Tokoh Raina Tokoh Kahfi

“ . . . .” “Kami sepakat untuk membatalkan perkawinan ini, Tante,” desah Kinan tulus. . . . LT:177 Pengorbanan yang dilakukan Kinan membuat Janita jengkel dan kesal kepada Kinan. Janita pun menganggap Kinan sebagai wanita bodoh yang tidak mau mempertahankan cintanya. . . . . Janita membentaknya dengan geram. . . . “Kau gadis bodoh” bentak Janita gregetan. “Kalau kau mencintai Valent, rebut dan miliki Valent Rampas dia dari Rafky” LT:189 “. . . .” “Ternyata kau bukan cuma bodoh” jerit Janita, hangus oleh kemarahan. “Tapi juga bebal Keras kepala” LT:190

6. Tokoh Raina

Raina merupakan seorang ibu yang penuh dengan kasih sayang. Kasih sayang yang ia miliki tidak hilang begitu saja saat ia mengetahui jika Rafky adalah homoseksual. Bahkan, Raina merasa bahwa apa yang terjadi dalam diri Rafky adalah kesalahannya. “Rafky… Rafky anakku…,” bisik Raina terisak-isak. “Aku yang melahirkanmu, aku yang membesarkanmu, aku yang mendidikmu… pasti aku yang salah. Maafkan aku, Nak… Maafkan mama, Rafky…” LT:153 . . . . “Aku sebagai ibu yang seharusnya bertanggung jawab ketika kau tumbuh dengan keliru….” LT:154 …. menyesali kegagalannya sebagai seorang ibu…. LT:196 Sikap keibuan yang ia miliki membuat Raina mencoba mengerti dan memahami keadaan Rafky. Walaupun sebenarnya hatinya perih dan kecewa. . . . . Raina menggeleng pedih, meski anaknya tak melihat. Tidak. Aku tidak akan pernah menyetujui pilihan Rafky. “Ke… rumah sakit mana… Mama harus menyusulmu, Raf?” Raina menggerakkan lidahnya yang kelu. Hatinya menolak keras, tapi tangannya dengan patuh mencatat nama dan alamat rumah sakit yang disebutkan Rafky. LT:195 Raina seorang istri yang setia dan selalu berada di sisi suaminya. Raina menjadi ibu dan istri yang tabah dalam menghadapi persoalan yang dihadapi keluarganya agar suaminya tegar. “. . . .” “Dia anak kita, Kahfi,” bisiknya dengan air mata berlinang. “Kemana lagi dia mencari pertolongan, jika bukan kepada kita? Jangan biarkan dia seorang diri…tersesat dalam ketidaktahuannya.” LT:155 Raina juga seorang wanita yang ramah. Ia tersenyum dan menunjukan empati saat dirinya bertemu dengan Janita di rumah sakit. Raina memandang dengan sinar persahabatan yang tulus LT:196. Raina menubruk perempuan di hadapannya dengan pedih. LT:206

7. Tokoh Kahfi

Kahfi seorang ayah yang tegas. Ayah yang sangat menyayangi ketiga anaknya. Kahfi sangat membanggakan Rafky sebagai anak laki-laki satu-satunya. Namun kebanggaan itu sirna saat Kahfi mengetahui bahwa anak yang selama ini ia banggakan menyukai sesama jenis. “Pukul aku,Papa Cambuk aku” Rafky menarik paksa tangan Kahfi, agar ayahnya tidak pergi meninggalkannya. “Lampiaskan semua kemarahan dan kekecewaanmu kepadaku, Papa” . . . . Kahfi bangkit berdiri dengan wajah mengejang seperti batu karang. Dadanya turun-naik dilahap kemarahan yang mencadas. Ia mengibaskan tangan anaknya jauh-jauh, seolah-olah jijik bersentuhan dengan anak kandungnya sendiri. . . . LT:152

8. Dokter Julian