silika yang mengandung 2 khlorheksidine aktif yang dilapisi sodium alginate dan kitosan juga dapat digunakan sebagai bahan medikamen saluran akar.
30
2.4 Ekstrak Batang Kemuning
Para peneliti sudah banyak menggunakan tanaman kemuning Murraya paniculata L Jack sebagai bahan penelitian karena memiliki khasiat dan fungsi.
Tanaman kemuning berasal dari dataran India, Asia Selatan. Di Indonesia, kemuning tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, dan belakangan ini sering dijadikan sebagai
tanaman hias dan tanaman pagar.
10
Tumbuhan kemuning tumbuh kira-kira sampai setinggi 400 m di atas permukaan laut. Tumbuhan yang termasuk suku Rutaceae ini,
merupakan perdu atau pohon kecil yang bercabang banyak, tinggi 3 – 8 m, batangnya
keras, beralur, tidak berduri. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3
– 9, yang tumbuh berseling, bentuk bundar telur sungsang, dengan ujung dan pangkal daun meruncing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2
– 7 cm, lebar 1
– 3 cm, permukaan licin dan mengkilat. Panjang tangkai daun 3 – 4 mm. Daun bila diremas tidak berbau. Bunganya bunga majemuk 1
– 8, warnanya putih, wangi keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Buahnya buni berdaging,
bulat telur atau bulat memanjang, lebar, merah mengkilat, panjang 8 – 12 mm, berbiji
dua. Bagian tumbuhan yang sering digunakan sebagai obat adalah daun, buah dan kulit.
31
Gambar 2. Tanaman kemuning
10
Universitas Sumatera Utara
Tumbuhan ini dikenal dengan beberapa nama daerah, di Sumatera: Kemuning, kamunieng, di Jawa: kamuning, kamoneng, kemuning, Nusa tenggara: kajeni,
kemuning, kamuni, kahabar, karizi, Sulawesi: kemuning, kamuni, kayu gading, kamoni, kamuning, palopo, Maluku: esehi, fanasa, kamoni, kamone.
31
Tanaman kemuning Murraya paniculata L Jack berkhasiat sebagai pemati rasa anastesia, penenang sedatif, antiradang, dan antitiroid. Bagian yang sering
dijadikan sebagai bahan obat adalah daun, ranting, kulit batang, dan akar. Daun dan rantingnya dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi, mengatasi lemak tubuh yang
berlebihan, infeksi saluran urin, dan menghaluskan kulit. Akarnya berguna untuk mengatasi memar akibat benturan atau pukulan, nyeri rematik, keseleo, dan digigit
ular berbisa atau serangga. Sementara kulit batang dapat digunakan untuk mengatasi sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit, ataupun ulkus.
10
Trimurni, dkk 1999 berhasil menunjukkan senyawa aktif batang kemuning bersifat biokompatibel.
Trimurni et al 2000 juga berhasil menunjukkan bahwa senyawa aktif batang kemuning dapat meredakan nyeri interdental. Hal tersebut didukung juga dengan
penelitian Steven dan Trimurni 2008 yang membandingkan kadar hambat minimum KHM ekstrak batang kemuning dan ekstrak siwak menunjukkan bahwa pada
ekstrak batang kemuning 7.5 yang memiliki daya hambat terbesar terhadap F.nucleatum.
11
2.5 Bahan Perancah Scaffold