Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.5. Kerangka Teori

Gambar 1. Penatalaksanaan Hipertensi Sumber dari Pedoman Tata Laksana Kardiovaskuler PERKI. Hipertensi Modifikasi Gaya Kurangi berat badan Aktifitas fisik teratur Hindari minuman beralkohol Mengurangi asupan garam Berhenti merokok Tekanan darah normal tidak tercapai 14090 mmHg, 13080 pada penyakit diabetes mielitus dan gagal ginjal Hipertensi tanpa indikasi khusus Hipertensi dengan indikasi khusus Hipertensi derajat 1 Umumnya diberikan gol.tiazid, bisa dipertimbangkan pemberian beta- bloker, antagonis kalsium, ACE atau kombinasi. Hipertensi derajat 2 Terapi Kombinasi. Obat-Obat Indikasi Khusus. Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi farmakologis dan nonfarmakologis, terapi nonfarmakologis harus dilakukan oleh semua pasien hipertensi dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendalikan faktor-faktor risiko serta penyakit penyerta lainnya, misalnya dengan melakukan perubahan gaya hidup dan menghindari faktor-faktor risiko Nafrialdi, 2009. Terapi farmakologis dilakukan dengan pemberian obat antihipertensi. Obat antihipertensi yang dianjurkan JNC VII antara lain diuretik terutama tiazid atau antagonis aldosteron, BB Beta-blocker, CCB Calcium Canal Blocker, ACEI Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor dan ARB Angiotensin Reseptor Blocker. Hipertensi ringan sering diobati dengan obat tunggal, sedangkan hipertensi berat memerlukan beberapa obat untuk meningkatkan efektivitas obat. Kombinasi yang telah terbukti efektif dan dapat ditoleransi pasien adalah diuretik dan ACEI atau ARB, CCB dan BB, CCB dan ACEI atau ARB, CCB dan diuretik, AB dan BB Mycek et al, 2001.

1.6. Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka Konsep.

1.7. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah peresepan obat pada pasien hipertensi yang menggunakan obat antihipertensi sesuai atas dasar peresepan dan kerasionalan berdasarkan ketepatan dosis dan frekuensi pemberian dengan standar depkes tahun 2006 di Puskesmas Simpur periode Januari-Juni 2013 Bandar Lampung. Hipertensi Pengobatan Hipertensi Antihipertensi Dosis Frekuensi Rasional

Dokumen yang terkait

Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesmas Dari Poli Kardiovaskular Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Januari–Maret 2011

3 101 74

KESESUAIAN PERESEPAN PENYAKIT FARINGITIS AKUT TERHADAP STANDAR PENGOBATAN PENYAKIT FARINGITIS AKUT DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPUR BANDAR LAMPUNG PERIODE JANUARI ̶ DESEMBER 2013

15 72 60

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Pada Tahun 2014.

0 6 12

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Pada Tahun 2014.

3 9 11

EVALUASI KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 16

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari-Juni 2016.

0 1 41

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari-Juni 2016.

0 12 56

Evaluasi DTPs penggunaan antihipertensi pada pasien hipertensi dengan diabetes melitus di instalasi rawat inap RSUD Tugurejo Semarang periode Januari 2015-Agustus 2016.

0 0 54

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari Juni 2016

0 0 54

Pola Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUD Kotabaru Se Bulan Januari 2005 Sampai dengan Agustus 2006 - Ubaya Repository

0 0 1