Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama
37
C. Hubungan antara Proklamasi
Kemerdekaan dan UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 adalah keseluruhan naskah yang ter- diri atas Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan. Pada waktu PPKI
mengesah kan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945, UUD hanya ter diri atas Pembukaan dan Batang Tubuh. Melalui Berita Republik Indonesia pada
15 Februari 1946, naskah yang terdiri atas pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan dimasukkan men jadi bagian dari UUD 1945.
Amandemen UUD 1945 yang mulai dilakukan pada 1999 menghilangkan Penjelasan UUD 1945 sehingga pada saat ini UUD
1945 terdiri atas: 1. Pembukaan, terdiri atas empat alinea.
2. Batang Tubuh, terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 3 pasal aturan pera-
lihan, dan 2 pasal aturan tambahan. Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea mengand-
ung makna universal dan lestari. Universal mengandung makna bahwa
Pembukaan UUD 1945 mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di dunia. Adapun
lestari mengandung makna bahwa nilai-nilainya mampu menampung dinamika per-
kembangan zaman. Alinea pertama Pembukaan UUD 1945 mengandung makna
dalil objektif, yaitu bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Adapun dalil subjektif, yaitu aspirasi bangsa Indonesia sendiri untuk
membebas kan diri dari penjajahan. Alinea kedua mengandung cita- cita Proklamasi, yaitu dengan Proklamasi, kita menuju rakyat yang
merdeka, bersatu, berdaulat, dan dapat mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Alinea ketiga mengandung motivasi religius, yaitu pengakuan dan kesadaran bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukan hanya hasil per-
kelompok. Ia mencerminkan kemauan yang tumbuh dipihak pemuda metropolitan untuk mengganggap diri sebagai pemikir
pikiran-pikiran berbahaya.
Sumber: icanxkecil.wordpress.com
Diskusikan dalam anggota kelompokmu mengenai hal-hal berikut. 1. Berikan pendapatmu mengenai wacana tersebut.
2. Berikanlah pendapatmu mengenai rasa nasionalisme di kalan-
gan remaja saat ini. 3. Kamu mungkin pernah mendengar terjadinya pertikaian
antar suku di Indonesia yang menunjukkan tidak ada lagi rasa solidaritas, rasa persaudaran di antara suku yang bertikai
tersebut. Menurut pendapatmu, apakah rasa nasionalisme di antara mereka sudah hilang? Berikanlah alasannya.
Kumpulkan hasilnya kepada gurumu lalu presentasikan hasilnya di depan kelas.
Diskusikan dengan teman se- bangkumu tentang hubungan
proklamasi dengan UUD 1945 yang kamu ketahui, kemudian hasilnya
disampaikan di depan kelas.
Mari, Berdiskusi
Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VII
38
Sumber: Album Perjuangn Kemerdekaan 1945–1950, 1975
juangan semata, melainkan atas berkat rahmat Allah Yang Maha kuasa. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 mengandung dasar negara Pancasila,
tujuan negara, asas politik negara, dan ketentuan tentang UUD.
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat peme- rintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warga negara
Indonesia. Batang Tubuh UUD 1945 merupakan rangkaian kesatuan pasal-pasal yang bulat dan terpadu. Batang Tubuh UUD 1945 pada
dasarnya memuat dua materi dasar, sebagai berikut. 1. Berisikan materi pengaturan tentang bentuk negara dan sistem
pemerintahan negara termasuk di dalamnya pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan saling berhubungan antara
lembaga negara yang satu dengan lainnya.
2. Berisikan materi mengenai hubungan negara dengan warga negara dan penduduknya, serta konsepsi negara di berbagai bidang, yaitu
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan hak asasi manusia.
Setelah mempelajari Proklamasi dan UUD 1945, kamu dapat
menarik garis hubungan antara Proklamasi dan UUD 1945. Prokla- masi memiliki berbagai makna dan jika dihubungkan dengan UUD
1945, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. UUD 1945 merupakan penjabaran terperinci dari Proklamasi
karena dengan Proklamasi, mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pernyataan ini tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945.
2. UUD 1945 merupakan tertib hukum setelah Proklamasi. Hal ini men- gandung makna UUD 1945 sebagai pengganti hukum kolonial dan
merupakan sumber hukum bagi peraturan-peraturan di bawahnya. 3. UUD 1945 yang merupakan hukum dasar tertulis yang berfungsi
menjadi dasar hukum dalam penyelenggaraan negara dan tidak mungkin dapat dilaksanakan jika proklamasi tidak diikrarkan.
4. UUD 1945 merupakan pilar kehidupan ketatanegaraan yang menjadi dasar setiap pejabat negara dalam menentukan kebijakan
dan peraturan.
Setelah merdeka, Indonesia aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Sultan
Syahrir dan H. Agus Salim utusan Republik Indonesia untuk menghadiri pembicaraan
di PBB mengenai masalah Indonesia, berbi- cara dengan Dr. Fares Alkhori,Ketua Majelis
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Agustus 1947.
Apa pendapatmu tentang UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang
mengikat pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, dan
setiap warga negara Indonesia. Beri- kan contoh pelaksanaanya dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian, mintalah guru atau temanmu me-
nanggapi jawabanmu itu.
Bagaimana Pendapatmu?
Gambar 2.8
Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama
39
D. Sikap Positif terhadap Makna
Proklamasi Kemerdekaan dan Nilai-Nilai Konstitusi Pertama
Kemerdekaan yang Indonesia peroleh bukan hasil pemberian, melainkan hasil perjuangan para pahlawan yang telah berkorban harta
dan jiwa raganya demi bangsa dan negara. Sudah sepantasnya sebagai generasi penerus, kamu memahami, menghayati, dan mengamalkan
nilai-nilai positif perjuangan para pahlawan. Selain itu, kamu juga harus mengamalkan nilai-nilai perjuangan para bapak pendiri bangsa
The Founding Father dalam merumuskan konstitusi pertama. Nilai-nilai positif perjuangan para pahlawan yang patut kamu
teladani antara lain sebagai berikut: 1. sikap cinta tanah air atau patriotisme, misalnya memelihara
lingkungan hidup dan kerusakan; 2. sikap nasionalisme atau rasa kebangsaan, misalnya mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa meskipun berbeda-beda; 3. sikap tenggang rasa, saling menghargai, dan saling menghormati, misalnya
menghargai perbedaan pendapat atau perbedaan keyakinan; Selain itu, isi
content UUD 1945 yang terdiri atas 21 bab, 73 pasal, dan 170 ayat berisi materi yang dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu
1. Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan sistem pemerintahan negara, di dalamnya termasuk pengaturan tentang kedudukan,
tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga negara. Misalnya, presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi presiden
bekerja sama dengan DPR dalam membuat undang-undang atau hal lainnya. Seperti yang tercantum dalam Pasal 11 ayat 1,
yaitu “Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan
negara lain”. Selain itu, Pasal 2 tentang MPR, Pasal 17 tentang Kementerian Negara, Pasal 19 tentang DPR, Pasal 22 C tentang
DPD, Pasal 23E tentang BPK, Pasal 24 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 24B tentang Komisi Yudisial, dan Pasal 24C
tentang Mahkamah Konstitusi.
2. Pasal-pasal yang berisi materi hubungan negara dengan warga negara. Dalam hal ini hak dan kewajiban warga negara diatur
dalam UUD 1945. Misalnya dalam Pasal 27 ayat 1, yaitu “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Selain itu, Pasal 26 tentang
Warga Negara, Pasal 29 tentang Agama, Pasal 30 tentang Perta- hanan dan Keamanan Negara, Pasal 31 tentang Pendidikan dan
Kebudayaan, dan Pasal 33 tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
Bagaimana hubungan proklamasi dengan peraturan selain dari
UUD 1945? Coba kamu cari sumber lain yang menjelaskan tentang hubungan proklamasi dengan peraturan yang lainnya.
Sumber: Tempo, 19 Maret 2006
UUD 1945 memberikan kebebasan bagi warga negara untuk mengembangkan
kemampuannya di segala bidang.
Diskusikan dengan teman sebang- kumu tentang sikap positif terhadap
makna Proklamasi Kemerdekaan dan nilai-nilai konstitusi Pertama
yang kamu ketahui, kemudian hasil- nya disampaikan di depan kelas.
Mari, Berdiskusi
Gambar 2.9