KOLOM TEPI
KOLOM TEPI
Melelehnya Sumpah
AB Ghofar
Peneliti Mahkamah Konstitusi
Melalui inspektur upacara pagi S Pemuda Saat ini
umpah, saya meleleh
laut ribuan kilo. Semuanya mempunyai niat mulia: bersatu dalam dengan tema bahasa, bersatu dalam bangsa, dan bertumpah darah satu, peringatan Sumpah tanah air Indonesia. Pemuda ta hun ini.
itu, saya mendengarkan dengan
Lalu apa yang terjadi setelah 89 tahun? Nilai persatuan khidmat pidato tertulis Pak itu koyak. Pemuda jaman now, justru meributkan soal-soal
Menteri Pemuda da n Ola h ke-akuan, bukan ke-kitaan. Hasilnya, bisa kita lihat di media Raga. Pidato seperti ini lazim sosial, mereka lebih suka saling mencaci maki, menjelekkan dibaca pada peringatan sumpah
kelompok lain, bahkan menggugat kembali ke-Indonesia-an ini pemuda oleh para inspektur yang dibangun dengan darah, air mata, dan nyawa oleh para
upa cara, t a k t er ke cua li di pemuda jaman old. Mahkamah Konstitusi (MK).
Tidak sampai di situ, banyak di antara para pemuda jaman
Tema “Pemuda Indonesia Bera ni Bersat u,” s ep erti now , yang juga menggoyak ke-Indonesia-an dengan mengkorupsi mengembalikan suasana pertemuan 71 pemuda perwakilan dari berbagai hal. Lima kategori bentuk korupsi yang disampaikan seluruh Indonesia kala itu. Mencoba membayangkan mereka oleh Cooksey, Mullei, & Mwabu, dalam tulisannya yang berjudul, duduk bersama dalam satu ruangan, tanpa AC, berdinding kayu, Forms And Causes Of Corruption (2001), semuanya ada dan berlantaikan tanah merah, dengan berbagai baju tradisional yang subur berkembang. Kelima bentuk itu adalah sebagai berikut. berbeda, dengan agama yang berbeda, tidak mempersoalkan
Pertama, petty corruption. Korupsi kecil, lawan bicara asli peribumi, peribintang, peribulan, atau perilangit. mengacu pada s emua pra ktik s ep erti p emera sa n, kolusi
Semuanya duduk manis, memikirkan persatuan, membuang
a nt a ra wa rga n ega ra d a n p eja b at p u bl i k. Pela k u nya, perbedaan, dan hanya mengedepankan kepentingan bangsa: bia sa nya p ejabat t ingkat menenga h at au bawa h. Da la m
Indonesia. kebanyakan kasus, mereka melakukannya untuk mengimbangi Tema itu, seharusnya tidak diulang lagi saat ini. Kata gaji yang tidak mencukupi.
anak jaman now, tema itu harusnya terlalu old untuk diangkat Kedua, systemic (routine) corruption. Korupsi sistemik kembali. Sudah pernah dibicarakan dan disepakati 89 tahun yang adalah bentuk korupsi yang meluas di kantor publik, bisanya lalu. Namun apa daya, nyatanya anak jaman now masih suka pejabat publik memberikan pelayanan yang berbeda kepada para membicarakan tema ini. Boleh dikata, muka boleh jaman now, penyogok. Ketiga, lootocracy, model korupsi ini mengacu pada tetapi perilaku masih kalah dengan anak jaman old. pejabat pemerintah yang menjarah perbendaharaan negara. Itu Saya katakan demikian, sebab pemuda jaman old sudah
terjadi saat pejabat yang seharusnya bertanggungjawab dan diberi selesai soal persatuan. Kala itu, seorang pemuda bernama kepercayaan masyakat justru merampok aset publik. Penggelapan
Mohammad Yamin—muslim taat yang rajin mengaji—rela dana publik yang dilakukan cukup besar, misalnya menggelapkan mengarungi Selat Malaka dengan kapal seadanya, menghabiskan aset negara yang bernilai besar. Lootokrasi biasanya terjadi di waktu hampir mendekati sebulan, rela meninggalkan kampung kalangan birokrat tingkat senior. halamannya di Sawah Lunto, Sumatera Barat, demi bertemu
Keempat, grand or wholesale corruption. Korupsi ini terjadi dengan para pemuda di belahan nusantara lainnya, menuju ketika politisi dan birokrat senior bekerjasama dengan sektor
Jakarta. Begitu juga dengan Johannes Leimena, asli lahir dan swasta berkolusi yang saling menguntungkan dalam jumlah besar di Kota Ambon, Maluku, berangkat menempuh perjalanan
Nomor 128 • Oktober 2017 Nomor 128 • Oktober 2017
tekanan dari keluarga besar dan teman-teman, dan kurangnya Kelima, political or bureaucratic corruption. Kor upsi garis tegas antara barang milik pribadi dan kantor. Keempat, politik atau birokrasi melibatkan pelanggaran undang-undang penyebab lain yang bisa terjadi akibat ketidakpastian politik pemilihan, penggunaan kekuatan politik untuk membengkokkan
dan tidak adanya skema asuransi yang disediakan untuk masa peraturan demi keuntungan pribadi atau untuk mendukung depan mereka setelah masa pensiun kantor. hubungan dengan temannya. Ini bisa berbentuk patronase
Lalu bagaimana untuk mengatasi hal tersebut? Dalam dalam pemberian kontrak atau kontrak pembentukan hubungan
bukunya, From Third World to First (2000), Lee Kuan Yew, patrimonial dengan perusahaan multinasional asing atau kekuasaan
Perdana Menteri Singapura yang berkuasa pada tahun 1959, untuk menyedot sumb er daya negara dari mana mereka
pemerintahannya juga dihadapkan pada tantangan korupsi. Pada mendapatkan bagian mereka sendiri. Ini berkembang di mana
tahun 1960, Lee mengamandemen UU korupsi tahun 1937 yang kekuasaan sangat terpusat dalam sistem politik patron.
dinilai sudah sangat ketinggalan zaman. Ia kemudian memperluas Sementara korupsi birokrasi, berkaitan dengan korupsi definisi korupsi dalam hal menerima barang apapun yang yang terjadi di kalangan pejabat karir senior di birokrasi negara.
berharga masuk kategori korupsi, memberi banyak wewenang Bentuk korupsi ini biasanya dilakukan bersamaan atau kolusi kepada penyidik, termasuk penangkapan, juga pencarian dan
dengan pemegang jabatan politik. Menurut, Cooksey, dkk, penyelidikan rekening bank, buku bank dari orang yang dicuriga. garis demarkasi antara korupsi politik dan birokrasi saat ini Selain itu, ia juga menerapkan pembuktian terbalik atas kekayaan telah menipis.
yang tidak wajar.
Selain kelima model tersebut, ada juga model korupsi Setelah itu semua dilakukan, p emerintah kemudian yang lebih membahayakan, yakni constitutional corruption,
membangun iklim opini yang memandang korupsi di kantor atau korupsi konstitusi. Tidak banyak pakar yang menggunakan
publik sebagai sebuah ancaman terhadap masyarakat. Selanjutnya istilah ini. Roger Pilon, adalah satu dari sedikit pakar itu. Dalam
menerapkan standar moral yang tinggi, keyakinan yang kuat, tulisannya yang berjudul How Constitutional Corruption has Led
dan tekad untuk mengalahkan korupsi. Semua ini diakui oleh to Ideological Litmus Tests for Judicial Nominees, ia mencoba
Lee sulit dilakukan jika tidak dilakukan oleh seorang pemimpin menjelaskan bagaimana model korupsi ini bekerja. Tulisannya yang kuat dan mempunyai tekad yang bulat untuk menghadapi tersebut sejatinya ingin menggambarkan persoalan sidang dalam
semua pelanggar tanpa pengecualian. Hasilnya, Singapura melaju sengketa Pemilihan Presiden Amerika Serikat antara Bush Vs. menjadi negara yang dipersepsikan tidak korupsi. Dalam berbagai Gore. Dalam pemilihan itu, Bush akhirnya menang.
indeks persepsi korupsi yang dilansir oleh institusi Internasional, Dalam pandangan Pilon, dalam banyak hal konstitusi Singapura selalu menempati posisi peci putih. telah terkorup dengan perilaku menyimpang para penyelenggara
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Singapura tersebut, negara. Para politisi di Parlemen, menurutnya, banyak membuat
sejak reformasi juga dilakukan Indonesia. Pelan-pelan bangsa aturan yang itu sejatinya tidak sejalan dengan perintah konstitusi.
ini mengarah ke sana. Berbagai peraturan untuk menjerat para Mereka hanya membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan
koruptor diperkuat. Pun lembaga yang menangkapi koruptor kelompok tertentu, atau partainya. Begitu pula di lembaga juga dikuatkan. Namun, nyatanya sampai saat ini, berdasarkan peradilan, seperti di Mahkamah Agung Amerika Serikat, yang
indeks persepsi korupsi yang keluarkan oleh lembaga-lembaga sering membuat putusan-putusan yang sejatinya itu bukan Internasional, kita harus happy di posisi sandal jepit. kewenangannya sebagaimana diatur oleh konstitusi. Pengadilan,
Untuk itu, patut kiranya—selain melakukan berbagai seperti menulis ulang konstitusi yang sangat berbeda dari bunyi
pemberantasan korupsi seperti di atas—juga melakukan tindakan asli konstitusi tersebut ditulis.
lain, seperti merangkul para pemuda, sebagai motor penggerak perubahan, untuk kembali mengobarkan api Sumpah Pemuda
Mencari Formula
Tahun 1928. Api itu harus terus bergelora tanpa memberi Menurut Wada Attah Ademu, dalam artikelnya yang kesempatan untuk menjadi abu. Sumpah pemuda jaman now, berjudul Eradicating Corruption in Public Ofice in Nigeria
harus berbeda dari jaman old. Sumpah itu harus dilakukan (2013), setidaknya ada 4 penyebab mengapa korupsi itu bisa dengan menyatukan tekad bersama membebaskan bangsa terjadi. Pertama, faktor politik, termasuk patronase, hubungan
ini dari segala bentuk praktek dan tindakan korupsi, untuk patron-klien, akses yang tidak setara terhadap sumber daya mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang semakin maju di publik, dan penyalahgunaan kekuasaan.
depan. Salam!
Kedua, faktor ekonomi, memburuknya situasi kemiskinan dan keinginan untuk menjadi kaya raya, dan juga ketidakcocokan
76 Nomor 128 • Oktober 2017
Nomor 128 • Oktober 2017
78 Nomor 128 • Oktober 2017