30 Tarif/Biaya Rumah Sakit Menurut Pasien
Tabel 4.30 Tarif/Biaya Rumah Sakit Menurut Pasien
Asuransi Kesehatan Rawat Inap Kelas III
Jumlah jawaban
x skor Sangat mahal
4 9 36 Sangat murah
5 3 15 Jumlah
Jumlah skor ideal untuk jawaban tertinggi = 5 x 99 x 1 = 495 Jumlah skor untuk jawaban terendah = 1 x 99 x 1 = 99 Skor untuk tarif/biaya pada pasien asuransi kesehatan rawat inap kelas III = 271/ 495 x 100% = 54,7 % Dari skor tarif/biaya berdasar Skala Likert diperoleh hasil 54,7 % dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tarif/biaya terhadap pasien asuransi kesehatan rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten Karimun tergolong sedang.
Pasien asuransi kesehatan di RSUD Kabupaten Karimun terdiri atas : Askes Pegawai Negeri dan Pensiun ( Askes umum), asuransi kesehatan keluarga miskin (Askeskin), pasien dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM), ), pasien tanggungan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) , Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), asuransi kesehatan masyarakat umum pada badan asuransi baik pemerintah maupun swasta, dan pasien ditanggung oleh perusahaan tempat pasien bekerja.
Biaya kesehatan asuransi kesehatan ( tidak termasuk askeskin dan SKTM) dapat diartikan sebagai semua belanja/ pengeluaran untuk membiayai pemeliharaan kesehatan pegawai/ tenaga kerja baik dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta produktivitas pegawai/ tenaga kerja. Selain gaji, insentif, bonus dan penghargaan lainnya baik material maupun non material, biaya kesehatan Biaya kesehatan asuransi kesehatan ( tidak termasuk askeskin dan SKTM) dapat diartikan sebagai semua belanja/ pengeluaran untuk membiayai pemeliharaan kesehatan pegawai/ tenaga kerja baik dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta produktivitas pegawai/ tenaga kerja. Selain gaji, insentif, bonus dan penghargaan lainnya baik material maupun non material, biaya kesehatan
Perusahaan bergabung dengan perusahaan asuransi kesehatan dan membayarkan premi / iuran pegawainya kepada perusahaan asuransi kesehatan. Jamsostek dan Askes merupakan salah satu model ini. Perkembangan model ini sangat dipengaruhi oleh adanya undang-undang yang mewajibkan perusahaan menjamin hal tersebut. Ada tiga pihak yaitu: tertanggung (pegawai), penanggung (badan asuransi) dan provider pelayanan kesehatan (PPK) dalam hal ini RSUD Kabupaten Karimun. Dengan pendekatan managed care model ini dianggap sebagai model yang paling tepat untuk mengendalikan biaya sekaligus mutu pelayanan. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh provider sesuai dengan cara pembayaran dari badan asuransi, bisa secara fee for services, case payment pembayaran per hari, pembayaran dengan bonus, kapitasi, gaji , pembayaran perdiem, anggaran dan peringkat kasus.
Fee for services (FFS) : pembayaran berdasarkan pelayanan yang telah diberikan, biasanya per item pemeriksaan, tindakan, terapi dan lain-lain yang diidentifikasi satu persatu kemudian dijumlahkan dan ditagihkan kepada badan askes. Resiko mengarah kepada perusahaan/ pegawai. Ada dua jenis yaitu : FFS terbatas dan tidak terbatas. Keuntungan : penyedia pelayanan kesehatan (PPK) mendapatkan pembayaran yang sama besarnya dengan pelayanan yang telah diberikan kepada masing-masing pasien yang berakibat kualitas pelayanan lebih terjamin karena provider tidak berusaha mengurangi pelayanan. Pasien mempunyai akses pelayanan yang luas dan bebas memilih sarana pelayanan. Kerugian, PPK cenderung memberikan pelayanan yang berlebihan (yang tidak terkait dengan tindakan/ pemeriksanaan yang seharusnya Fee for services (FFS) : pembayaran berdasarkan pelayanan yang telah diberikan, biasanya per item pemeriksaan, tindakan, terapi dan lain-lain yang diidentifikasi satu persatu kemudian dijumlahkan dan ditagihkan kepada badan askes. Resiko mengarah kepada perusahaan/ pegawai. Ada dua jenis yaitu : FFS terbatas dan tidak terbatas. Keuntungan : penyedia pelayanan kesehatan (PPK) mendapatkan pembayaran yang sama besarnya dengan pelayanan yang telah diberikan kepada masing-masing pasien yang berakibat kualitas pelayanan lebih terjamin karena provider tidak berusaha mengurangi pelayanan. Pasien mempunyai akses pelayanan yang luas dan bebas memilih sarana pelayanan. Kerugian, PPK cenderung memberikan pelayanan yang berlebihan (yang tidak terkait dengan tindakan/ pemeriksanaan yang seharusnya
Asuransi kesehatan untuk pegawai negeri (Askes umum), dan askes sosial bekerja sama dengan PT Persero Askes. Untuk penanganan pelayanan masyarakat miskin pada tahun 2005 s/d 2007 ditangani oleh PT Persero Askes dengan menggunakan kartu asuransi keluarga miskin ( Askeskin) dan surat keterangan tidak mampu (SKTM) untuk yang belum memiliki Askeskin. Mulai tahun 2008 kebijakan pemerintah berubah, penangan keluarga miskin ditangani oleh suatu badan bernama Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan menggunakan kartu Jamkesmas. Untuk masyarakat miskin Kabupaten Karimun yang belum memiliki kartu Jamkesmas penanganan ditangani oleh Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Untuk pelayanan rawat inap oleh PT Persero Askes, Jamkesmas dan JPKM menggunaka system Fee for services (FFS)
Tidak semua jenis obat bisa diklaim oleh pihak rumah sakit ke PT Persero Askes, dan beberapa jenis pelayanan rumah sakit sering terjadi selisih harga dengan daftar harga pelayanan dari PT Persero Askes. Selisih harga antara rumah sakit dengan PT Persero Askes dibayarkan oleh pasien. Sedangkan pada kasus yang sama untuk pasien miskin pemegang kartu Jamkesmas selisih harga dibayar oleh JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat), untuk obat-obatan yang tidak bisa dibayarkan oleh Jamkesmas harus ditanggung sendiri oleh pasien. JPKM juga melayani pasien : ketua RT, RW. Para pejuang, dan kader posyandu.
Walaupun pasien asuransi kesehatan sebagian besar biaya berobat ditanggung oleh penanggung biaya berobat (badan asuransi), namun persepsi pasien menyatakan bahwa tarif/biaya terhadap pasien asuransi kesehatan rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten Karimun tergolong sedang ( tidak murah). Ini mengingat walaupun biaya berobat sudah ditanggung penanggung biaya berobat (badan asuransi), namun pasien Walaupun pasien asuransi kesehatan sebagian besar biaya berobat ditanggung oleh penanggung biaya berobat (badan asuransi), namun persepsi pasien menyatakan bahwa tarif/biaya terhadap pasien asuransi kesehatan rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten Karimun tergolong sedang ( tidak murah). Ini mengingat walaupun biaya berobat sudah ditanggung penanggung biaya berobat (badan asuransi), namun pasien
Dari segi biaya berobat bila dibandingkan antara pasien umum dan pasien asuransi kesehatan, keduanya jenis pelayanan menyatakan bahwa biaya berobat tergolong sedang. Bila dilihat dari skor tarif/biaya maka pasien umum mempunyai skor lebih rendah (44,4 %) dibanding pasien asuransi kesehatan (54,7 %). Artinya persepsi biaya pasien umum lebih mahal dari pada pasien asuransi kesehatan. Hal ini bisa dipahami karena pasien umum mengeluarkan biaya langsung lebih tinggi dari pasien asuransi kesehatan dengan perlakuan sama oleh rumah sakit. Sudah selayaknya pasien umum menuntut pelayanan lebih baik dari pada pasien asuransi kesehatan. Sedangkan pasien asuransi kesehatan terutama pemegang kartu keluarga miskin rata-rata mereka menerima apa adanya terhadap pelayanan rumah sakit.