Faktor ‐faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Nilai Saham Inflasi

2.1.5 Faktor ‐faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Nilai Saham

Selain faktor fundamental, kinerja saham juga dipengaruhi oleh variabel makro ekonomi. Seperti yang diungkapkan Ang 1997 bahwa berbagai variabel ekonomi akan memberikan pengaruh kepada pasar modal, khususnya ekuitas. Variabel ekonomi yang mempengaruhi indeks harga saham adalah pertumbuhan Gross Domestic Product , keuntungan perusahaan, pertumbuhan produksi industri, inflasi, tingkat bunga, kurs mata uang rupiah, pengangguran dan jumlah uang beredar. Faktor-faktor ekonomi makro secara empirik telah terbukti memiliki pengaruh terhadap kondisi pasar modal di beberapa negara. Faktor ‐faktor tersebut yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB, laju pertumbuhan inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang Tandeilin, 2001. Pengaruh dari masing ‐ masing faktor tersebut dapat digambarkan pada Tabel dibawah ini : Tabel 2.1 Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap Investasi No Indikator Ekonomi Pengaruh 1 Produk Domestik Bruto PDB Meningkatnya PDB merupakan sinyal positif untuk investasi dan menjadi sebaliknya jika PDB turun. 2 Inflasi Menurunnya inflasi secara relatif merupakan sinyal positif bagi investor di pasar modal. 3 Tingkat Suku Bunga Menurunnnya tingkat suku bunga merupakan sinyal positif terhadap harga saham. 4 Kurs Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing merupakan sinyal positif bagi ekonomi yang mengalami inflasi. Sumber: Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE : Yogyakarta

2.1.6 Inflasi

Inflasi adalah adalah kecenderungan dari harga-harga umum untuk naik secara terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga barang barang lainnya Boediono, 1999. Sedangkan menurut Tandeilin 2001 mengatakan bahwa inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan. Samuelson 2010 menyatakan “Inflation occurs when the general level of price rising. The customer price index measure the cost of a market basket of consumer goods and services relative to the cost of the bundle during a particular base year. Menurut Sukirno 2007 inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi presentasi pertambahan kenaikan harga berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Inflasi juga bisa dikaitkan dengan penurunan nilai mata uang lokal terhadap mata uang asing. Tingkat inflasi yang tinggi bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukannya. Jika tingkat inflasi rendah, maka hal itu menjadi sinyal positif bagi investor yang ingin berinvestasi karena seiring dengan turunnya risiko daya beli uang dan risiko penurunan pendapatan rill. Jadi inflasi yang tinggi menyebabkan menurunnya keuntungan suatu perusahan, sehingga menyebabkan efek ekuitas menjadi kurang kompetitif Ang, 1997.

2.1.7 Nilai Tukar