Ion Kalsium dalam Saliva Fungsi Saliva

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saliva

Saliva merupakan cairan oral yang disekresikan oleh tiga pasang kelenjar utama parotid, submandibula, dan sublingual dan beberapa kelenjar minoryang disalurkan melalui duktus –duktus ke dalam mulut. Saliva mengandung 99 air dan sisanya berupa ion natrium, kalium, klorida, kalsium, bikarbonat, fosfat, fluoride, magnesium, dan komponen organik. Komponen organik saliva berupa musin, urea, asam lemak glukosa, bakteri, dan substansi antibakteria. Makromolekul yang juga ditemukan di dalam saliva seperti protein, amilase, peroksidase, lisozim, IgA, IgM, dan IgG. 20,21

2.1.1 Ion Kalsium dalam Saliva

Kalsium merupakan salah satu elektrolit yang penting di dalam saliva. Konsentrasi normal kalsium dalam saliva adalah 1,35-2,5 mmolL dengan konsentrasi tertinggi berasal dari kelenjar submandibula, yaitu 3,7 mmolL. 22 Komposisi saliva dipengaruhi oleh aliran saliva. Aliran saliva yang mengalami peningkatan akan menambah konsentrasi protein total, sodium, klor, bikarbonat, kalsium dan meningkatkan pH. Konsentrasi kalsium pada saliva juga akan mengalami peningkatan pada penderita fibrosis kistik dan orang yang mengonsumsi obat pilocarpine. Kalsium memiliki fungsi penting dalam saliva, yaitu membentuk ikatan yang kuat dengan α-amilase yang berperan sebagai co–factor yang penting dalam fungsinya sebagai enzim. Selain itu, kalsium juga berperan dalam mencegah terjadinya demineralisasi enamel dengan cara menjaga pH netral saliva, yaitu berkisar 6,7-7,4. 5

2.1.2 Fungsi Saliva

Beberapa fungsi saliva adalah: 5,20,21 Universitas Sumatera Utara 1. Membantu pengecapan Aliran saliva terbentuk di dalam acini dan bersifat isotonik. Ketika saliva mengalir melalui duktus, konsentrasi saliva akan berubah menjadi hipotonik. Konsentrasi hipotonik saliva akan melarutkan substansial yang memungkinkan gustatory buds menerima rasaaroma yang berbeda. 2. Membantu berbicara Lidah memerlukan saliva sebagai pelumas selama berbicara. 3. Sebagai lubrikasi Saliva akan membentuk seromukosal yang berfungsi untuk melindungi jaringan rongga mulut dari iritasi. Musin yang merupakan protein dalam saliva berperan sebagai pelumas, mencegah dehidrasi, dan menjaga viskoelastisitas saliva. 4. Membantu pencernaan Kandungan enzim ptialin berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi maltose, maltotriosa, dan dekstrin. Saliva juga berperan dalam pembentukan bolus makanan. 5. Buffer Saliva berperan sebagai sistem buffer dengan menjaga agar pH rongga mulut tetap netral dan mencegah kolonisasi mikroorganisme patogen. 6. Menjaga intergritas enamel Saliva berperan dalam proses demineralisasi dan remineralisasi enamel dengan menjaga kestabilan hidroksiapatit enamel yang dapat membebaskan ion kalsium, fosfat dan fluoride.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Laju Aliran Saliva