3. Tokoh Janita
Janita adalah ibu Valent. Janita menjadi single parent bagi Valent karena suaminya telah tiada. Ia pun memutuskan membesarkan Valent seorang diri
dengan tidak menikah lagi. Janita seorang ibu yang kuat dan tangguh. Ia bekerja di perusahaan
peninggalan suaminya, selain itu ia membesarkan Valent seorang diri hingga dewasa. Ia pun dengan sabar merawat Valent, terlebih lagi jika penyakit Diabetes
Valent kambuh. Janita selalu berusaha agar Valent bahagia dan senang. Janita menjerit histeris ketika siang itu menemukan Valent cilik menggigil
hebat di dalam kamarnya. Valent meringkuk memilukan di lantai. . . . .
Janita segera menyelubungi anaknya dengan selimut berlapis-lapis dan melarikannya ke rumah sakit.
LT:172 “. . . .”
“Aku sudah melimpahimu dengan cinta, tidak cukupkah semua itu?” “. . . .”
“Aku korbankan diriku untukmu, anakku,” ratap janita. LT:167-168
Sejak dulu ia memang senang menjamu dan memanjakan teman-teman lelaki Valent yang berkunjung ke rumah. . . . LT: 142
Janita menaruh seluruh harapannya pada Valent. Oleh karena itu saat ia tahu bahwa Valent adalah homoseksual, ia sangat shock dan kecewa. Janita
berusaha agar Valent menjauhi Rafky. Tiap ke kantor maupun pulang kantor Valent selalu di antar jemput, bahkan ditunggui.
Kini setiap hari Valent diantar-jemput oleh sopir pribadi Janita dan diawasi setiap kegiatannya. Selesai jam kantor, harus langsung pulang ke
rumah. Janita menghitung setiap menit. Valent tak boleh terlambat detik
pun. Janita seketat mungkin memonitor Valent agar anaknya tidak punya celah sedikut pun untuk bertemu Rafky. LT:169
4. Tokoh Rhea
Rhea adalah pacar Rafky sebelum Rafky jatuh cinta pada Valent dan menjadi homoseksual. Rhea merupakan gadis modern dengan penampilan trendi.
Rhea tidak hanya cantik secara fisik, tapi ia juga cerdas dan mandiri. Ia seorang interior designer. Rhea anak sulung dari keluarga yang kaya raya.
Rhea sangat mencintai Rafky dan tidak mau melepaskan Rafky meski ia tahu bahwa Rafky adalah homoseksual. Sikap Rhea yang posesif dan ambisius
ada pada kutipan berikut:
. . . . Rhea langsung memekik histeris. Ia menerjang dan menerkam Rafky dengan membabi buta. Memukul-mukul dengan kalap. Mencakar tubuh
Rafky hingga berdarah. LT:148
Tapi Rhea tidak berhenti sampai di situ. Ia menguntit kemana pun Rafky pergi. . . . LT:149
. . . . “Aku sudah membawa seorang lelaki ke tengah kita. Kita bisa main bertiga, kan? Aku rela menjadi pelengkap, asalkan kau kembali padaku”
LT:165
5. Tokoh Kinan