PENCAPAIAN PROGRAM TERHADAP PELAYANAN PUBLIK
6.2. PENCAPAIAN PROGRAM TERHADAP PELAYANAN PUBLIK
Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh memiliki tugas secara umum memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam hal ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Pelayanan yang telah dilakukan dan diberikan kepada masyarakat selama kurun waktu tahun 2008 – 2012 dengan dukungan anggaran biaya baik melalui dana APBA dan APBN dapat digambarkan melalui spesifikasi bidang dan program adalah sebagai berikut :
Tabel 6.2.1 Jumlah Alokasi dan Realisasi Dana
Pada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh
Dari Tahun 2008-2012
APBA : APBN :
TAHUN ALOKASI (Rp)
REALISASI (Rp)
TAHUN
ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 1 2 3 1 2 #REF! 3
65,051,781,000 - Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012
Tabel 6.2.2 Alokasi dan Realisasi Dana APBA
Berdasarkan Bidang Kerja Dari Tahun 2008-2012
Tabel 6.2.3 Alokasi dan Realisasi Dana APBN
Berdasarkan Bidang Kerja Dari Tahun 2008-2012
BIDANG KERJA
TAHUN KETENAGAKERJAAN KETRANSMIGRASIAN ALOKASI (Rp)
REALISASI (Rp)
ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp)
2007 #REF! #REF! 3 #REF! 4 #REF! 5
38,464,621,000 - Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012 (Termasuk Kab/Kota)
Dari gambaran ketersediaan dana seperti pada Tabel di atas dari tahun 2008-2012 pada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh telah merealisasikan penggunaan anggaran pada berbagai program dan kegiatan. Adapun kegiatan yang telah diterapkan didasarkan pada indikator kinerja utama pada masing-masing program seperti yang disajikan di bawah ini :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Indikator Kinerja Utama dari program ini adalah angka peserta pelatihan yang kompeten, yang diukur melalui : - Jumlah SKKNI yang ditempatkan - Jumlah lembaga pelatihan kerja
1. Lembaga Pelatihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh telah melakukan
reformasi dan revitalisasi berbagai infrastruktur ketenagakerjaan seperti pembangunan BLK hampir di seluruh Kabupaten/Kota untuk peningkatan kualitas dan penempatan tenaga kerja. Keberadaan BLK di Provinsi berdasarkan Sumber Dana dapat dilihat pada penyajian seperti Tabel di bawah ini.
Tabel 6.2.4
Gedung Administrasi dan Workshop BLK Berdasarkan Kabupaten/Kota dan Sumber Dana
a. BLK Sumber Dana UNDP – Tahun 1980 a. BLK Sumber Dana UNDP – Tahun 1980
N KAB/KOTA SARANA DAN PRASARANA (UNIT) KET O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1. BLK ACEH BESAR
- - - 1 2. BLK ACEH
- - - - TENGGARA
c. BLK Sumber Dana APBN/TP
N KAB/KOTA SARANA DAN PRASARANA (UNIT) KET O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. BLK ACEH TENGAH
- - - - 2. BLK ACEH UTARA
d. BLK Sumber Dana OTSUS/TDBH-MIGAS
N KAB/KOTA SARANA DAN PRASARANA (UNIT) KET O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. BLK KOTA SABANG
- - - 1 2. BLK KOTA BANDA
- - - - ACEH
3. BLK BIREUEN
- - - 1 5. BLK ACEH JAYA
4. BLK ACEH SELATAN 1 1 1 1 - - - - - -
- 1 - 1 6. BLK SIMEULUE
N KAB/KOTA SARANA DAN PRASARANA (UNIT) KET O
SARANA DAN PRASARANA (UNIT) KET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
TOTAL (A+B+C+D+E) 17 12 18 14 8 6 6 9 2 4 4 5 68 9
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012
Keterangan : 1. 2. Gd. Ruan g Teori Gd. Administrasi
8. WS. Aneka Kejuruan 9. WS. Pertan ian
4. 3. WS. Teknologi Mekanik WS. Otomotif
10. Gd. Serbagu na 11. Gd. Mu sh alla
6. 5. WS. Bangu nan WS. Listrik
12. Asrama Putra/Putri
7. WS. Tata Niaga
14. Fasilitas Umum 13. Rumah Kepala/Instruktur
Bila melihat perkembangan lembaga pelatihan swasta yang terbentuk di Provinsi juga mengalami kemajuan yang signifikan dimana jumlahnya telah mencapai 73 Lembaga dengan 487 Instruktur dan diharapkan mampu menyediakan tenaga kerja yang handal dan berdaya saing.
Tabel 6.2.5 Lembaga Pelatihan Kerja dan Instruktur Swasta di Aceh
Berdasarkan Kabupaten/Kota
INSTRUKTUR NO
KABUPATEN/KOTA
LEMBAGA
(Orang)
1 2 3 4 1 Kota Banda Aceh
21 180 Kab. Aceh Besar
2 4 Kab. Pidie
6 49 Kab. Bireuen
11 73 Kab. Aceh Tengah
2 5 Kab. Aceh Utara
2 12 Kota Lhokseumawe
7 46 Kota Langsa
4 33 Kab. Aceh Timur
3 12 Kab. Aceh Tamiang
1 3 Kab. Aceh Jaya
1 8 Kab. Aceh Barat
5 24 Kota Subulussalam
73 487 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012
JUMLAH
2. Pemagangan Jumlah peserta yang mengikuti pemagangan dalam negeri untuk Provinsi
Aceh hingga tahun 2011 adalah 1.200 orang seperti yang disajikan pada Tabel
6.2.6 Di bawah ini.
Tabel 6.2.6
3. Peningkatan Kompetensi Instruktur
4. Calon Wirausaha Baru yang Dilatih
5. Sertifikasi Kompetensi Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja Indikator Kinerja Utama dari program ini adalah Jumlah fasilitasi pelayanan
penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja yang diukur melalui:
- Jumlah penempatan tenaga kerja melalui antar kerja antar daerah (AKAD)/antar kerja lokal dan kelembagaan tenaga kerja. - Jumlah penempatan tenaga kerja khusus. - Jumlah bursa kerja yang memenuhi standar pelayanan umum - Jumlah PPTKIS yang beroperasi - Jumlah Penempatan TKI ke LN - Jumlah penganggur yang memperoleh pekerjaan sementara - Jumlah wirausaha baru yang tercipta - Jumlah terapan teknologi tepatguna di daerah yang bersinergi untuk perluasan kesempatan kerja - Jumlah pemberdayaan pendampingan perluasan kesempatan kerja - Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan program pengurangan pengangguran sementara (Padat Karya) – APBN/TP Prog. PK - Analisis dan perizinan penggunaan TKA - Jumlah wirausaha baru dan pendamping masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi daerah.
c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Indikator Kinerja Utama dari program ini adalah Meningkatnya syarat-syarat kerja dan menguatnya kelembagaan hubungan industrial serta jumlah perusahaan yang menerapkan sistem manajemen K3, yang diukur melalui :
- Jumlah peraturan perusahaan yang disahkan - Jumlah perjanjian kerja bersama yang didaftarkan - Jumlah pembentukan lembaga kerjasama bipartit di perusahaan - Rasio penyelesaian perselisihan hubungan industrial di luar pengadilan hubungan industrial terhadap jumlah kasus dalam bentuk perjanjian bersama - Jumlah tenaga kerja yang bekerja di dalam dan di luar hubungan kerja yang menjadi peserta jamsostek - Jumlah pembentukan lemabaga kerjasama tripartit di Kabupaten/Kota - Jumlah peraturan ketenagakerjaan bidang hubungan industrial dan jamsostek yang disempurnakan - Advokasi penerapan norma kerja perempuan dan anak - Pekerja yang memperoleh hak jaminan sosial tenaga kerja - Jumlah perusahaan yang menerapkan system K3 - Kualitas pengawas ketenagakerjaan - Kajian peraturan perundang-undangan
1. Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama
Tabel 6.2.7 Syarat-Syarat Kerja Hubungan Industrial di Aceh
SYARAT-SYARAT KERJA
NO. KABUPATEN / KOTA
PERATURAN PERUSAHAAN (PP)
PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)
BUMN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 1 KOTA BANDA ACEH
75 16 91 14 6 20 2 KAB. ACEH UTARA
61 37 98 7 20 27 3 KAB. ACEH TIMUR
4 2 6 6 - 6 4 KAB. ACEH BARAT DAYA
- - 5 KAB. ACEH TAMIANG
27 10 37 8 18 26 6 KAB. ACEH BARAT
11 1 12 5 - 5 7 KAB. BIREUN
1 6 7 8 5 13 8 KAB. PIDIE
- - 9 KOTA LANGSA
3 1 4 2 2 4 10 KAB. ACEH TENGAH
10 1 11 11 KOTA LHOKSEUMAWE
42 18 60 20 23 43 12 KAB. ACEH SELATAN
- - 13 KOTA SABANG
- - 14 KAB. ACEH BESAR
9 3 12 1 - 1 15 KAB. ACEH SINGKIL
1 2 - 2 16 KAB. NAGAN RAYA
7 1 8 5 2 7 17 KAB. ACEH TENGGARA
- - 18 KAB. GAYO LUWES
- - 19 KAB. SIMEULEU
- - 20 KAB. ACEH JAYA
- - 21 KAB. BENER MERIAH
- - 22 KAB. PIDIE JAYA
- - 23 KOTA SUBULUSSALAM
Gejolak unjuk rasa/pemogokan dan penyelesaian masalah hubungan industrial yang berlarut-larut (PHK dan tuntutan upah) masih menjadi agenda penting di Aceh khususnya pada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk. Berbagai tuntutan yang diajukan, utamanya terkait dengan aspek rekrutmen yang dikenal dengan sistem outsourcing dan sistem pengupahan.
Tabel 6.2.8 Perkara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Di Aceh Tahun 2011 s/d Periode Maret 2012
PEKERJA / BURUH YANG TERKENA PHK NO.
KABUPATEN / KOTA JUMLAH PERKARA
ALASAN PHK
PEKERJA YANG TER PHK
LAKI-LAKI
PEREMPUAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 1 PROVINSI ACEH
- Indisipliner - Perjanjian Bersama
- Habis Kontrak - Indisipliner - Perjanjian Bersama
2 KOTA BANDA ACEH
8 - PHK Sepihak
- Habis Kontrak
3 KAB. ACEH UTARA 4 KAB. ACEH TIMUR 5 KAB. ACEH BARAT DAYA 6 KAB. ACEH TAMIANG
4 - 4 7 KAB. ACEH BARAT
4 - Indisipliner - Perjanjian Bersama
1 1 2 8 KAB. BIREUN
2 - Indisipliner - Perjanjian Bersama
- - 9 KAB. PIDIE
- 10 KOTA LANGSA
8 2 10 11 KAB. ACEH TENGAH
10 - Indisipliner - Perjanjian Bersama
- 12 KOTA LHOKSEUMAWE
4 2 6 13 KAB. ACEH SELATAN
6 - Indisipliner - Perjanjian Bersama
- - 14 KOTA SABANG
- indisipliner Bersama
15 KAB. ACEH BESAR
15 - PHK Sepihak
- Menuntut Peusangon - Menuntut Pembayaran Upah
16 KAB. ACEH SINGKIL
- - 17 KAB. NAGAN RAYA
- - 18 KAB. ACEH TENGGARA
- - 19 KAB. GAYO LUWES
- - 20 KAB. SIMEULEU
- - 21 KAB. ACEH JAYA
- - 22 KAB. BENER MERIAH
- - 23 KAB. PIDIE JAYA
- - 24 KOTA SUBULUSSALAM
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012
Setiap orang dalam hubungan kerja berhak mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak. Dalam bidang ketenagakerjaan dan hubungan
Tabel 6.2.9 Jumlah Organisasi Serikat Pekerja (SP) dan
Anggotanya di Aceh Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011
LAPANGAN USAHA
JUMLAH SERIKAT
JUMLAH ANGGOTA
PEKERJA
1. Pekerjaan Umum dan Bangunan 21 775 2. Perkayuan dan Perhutanan
11 435 3. Niaga, Bank dan Asuransi
8 200 4. Percetakan dan Penerbitan
23 551 5. Pariwisata
30 810 6. Rokok, Makanan dan Minuman
20 331 7. Kimia, Energi dan Pertambangan
8 323 8. Logam, elektronik
15 211 dan Pertambangan 9. Tekstil, Sandang dan Kulit
3.430 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012
Selain itu permasalahan hubungan industrial sebenarnya berpusat pada lembaga-lembaga kolektif dan kaitannya dengan pertukaran yang terjadi diantara mereka. Dalam hal ini selain serikat pekerja, pengusaha/asosiasi pengusaha dan pemerintah juga mempunyai peran.
Di beberapa daerah sarana hubungan industrial belum terbentuk sepenuhnya dan terbatasnya tenaga pengawas ketenagakerjaan, khususnya di wilayah pemekaran daerah otonom. Kondisi ini mempunyai potensi menurunkan ketenangan berusaha dan kerja, yang lebih jauh berdampak pada menurunnya kesejahteraan pekerja dan produktivitas pekerja maupun
Tabel 6.2.10 Kepesertaan Aktif Jamsostek
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2007-2012
TAHUN (Jiwa)
NO WILAYAH KET KERJA
2011 2012 1. BANDA ACEH
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012
Bila melihat Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Per Sektor hingga Tahun 2012 di Aceh dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 6.2.11
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Per Sektor
Di Aceh Periode Juli Tahun 2012
NO. SEKTOR
JUMLAH
TENAGA KETERANGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
JUMLAH BURUH
JUMLAH
KLUI PERUSAHAAN
1 PERTANIAN, KEHUTANAN,
2 - 32,879 PERIKANAN DAN PETERNAKAN 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
78 16 2 1,110 3 INDUSTRI PENGOLAHAN
15 - 8,661 4 LISTRIK, GAS DAN AIR
27 - 10,064 6 PERDAGANGAN BESAR, ECERAN,
2 - 13,524 SERTA RUMAH MAKAN DAN HOTEL 7 ANGKUTAN PERGUDANGAN DAN
- 1,333 KOMUNIKASI 8 KEUANGAN, ASURANSI, USAHA
2 1 9,597 PERSEWAAN BANGUNAN & TANAH SERTA JASA PERUSAHAAN 9 JASA KEMASYARAKATAN SOSIAL
Tabel 6.2.12
Perusahaan yang Mempergunakan Peralatan/Pemesinan Terkait dengan Norma K3 Per Sektor di Aceh Periode Juli Tahun 2012
DATA-DATA UNTUK PNKK YANG MEMPERGUNAKAN
JUMLAH
NO. SEKTOR
KETEL, UAP
PEMADAM LIFT PERANCAH
DAN
KEBAKARAN BANGUNAN
TRBAKAR
1 PERTANIAN, KEHUTANAN, 10 33 34 8 2 19 0 0 PERIKANAN DAN PETERNAKAN 2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
8 29 7 21 3 3 4 2 3 INDUSTRI PENGOLAHAN
41 9 120 0 5 4 LISTRIK, GAS DAN AIR
0 0 44 12 5 6 PERDAGANGAN BESAR, ECERAN,
3 3 97 0 0 SERTA RUMAH MAKAN DAN HOTEL 7 ANGKUTAN PERGUDANGAN DAN
0 10 12 0 0 4 3 0 KOMUNIKASI 8 KEUANGAN, ASURANSI, USAHA
0 0 68 0 0 PERSEWAAN BANGUNAN & TANAH SERTA JASA PERUSAHAAN 9 JASA KEMASYARAKATAN SOSIAL
1 11 33 5 3 11 0 1 DAN PERORANGAN
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2012
Tabel 6.2.13
Jumlah Perusahaan Berdasarkan wajib Lapor Ketenagakerjaan
di Aceh Periode Juli Tahun 2012
JUMLAH PEKERJA No.
JUMLAH
KABUPAT EN / KOT A
PERUSAHAA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN JUMLAH
1 Kota Banda Aceh
4,653 17,309 2 Kab. Pidie
401 3,951 3 Kab.Bireuen
797 4,053 4 Kab.Aceh Tengah
354 960 5 Kab. Aceh Utara
777 8,929 6 Kab.Aceh Timur
1,568 12,372 7 Kota Langsa
776 4,417 8 Kab. Aceh Tamiang
Indikator Kinerja Utama dari program ini adalah Jumlah permukiman transmigrasi yang dibangun dan transmigran yang ditempatkan pada kawasan transmigrasi serta jumlah transmigrasi yang mandiri dan kawasan transmigrasi yang berkembang, yang diukur melalui :
- Penduduk yang tertata terintegrasi dalam kawasan transmigrasi - Infrastruktur permukiman yang dibangun - Lahan yang tersedia - Rencana pembangunan kawasan transmigrasi - Jumlah kawasan yang dikembangkan sarana dan prasarananya - Jumlah luasan lahan yang produktif dan produktivitas lahan - Jumlah kepala keluarga yang mendapatkan layanan sosial budaya dan kelembagaan di permukiman transmigrasi (Kimstrans) yang berfungsi
Bila di lihat pembangunan transmigrasi sejak tahun 2006-2012, lokasi yang telah dibangun sebagai permukiman transmigrasi berjumlah 26 lokasi di 14 Kabupaten/Kota di Aceh dengan pembangunan rumah sebanyak 2.833 Unit seperti yang disajikan pada Tabel 6.2.14.
Memperhatikan berbagai potensi dan peluang tersebut, maka pembangunan transmigrasi berbasis kawasan dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah pada dasarnya merupakan peluang yang cukup besar bagi badan usaha untuk berinvestasi dan terintegrasi dengan pembangunan kawasan transmigrasi, yang perlu didukung dengan sumberdaya masyarakat transmigrasi yang produktif, mandiri dan berdaya saing serta didukung dengan kelembagaan masyarakat dan ekonomi yang kuat.
Untuk melanjutkan prestasi pembangunan di daerah transmigrasi, kebijakan otonomi daerah harus mampu memacu pertumbuhan kawasan transmigrasi dengan memberdayakan penduduk lokal sehingga kemandirian daerah dapat diukur dari keseriusan usaha untuk meningkatkan produktifitas pangan masyarakat.
Dari penjelasan di atas terhadap berbagai program, dapat terlihat bahwa struktur program teknis andalan pada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh terdiri dari 4 (empat) program yang pada dasarnya sudah cukup akomodatif terhadap berbagai arah dan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis kinerja serta tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam bidang ketenagakerjaan dan mobilitas penduduk pada era globalisasi dan otonomi daerah.
Tabel 6.2.14 Jumlah Lokasi Permukiman Transmigrasi di Aceh
Yang Dibangun Periode Tahun 2006-2012 Berdasarkan Sumber Dana
REKAP