Teori Humanistik Konsep Kreatifitas
77 Menurut
Piaget untuk
mulai memahami
proses pengaturan
dan penyesuaianadaptasi intelektual ada empat konsep dasar yang harus dipahami,
yang juga merupakan tahap-tahap perkembangan kognitif yaitu; konsep skema, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasikeseimbangan. Konsep ini digunakan untuk
menjelaskan bagaimana dan mengapa perkembangan mental terjadi. Anak-anak akan memberikan suatu respon yang stabil terhadap rangsangan dan
untuk memperhitungkan banyaknya fenomena yang berhubungan dengan memori maka digunakan istilah Skema. Piaget dalam Wadsworth 1981: 10
mengemukakan bahwa: “Schemata the plural of schema are the cognitive or mental structures by
which individuals intellectually adapt to and organize the environment. As structures, schemata are the mental counterparts of biological means of
adapting.In much the same way, schemata are structures that adapt and c
hange with mental development”. Orang dewasa memiliki Skema atau konsep yang berbeda dengan anak-anak.
Ketika seorang anak dilahirkan dia akan memiliki beberapa konsep atau Skema atau pemikiran dalam otaknya. Dan ketika dia mulai tumbuh dan berkembang
maka konsep pemikiran atau Skema yang dimiliki yang terekam dalam otaknya secara bertahap menjadi meningkat, lebih tergeneralisasikan, dapat membedakan
dan semakin tambah dewasa. Cara berpikir anak tidak akan pernah berubah atau berhenti namun dia akan terus berkembang sesuai dengan perkembangannya
sampai menjadi dewasa. Saat anak dilahirkan konsep berpikir anak belum terbentuk secara mental dalam arti dimana biasanya kita berpikir, konsep baru
terbentuk secara reflek. Anak-anak akan membuat perbedaan yang nyata yang terbatas pada penglihatan di sekitar lingkungannya saja. Karena seorang anak
78 terus berkembang dan tambah dewasa maka cara berpikirnya akan lebih berbeda,
lebih sedikit sensorik dan lebih banyak jumlah yang mereka pahami serta jaringan dalam otaknya semakin kompleks.
Skemaadalah struktur perkembangan kognitif yang berubah-ubah dimana skema kognitif orang dewasa berasal dari skema sensor motor anak. Proses yang
menyebabkan perubahan tersebut adalah asimilasi dan akomodasi. Menurut Piaget dalam Wadsworth 1981: 14
“Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi baru, motorik, atau bahan konseptual kedalam skema atau pola
perilaku yang ada. Anak mencoba untuk menyesuaikan peristiwa atau rangsangan baru ke dalam Skemayang dia miliki pada saat itu. Dengan
demikian asimilasi dapat ditinjau sebagai proses kognitif yang menempatkan peristiwa stimulus baru ke dalam Skemayang sudah ada.
Proses asimilasi berlangsung sepanjang waktu. Secara sederhana untuk menunjukkan seseorang memproses satu stimulus maka dapat dilihat dari jumlah
rangsangan yang diproses terus meningkat. Asimilasi secara teori tidak mengakibatkan perubahan terhadap skema atau cara berpikir anak tetapi
mempengaruhi pertumbuhan cara berpikir sehingga merupakan bagian dari perkembangan anak. Menurut Piaget dalam Wadsworth 1981: 14
“Assimilation is a part of the process by which the individual cognitively adapts to and organizes the environment. The process of assimilation allows
for the growth of schemata. It does not account for a change of schemata. We know schemata change. Adult schemata are different from those of children.
Piaget accounted for the chan ge of schemata with accommodation”.
Pada saat anak dihadapkan dengan stimulus baru, seorang anak akan mencoba untuk mengasimilasikannya ke dalam konsep yang sudah ada. Terkadang