faktor keadaan pasar dan perekonomian yang meliputi inflasi, nilai tukar, suku bunga SBI dan pertumbuhan GDP.
2.1.4 Indeks Harga Saham
Indeks harga saham merupakan cermin dari fluktuasi harga saham di pasar yang dinyatakan dalam suatu angka dan didasarkan pada angka dasar tertentu
Samsul, 2004. Sedangkan menurut Jogiyanto 2003 indeks harga saham merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam
variabel yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Seperti halnya IHSG ditentukan dengan menggunakan seluruh yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia, dimana digunakan tanggal 10 agustus 1982 sebagai nilai dasar IHSG. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham.
Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham.
2.1.4.1 Jenis-jenis Indeks Harga Saham
Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai
perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham.
Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar
modal, khususnya saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya
pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau sedang lesu BEI, 2010.
Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks-
indeks tersebut adalah: a.
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Mencakup pergerakan
seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. b.
Indeks Sektoral, menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI
yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan
Manufaktur. c.
Indeks LQ45, indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. d.
Jakarta Islmic Index JII, indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah Daftar Efek Syariah
yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
e. Indeks Kompas 100, indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat
yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan.
f. Indeks BISNIS-27, Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat
yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
g. Indeks PEFINDO 25, Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat
yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara BEI dengan lembaga rating PEFINDO.
h. Indeks SRI-KEHATI, Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat
yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio PER dan Free Float dan merupakan kerja sama BEI
dengan Yayasan KEHATI. i.
Indeks Papan Utama, menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.
j. Indeks Papan Pengembangan, mengguanakn saham-saham Perusahaan
Tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan. k.
Indeks Individual, indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.
2.1.5 Faktor ‐faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Nilai Saham