Teori Tema Teori Instrinsik Pada Karya Fiksi

c. Teori Tema

Tema theme menurut Stanton dan Kenny adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita dalam Nurgiyantoro, 1994:67. Sayuti berpendapat bahwa tema adalah makna cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita. Tema merupakan gagasan sentral, yakni sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam dan melalui karya sastra. Tema merupakan implikasi yang penting bagi suatu cerita secara keseluruhan, bukan sebagian dari suatu cerita yang dapat dipisahkan 2000:187- 191. Tema menurut Nurgiyantoro adalah gagasan dasar umum sebuah karya novel 1994:70. Dapat disimpulkan, bahwa tema yakni suatu gagasan sentral yang menjadi dasar suatu karya sastra. Menemukan sebuah tema karya fiksi harus disimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu cerita. Tema merupakan dasar utama cerita sekaligus tujuan utama cerita. Tema biasanya mengangkat masalah kehidupan. Tema dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori yang berbeda, tergantung dari segi mana penggolongan itu dilakukan. Salah satu penggolongan tema adalah tema utama dan tema tambahan. Tema utama atau tema mayor merupakan makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya sastra. Makna dalam tema utama merupakan makna pokok cerita tersirat dalam sebagian besar cerita, dan bukan makna yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita saja Nurgiyantoro, 1994:83. Makna yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita dan dapat diidentifikasikan sebagai makna tambahan atau makna bagian disebut tema tambahan atau tema minor. Untuk menemukan tema sebuah cerita dalam karya sastra, Saad mengemukakan tiga cara atau langkah, yaitu: 1. Dengan melihat persoalan mana yang paling menonjol; 2. Dengan melihat persoalan mana yang paling menimbulkan konflik, konflik yang menimbulkan peristiwa-peristiwa; 3. Dengan menghitung waktu penceritaan, yaitu waktu yang diperlukan untuk menceritakan peristiwa-peristiwa ataupun tokoh-tokoh di dalam sebuah karya sastra sehubungan dengan persoalan yang bersangkutan. melalui Prihatmi, 1990:16.

2. Teori Psikologi Sastra