Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Lampung di bidang pendapatan daerah. Pendapatan daerah merupakan unsur pokok dalam keuangan daerah. Peranan Dinas Pendapatan Daerah Dispenda
Kota Bandar Lampung dalam Tahun Anggaran 2013 pada dasarnya sudah dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsinya namun belum maksimal. Hal
ini terbukti dari target penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD dengan realisasinya tidak mencapai target sebagaimana dikutip dari sumber media
masa Lampung Post Online sebagai berikut: Bandar Lampung Lampost.Co: Realisasi Pendapatan Asli Daerah
PAD Pemerintah Kota Pemkot Bandar Lampung pada Tahun 2013 tidak mencapai target. PAD secara keseluruhan Tahun 2013 mencapai
Rp 374,096 miliar. Kemudian pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2013, PAD ditingkatkan dan ditargetkan mencapai Rp 418,1 miliar
lebih. Pada akhir Desember 2013 atau sampai pada triwulan keempat, PAD Kota Bandar Lampung mencapai sekitar Rp 356,6 miliar lebih atau
sekitar baru 86,01 persen dari target yang ditentukan sebesar Rp 418,1
miliar. “PAD kita baru mencapai sekitar Rp 356,6 miliar atau sekitar 86,01 persen
, memang tidak mencapai target”, kata Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, usai peresmian fly over Gajah Mada
– Ir. Djuanda. Menurut Herman, tak tercapainya target PAD Tahun Anggaran
2013 dikarenakan PAD di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah tak tercapai. Selain itu, lonjakan atau peningkatan target PAD di beberapa
sektor memang tinggi. Karena ada beberapa Satker yang PAD-nya memang stagnan berhenti, kalau sudah seperti itu, mau di apain lagi,
serta ada beberapa kendala lainnya. Dan kedepan akan kita evaluasi, ungkapnya. Namun menurut Herman, kedepan atau pada Tahun
Anggaran 2014 mendatang, pihaknya optimis dan tetap akan berupaya maksimal dalam merealisasikan PAD ini agar mencapai target atau over
target. Ya ke depan, pada tahun 2014 akan kita maksimalkan kinerja satker-satker agar PAD kita mencapai target di semua sektor. Karena
target PAD kita Tahun 2014 sekitar Rp 438 miliar, kata wali kota kesepuluh di Bandar Lampung ini http:lampost.coberitapad-bandar-
lampung-tak-capai-target, diakses tanggal 28 Maret 2014, pukul 19:45 WIB.
Merujuk pada sumber media masa tersebut bahwa dalam pencapaian target PAD pada Tahun Anggaran 2013 Kota Bandar Lampung tidak tercapai. Hal
ini menunjukkan bahwa upaya Dinas Pendapatan Daerah Dispenda Kota
Bandar Lampung dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya belum berjalan maksimal. Pengelolaan PAD oleh Dinas
Pendapatan Daerah Dispenda Kota Bandar Lampung Tahun 2013 masih mengalami berbagai permasalahan dalam pencapaian target penerimaan
Pendapatan Asli Daerah sehingga tidak mampu mencapai target yang ditetapkan dalam APBD-P. Hal ini berarti bahwa selain defisit, realisasi
penerimaan PAD pada Tahun Anggaran 2013 menurun dibandingkan dengan Tahun Anggaran sebelumnya.
Dinas Pendapatan Daerah Dispenda Kota Bandar Lampung memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan PAD. Berdasarkan data dari Dinas
Pendapatan Daerah Dispenda Kota Bandar Lampung berikut ini dapat dilihat bahwa Realisasi Pendapatan tidak mencapai dari target yang sudah ditentukan
sehingga terjadi defisit realisasi penerimaan dalam pengelolaan PAD dalam Tahun Anggaran 2013 dalam tabel berikut:
Tabel 1. Pencapaian Target, Realisasi, dan Sisa PAD Tahun Anggaran 2013
No Tahun
Anggaran Target dalam
APBD-P Realisasi
Pendapatan Keterangan
1.
2013 Rp.418.111.740.815
Rp.359.628.303.287 Defisit
Rp.58.483.437.527
Sumber: Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Pencatatan Pendapatan SIAPPAD Daerah Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung 2013
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2013, target PAD Kota Bandar Lampung tidak tercapai dan mengalami defisit.
Jumlah Satuan Kerja Perangkat Daearah SKPD yang ada di Kota Bandar Lampung adalah 22 SKPD. Masing-masing SKPD itu dalam melaksanakan
fungsi pengelolaannya dibantu dengan UPTD SKPD yang bersangkutan, sehingga dalam hal terjadi defisit maka perlu dilakukan peningkatan dari
sektor yang masih sangat rendah dalam memenuhi pencapaian target PAD.
Dinas Pendapatan dalam menjalankan peranannya memiliki UPTD di setiap kecamatan yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan PAD khususnya
dalam pemungutan PAD dari beberapa jenis PAD seperti Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Retribusi Pasar serta PBB
sektor Pedesaan atau Perkotaan. Sumber-sumber penerimaan PAD berasal dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, dan Lain-Lain PAD yang Sah. Adapun Realisasi Penerimaan
PAD dari Sumber Penerimaan Pajak Daerah Terbesar dan terkecil SKPD per 30 Desember 2013 sebagai berikut:
Tabel 2. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Pajak Daerah Terbesar dan terkecil SKPD per 30 Desember 2013
NO SKPD
Target Dalam APBD-P
Realisasi Pendapatan
Persentase Realisasi
Pendapatan Jumlah Sisa
LebihKurang Ket
1 Dinas
Pendapatan Daerah
Rp.264.651.003.114 Rp.238.118.796.465
89,97 Rp.26.532.206.648
Defisit 2
Dinas Perhubungan
Rp.5.364.247.192 Rp.2.527.275.700
47,11 Rp.2.836.971.492
Defisit 3
BPPLH Rp.1.500.840.000
Rp.2.008.965.167 133,86
Rp.508.125.167 Surplus
Sumber: Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Pencatatan Pendapatan SIAPPAD Daerah Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung 2013
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Pajak Daerah per 30 Desember 2013 SKPD terbesar
yakni Dinas Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Retribusi Pasar serta PBB
sektor Pedesaan atau Perkotaan sedangkan Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Pajak Daerah SKPD tingkat ke dua yakni Dinas
Perhubungan yang bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya dan sebagainya. Realisasi Penerimaan PAD
dari Sumber Penerimaan Pajak SKPD terkecil yakni BPPLH namun SKPD dengan ketercapaian target dan realisasi Penerimaan PAD hanya dicapai oleh
BPPLH dengan Persentase Realisasi Pendapatan sebesar 133,86 selain itu SKPD lain juga masih belum tercapai sebagaimana diuraikan dalam lampiran
data Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Pajak Tahun Anggaran 2013.
Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Daerah Terbesar dan terkecil SKPD per 30 Desember 2013 sebagai berikut:
Tabel 3. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Daerah Terbesar dan terkecil SKPD per 30 Desember 2013
NO SKPD
Target Dalam APBD-P
Realisasi Pendapatan
Persentase Realisasi
Pendapatan Jumlah Sisa
LebihKurang Ket
1 Dinas
Perhubungan Rp.10.411.983.912
Rp.7.810.133.930 75,01
Rp.2.601.849.982 Defisit
2 Dinas
Kebersihan dan
Pertamanan Rp.8.501.000.000
Rp.4.183.421.000 49,21
Rp.4.317.579.000 Defisit
3 Dinas
Pengelolaan Pasar
Rp.4.600.000.000 Rp.3.640.386.025
79,14 Rp.959.613.975
Defisit
4 Dinas
Kependudukan dan Catatan
Sipil Rp.50.000.000
Rp.55.355.000 110,71
Rp.5.355.000 Surplus
5 Dinas
Pekerjaan Umum
Rp.259.728.000 Rp.252.637.050
97,25 Rp.7.142.950
Defisit 6
BPKAD Rp.74.500.000
Rp.121.039.000 162,47
Rp.46.539.000 Surplus
7 Dinas
Kelautan dan Perikanan
Rp.126.000.000 Rp.23.080.000
18,32 Rp.102.920.000
Defisit 8
Dinas Pendidikan
Rp.30.024.000 Rp.42.563.200
141,76 Rp.12.539.200
Surplus 9
Dinas Pertanian
Rp.260.000.000 Rp.250.382.000
100,15 Rp.382.000
Defisit 10
Badan Penanaman
Modal dan Perizinan
Rp.49.564.250.000 Rp.34.122.201.192
68,84 Rp.15.442.048.807
Defisit 11
Dinas Koperindag
Rp.26.250.000 Rp.48.100.000
183,24 Rp.21.850.000
Surplus
Sumber: Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Pencatatan Pendapatan SIAPPAD Daerah Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung 2013
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Daerah per 30 Desember 2013 SKPD terbesar
yakni Badan Penanaman Modal dan Perizinan yang bersumber dari retribusi
kepengurusan perizinan umum, retribusi penanaman modal asing dan sebagainya. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi
Dinas Perhubungan yang bersumber dari retribusi angkutan umum dan jalan raya, retribusi parkir sebagainya.
Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang bersumber dari retribusi kebersihan dan
sampah, retribusi tata kota dan sebagainya. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Dinas Pengelolaan Pasar yang bersumber dari
retribusi pasar. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang bersumber dari retribusi
pencatatan dan akta kelahiran.
Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Dinas Pekerjaan Umum yang bersumber dari retribusi pembangunan. Realisasi
Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi BPKAD yang bersumber dari retribusi asset daerah. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber
Penerimaan Retribusi Dinas Kelautan dan Perikanan yang bersumber dari retribusi pengolahan kekayaan laut. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber
Penerimaan Retribusi Dinas Pertanian yang bersumber dari retribusi hasil pengolahan pertanian.
Realisasi Penerimaan PAD terkecil SKPD yakni Dinas Kelautan dan Perikanan. SKPD dengan ketercapaian target dan realisasi Penerimaan PAD
dicapai oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan Persentase Realisasi Pendapatan sebesar 110,71
dan Dinas Pendidikan dengan Persentase Realisasi Pendapatan sebesar 141,76 serta Dinas Koperindag
dengan Persentase Realisasi Pendapatan sebesar 183,24 sedangkan SKPD
lain masih belum tercapai sebagaimana diuraikan dalam lampiran data Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Retribusi Daerah Tahun
Anggaran 2013.
Selanjutnya Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Terbesar dan terkecil SKPD
per 30 Desember 2013 sebagai berikut:
Tabel 4. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Terbesar dan
terkecil SKPD per 30 Desember 2013
NO SKPD
Target Dalam APBD-P
Realisasi Pendapatan
Persentase Realisasi
Pendapatan Jumlah Sisa
LebihKurang Ket
1 PD Bank Pasar
Rp.5.550.000.000 Rp.5.568.508.701
100,33 Rp.18.508.701
Surplus 2
PT. Bank Lampung
Rp.2.400.000.000 Rp.2.418.737.568
100,78 Rp.18.737.568
Surplus 3
PDAM Rp.250.000.000
Rp.250.000.000 100,00
Rp.0 Balance
Sumber: Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Pencatatan Pendapatan SIAPPAD Daerah Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung 2013
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan per
30 Desember 2013 SKPD terbesar yakni PD Bank Pasar yang bersumber dari
pengelolaan asset PD Bank Pasar. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan SKPD PT.
Bank Lampung yang bersumber dari pengelolaan asset PT. Bank Lampung sedangkan dan terkecil SKPD yakni PDAM. Dalam hal ini seluruh SKPD
mengalami ketercapaian target sebagaimana diuraikan dalam lampiran data Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2013. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah Terbesar
dan terkecil SKPD per 30 Desember 2013 sebagai berikut:
Tabel 5. Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah Terbesar dan terkecil SKPD per 30 Desember 2013
NO SKPD
Target Dalam APBD-P
Realisasi Pendapatan
Persentase Realisasi
Pendapatan Jumlah Sisa
LebihKurang Ket
1 Sekretariat
Kota Rp.136.762.500
Rp.892.177.390 652,36
Rp.18.508.701 Surplus
2 BPKAD
Rp.12.934.300.000 Rp.11.411.472.286
88,23 Rp.1.522.827.713
Defisit 3
Dinas Pengelolaan
Pasar Rp.26.674.192.000
Rp.16.723.061.000 62,69
Rp.9.951.131.000 Defisit
4 BLUD
Rp.24.596.608.097 Rp.25.849.692.680
105,09 Rp.1.253.084.583
Surplus
Sumber: Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Pencatatan Pendapatan SIAPPAD Daerah Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung 2013
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa Realisasi Penerimaan PAD dari Sumber Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah per 30 Desember 2013 SKPD
terbesar yakni BLUD sedangkan dan terkecil SKPD yakni BPKAD. SKPD
dengan ketercapaian target dan realisasi Penerimaan PAD dicapai oleh Sekretariat Kota Bandar Lampung dengan Persentase Realisasi Pendapatan
sebesar 652,36 dan BLUD dengan Persentase Realisasi Pendapatan sebesar 105,09 sedangkan SKPD lain masih belum tercapai.
Capaian target dan realisasi penerimaan PAD untuk tingkat Kecamatan dari berbagai sektor PAD hingga 30 Desember 2013 dengan ketercapaian terbesar
terdapat di Kecamatan Tanjung Karang Pusat sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 6. Realisasi Penerimaan PAD Kecamatan Tanjungkarang Pusat per 30 Desember 2013
NO Kelurahan
Target Dalam APBD-P
Realisasi Pendapatan
Persentase Realisasi
Pendapatan
1 Durian Payung
Rp.1.068.152.672 Rp.708.913.195
75 2
Gotong Royong Rp.729.831.423
Rp.464.224.976 60
3 Palapa
Rp.387.732.732 Rp.204.008.213
54 4
Kaliawi Rp.279.290.985
Rp.100.625.034 40
5 Kelapa Tiga
Rp.838.529.739 Rp.550.548.110
68 6
Pasir Gintung Rp.330.126.957
Rp.211.054.680 72
7 Kaliawi Persada
Rp.408.627.776 Rp.225.013.456
60
JUMLAH
Rp.4.042.292.284 Rp.2.464.387.664
66
Sumber: Laporan Target dan Realisasi PAD Kecamatan Tanjungkarang Pusat Bulan Januari smapai Desember 2013
Merujuk pada data-data Dinas Pendapatan Daerah Dispenda Kota Bandar Lampung menunjukkan bahwa peran Dispenda Kota Bandar Lampung masih
belum maksimal dalam melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD. Intensifikasi merupakan suatu kegiatan peningkatan intensitas terhadap suatu
subyek dan obyek PAD yang potensial namun belum tergarap atau terjaring serta memperbaiki kinerja peningkatan PAD.
Ekstensifikasi yaitu upaya memperluas subyek dan obyek PAD potensial serta penyesuaian tarif pajak dan retribusi daerah. Sumber-sumber PAD yang bisa
dioptimalkan seperti pariwisata, hiburan, peningkatan jumlah wajib pajak, pajak barang mewah, home industry perdagangan, retribusi daerah dan
sebagainya, jika dikelola secara maksimal akan membantu mempercepat pertumbuhan perekonomian yang akan menambah jumlah objek PAD.
Sektor hiburan yang terus meningkat di Kota Bandar Lampung dapat menambah jumlah objek PAD seperti tempat-tempat hiburan dan rekreasi,
para pengusaha hiburan untuk melaksanakan usahanya pasti mengurus Surat Izin Usaha dan dokumen-dokumen lain yang dikenakan pajak maupun
retribusi. Kota Bandar Lampung yang memiliki banyak kekayaan sumber daya alam, pengelolaan kekayaan alam itu berbanding lurus dengan peningkatan
jumlah wajib pajak dan retribusi daerah.
Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung sebagai salah satu SKPD memiliki peran penting untuk memaksimalkan pengelolaan keuangan daerah hasil
penerimaan dari sumber-sumber PAD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandar
Lampung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti memandang perlu mengkaji lebih lanjut berbagai masalah pengelolaan PAD, sehingga peneliti menganggap
perlu diadakan penelitian mengenai “Peranan Dinas Pendapatan dalam
Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah PAD di Kota Bandar Lampung Tahun 2013
”.