Latar Belakang POLA PERESEPAN DAN KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI RAWAT JALAN PUSKESMAS SIMPUR PERIODE JANUARI-JUNI 2013 BANDAR LAMPUNG

Oleh karena peningkatan angka kesakitan hipertensi yang tinggi, tindakan penanggulangan hipertensi sudah banyak dilakukan dan tersedia banyak obat untuk mengatasi hipertensi tetapi tata laksana hipertensi masih jauh dari berhasil. Data NHANES 2005-2008 di Amerika Serikat menunjukkan dari semua penderita hipertensi, hanya 76,9 yang ada telah menderita hipertensi; namun hanya 47,8 yang berusaha mencari terapi. Sebanyak 70,9 pasien yang menjalani terapi, 52,2 tidak mencapai kontrol tekanan darah target. Salah satu tindakan penanggulangan hipertensi adalah penggunaan antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadinya komplikasi Tedjakusuma, 2012. Pemilihan antihipertensi ditentukan oleh keadaan klinis pasien, derajat hipertensi dan sifat obat antihipertensi tersebut. Faktor yang perlu diperhatikan pada pemberian obat antihipertensi dari segi klinis pasien adalah kegawatan atau bukan kegawatan, usia pasien, derajat hipertensi, insufisiensi ginjal, gangguan fungsi hati dan penyakit penyerta Depkes, 2006 a . Terdapat beberapa kriteria untuk dapat dikatakan suatu pemberian obat sudah rasional atau tidak. Prinsip dari pemberian obat yang rasional adalah terpenuhinya enam tepat, yaitu tepat pasien, indikasi, dosis, waktu pemberian, dan tepat informasi. Secara singkat pemakaian atau peresepan suatu obat dikatakan tidak rasional apabila kemungkinan untuk memberikan manfaat kecil atau tidak ada sama sekali atau kemungkinan manfaatnya tidak sebanding dengan kemungkinan efek samping atau biayanya Hapsari, 2011.

1.2. Rumusan Masalah

Bedasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana pola peresepan dan kerasionalan obat antihipertensi berdasarkan ketepatan dosis dan frekuensi pemberian obat pada pasien rawat jalan dengan hipertensi di Puskesmas Simpur periode Januari-Juni 2013 Bandar Lampung ?”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pola peresepan dan kerasionalan obat antihipertensi pada pasien rawat jalan dengan hipertensi di Puskesmas Simpur periode Januari-Juni 2013 Bandar Lampung.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kesesuaian obat antihipertensi pada pasien rawat jalan dengan hipertensi di Puskesmas Simpur periode Januari-Juni 2013 Bandar Lampung berdasarkan ketepatan dosis sesuai standar Depkes 2006 a . 2. Untuk mengetahui kesesuaian obat antihipertensi pada pasien rawat jalan dengan hipertensi di Puskesmas Simpur periode Januari-Juni 2013 Bandar Lampung berdasarkan frekuensi penggunaan sesuai standar Depkes 2006 a . 3. Untuk mengetahui kerasionalan obat antihipertensi pada pasien rawat jalan dengan hipertensi di Puskesmas Simpur periode Januari-Juni 2013 Bandar Lampung berdasarkan ketepatan dosis dan frekuensi penggunaan sesuai standar Depkes 2006 a .

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, menambah ilmu pengetahuan tentang metode penelitian di bidang farmakologi serta menerapkan ilmu yang didapat. 2. Bagi masyarakat dan instansi terkait, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada dokter mengenai rasionalisasi penggunaan antihipertensi pada pasien hipertensi rawat jalan di Puskesmas Simpur periode Januari-Juni 2013 Bandar Lampung berdasarkan ketepatan dosis dan frekuensi penggunaan obat sehingga diperoleh pengobatan yang efektif dan aman. 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai acuan untuk penelitian yang serupa.

1.5. Kerangka Teori

Gambar 1. Penatalaksanaan Hipertensi Sumber dari Pedoman Tata Laksana Kardiovaskuler PERKI. Hipertensi Modifikasi Gaya Kurangi berat badan Aktifitas fisik teratur Hindari minuman beralkohol Mengurangi asupan garam Berhenti merokok Tekanan darah normal tidak tercapai 14090 mmHg, 13080 pada penyakit diabetes mielitus dan gagal ginjal Hipertensi tanpa indikasi khusus Hipertensi dengan indikasi khusus Hipertensi derajat 1 Umumnya diberikan gol.tiazid, bisa dipertimbangkan pemberian beta- bloker, antagonis kalsium, ACE atau kombinasi. Hipertensi derajat 2 Terapi Kombinasi. Obat-Obat Indikasi Khusus.

Dokumen yang terkait

Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesmas Dari Poli Kardiovaskular Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Januari–Maret 2011

3 101 74

KESESUAIAN PERESEPAN PENYAKIT FARINGITIS AKUT TERHADAP STANDAR PENGOBATAN PENYAKIT FARINGITIS AKUT DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPUR BANDAR LAMPUNG PERIODE JANUARI ̶ DESEMBER 2013

15 72 60

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Pada Tahun 2014.

0 6 12

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Pada Tahun 2014.

3 9 11

EVALUASI KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 16

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari-Juni 2016.

0 1 41

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari-Juni 2016.

0 12 56

Evaluasi DTPs penggunaan antihipertensi pada pasien hipertensi dengan diabetes melitus di instalasi rawat inap RSUD Tugurejo Semarang periode Januari 2015-Agustus 2016.

0 0 54

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari Juni 2016

0 0 54

Pola Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUD Kotabaru Se Bulan Januari 2005 Sampai dengan Agustus 2006 - Ubaya Repository

0 0 1