar merek kraft Mengunyah keju cheddar sebanyak 5 gr sesuai dengan kebiasaan mengunyah makanan selama 3 menit tanpa ditelan. 2. Mengunyah paraffin wax Mengunyah paraffin wax sebanyak 5 gr sesuai dengan kebiasaan mengunyah makanan selama 3 menit tanpa ditelan. 3. Konsentrasi ion kalsium Besar konsentrasi ion kalsium dalam saliva diukur dengan metode Spektofotometer Serapan Atom SSA sebelum, sesudah mengunyah 3 menit, dan setelah 5 menit perlakuan pada kelompok mengunyah keju cheddar dan paraffin wax.

3.5 Prosedur Penelitian

1. Subjek sebanyak 30 orang dikumpulkan di klinik IKGPKGM, Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Sumatera Utara 2. Subjek diinstruksikan untuk tidak mengonsumsi apapun selama 30 menit sebelum penelitian. 3. Pengambilan sampel saliva awal dengan metode spitting, yaitu subjek menundukkan kepala, tidak menggerakkan lidah dan menjaga bibirnya tetap tertutup, serta tidak melakukan gerakan menelan selama 5 menit. Kemudian subjek diminta meludahkan saliva yang telah terkumpul dengan posisi kepala menunduk dan ditampung ke dalam vial yang telah diberi label dan disimpan di dalam icebox yang berisi icepack. 4. Segera setelah pengambilan sampel saliva awal, sampel tersebut dibawa ke laboratorium penelitian farmasi. 5. Sampel saliva dipipet sebanyak 1ml dan dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml, diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan larutan dihomogenkan. Larutan sampel kemudian disaring dengan kertas saring ke dalam vial. Kemudian dilakukan pengukuran konsentrasi ion kalsium pengukuran I, baseline dengan metode SSA. 6. Dilakukan kalibrasi pada alat oleh laboran dengan cara: larutan baku kalsium 1000 µgml dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan akuades hingga garis tanda. Larutan tersebut 10 µgml dipipet sebanyak 2,5; 5; 7,5; 10; dan 12,5 ml, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml dan diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan diperoleh larutan berkonsentrasi 1,2,3,4,5 µgml. Larutan tersebut diukur dengan SSA pada panjang gelombang absorbansi maksimum 422,7 nm dan dibuat kurva kalibrasi untuk larutan standar kalsium. 7. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok mengunyah keju cheddar dan kelompok mengunyah paraffin wax. 8. Masing-masing kelompok diinstruksikan untuk mengunyah keju cheddar atau paraffin wax sesuai kebiasaan selama 3 menit kemudian subjek diminta meludahkan saliva yang telah terkumpul dengan posisi kepala menunduk dan ditampung ke dalam vial yang telah diberi label kemudian disimpan di dalam icebox yang berisi icepack. Universitas Sumatera Utara 9. Sampel saliva dibawa ke laboratorium penelitian farmasi. 10. Sampel saliva disaring terlebih dahulu dengan kertas saring kemudian ekstraknya dipipet sebanyak 1ml dan dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml, diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan larutan dihomogenkan. Larutan sampel kemudian disaring dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam vial dan siap diukur konsentrasi ion kalsiumnya pengukuran II. 11. Kalibrasi alat dilakukan kembali oleh laboran sama seperti kalibrasi awal. 12. Subjek diinstruksikan untuk tidak mengonsumsi apapun selama 5 menit setelah pengukuran ke II. 13. Subjek dalam keadaan istirahat dengan kepala menunduk, tidak menggerakkan lidah dan menjaga bibirnya tetap tertutup, serta tidak melakukan gerakan menelan selama 5 menit, kemudian subjek diminta meludahkan saliva yang telah terkumpul dengan posisi kepala menunduk dan ditampung ke dalam vial yang telah diberi label dan disimpan di dalam icebox yang berisi icepack. 14. Sampel saliva dibawa ke laboratorium penelitian farmasi. 15. Sampel saliva dipipet sebanyak 1ml ke dalam labu takar 25 ml, diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan larutan dihomogenkan. Larutan sampel kemudian disaring dengan kertas saring ke dalam vial dan siap diukur konsentrasi ion kalsiumnya pengukuran III. 16. Dilakukan kembali kalibrasi alat oleh laboran sama seperti kalibrasi awal. Universitas Sumatera Utara

3.6 Alur Penelitian