DEFINISI VARIABEL 1. Definisi Konseptual Variabel

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh data yang berkualitas dan valid dalam suatu penelitian maka diperlukan adanya teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data adalah metode atau cara-cara untuk memperoleh keterangan yang ada dan berguna bagi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Tes

Tes adalah suatu percobaan yang dilakukan untuk menguji sesuatu misalnya tes bakat, prestasi belajar dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu setelah diberi perlakuan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script dan bertukar pasangan.

2. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang konsep diri siswa sebagai variabel moderator. F. UJI PERSYARATAN INSTRUMEN Instrumen dalam penelitian ini berupa tes dan non tes. Instrumen non tes diberikan kepada siswa sebelum penelitian dilakukan, hal ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri siswa. Instrumen berupa tes dilakukan setelah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Sebelum dilakukan tes akhir kepada siswa yang merupakan sampel penelitian, maka terlebih dahulu diadakan uji coba tes atau instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.

1. Uji Validitas Instrumen Tes

Uji validitas instrumen yaitu uji yang diperoleh dengan mengkorelasi item dengan total dikorelasikan butirnya atau dicari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan jawaban. Menurut Arikunto 2010: 79 rumus validitas menggunakan korelasi product moment adalah sebagai berikut: = Keterangan: R xy : Korelasi antara variabel X dan Y x : Skor tiap butir soal n : Jumlah sampel Y : Skor total Arikunto 2010: 79 Kriteria pengujian jika harga r hitung dengan taraf signifikan 0,05 maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga r hitung r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid Arikunto, 2010: 79.

2. Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi reliabilitas tes adalah ketetapan hasil tes Arikunto, 2010: 86. Sukardi, 2003: 126 suatu instrumen dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan kembali. Dalam penelitian ini ada dua uji reliabilitas yaitu uji reliabilitas angket untuk mengukur konsep diri siswa dan uji reliabilitas tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Mengukur angket dan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan rumus alpha, sebagai berikut. = 1 1 2 2 Keterangan: r 11 = reliabilitas yang dicari = jumlah varians butir soal = varians total Arikunto 2010: 122 Kategori besarnya reliabilitas ditunjukkan oleh tabel berikut. Tabel 5. Kategori Besarnya Reliabilitas No Nilai r 11 Keterangan 1 0,00 sampai 0,20 Sangat rendah 2 0,21 sampai 0,40 Rendah 3 0,41 sampai 0,60 Cukup 4 0,61 sampai 0,80 Tinggi 5 0,81 sampai 1,00 Sangat tinggi Arikunto 2010: 276

3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar, bilangan yang menunjukkan sekar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Adapun rumus untuk menghitung tingkat kesukaran item sebagai berikut. = Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab benar JS = jumlah siswa peserta tes Arikunto, 2010: 208 Besarnya indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 dikategori sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 dikategori sedang Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 dikategori mudah Arikunto, 2010: 210

4. Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda adalah. D = = P P

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran terpadu tipe connected untuk meningkatkan konsep diri siswa dalam belajar matematika (penelitian tindakan klas di madrasah tsanawiyah pembangunan UIN Jakarta

0 9 373

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

1 11 105

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BAN

0 5 93

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN MODEL TTW DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 80

STUDI PERBANDINGAN MORALITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS (TC) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KONSEP DIRI SISWA PADA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 15 96

STUDI PERBANDINGAN KECERDASAN MORAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN MODEL PEMBELAJARAN ROLLE PLAYING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

0 15 105

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NEGARA BATIN TAHUN PE

1 15 101

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 20

0 5 97