ANALISIS PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PARTAI PERINDO DI KECAMATAN MEJOBO

BAB III ANALISIS PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PARTAI PERINDO DI KECAMATAN MEJOBO

Dalam bab ini akan dipaparkan berbagai uraian tentang bentuk partisipasi politik masyarakat di Kecamatan Mejobo dan faktor apa saja yang mempengaruhi baik itu faktor pendorong atau faktor penghambat masyarakat dalam berpartisipasi politik dalam Partai Perindo. Sebelum analisis data, berikut sejarah dan Struktur Organisasi Partai Perindo Cabang Kecamatan Mejobo dan juga deskripsi responden yang penulis wawancarai.

A. Sejarah Partai Perindo di Kecamatan Mejobo

Berawal dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Perindo Kabupaten Kudus menelepon Moh. Abdillah meminta untuk bersedia menjadi Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo dan bersedia menjadi Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo, Moh. Abdillah sebagai Ketua Partai Perindo harus membentuk Kepengurusan tingkat ranting di desa-desa sehingga aktivitas rekrutmen masyarakat untuk menjadi Pengurus Partai Perindo pun harus dijalankan, Moh. Abdillah yang bertempat tinggal di Desa Golantepus pertama menemui sahabatnya yang bernama Bambang Suryo Utomo yang berada di Desa Kesambi untuk bersama-sama mendirikan Partai Perindo di Kecamatan Mejobo.

Bersama Bambang Suryo Utomo sebagai sekretaris partai mulai masuk ke desa-desa di Kecamatan Mejobo untuk dijadikan pengurus partai tingkat ranting, Bersama Bambang Suryo Utomo sebagai sekretaris partai mulai masuk ke desa-desa di Kecamatan Mejobo untuk dijadikan pengurus partai tingkat ranting,

Pelantikan Kepengurusan Partai Perindo Dewan Pimpinan Daerah Kudus maupun Dewan Pimpinan Cabang Mejobo dilantik langsung oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibyo di Hotel Griptha Kudus bersama Dewan Pimpinan Daerah Jepara dan Demak pada tanggal 2 Desember 2015. 37

Struktur Kepengurusan Partai Perindo Kecamatan Mejobo Ketua

: Moh. Abdillah Sekretaris

: Bambang Suryo Utomo Bendahara

: Sukiman

Ketua Ranting Jojo

: Safif Ariyanto

Ketua Ranting Hadiwarno : Hariyanto Ketua Ranting Kesambi

: Yusrul Hana

36 Abdillah, Moh. , Rapat Bulanan di Sekretariat Partai Perindo Kecamatan Mejobo, 5 Desember 2015, dikutip tanpa ijin

37 http://www.koranmuria.com/2015/12/02/23889/hary-tanoe-kalau-atasnya-baik-bawahnya- juga-baik.html

Ketua Ranting Gulang

: Kuswandi

Ketua Ranting Golantepus : Rosyidi Ketua Ranting Payaman

Ketua Ranting Jepang

: Susanto

Ketua Ranting Tenggeles

: Sunardi

Ketua Ranting Mejobo

Ketua Ranting Kirig

: Joko Wartono

Data kepengurusan partai sewaktu-waktu bisa berubah karena sebagian dari Ranting Partai Perindo di Kecamatan Mejobo masih dalam proses pembentukan bahkan ada yang belum ada pengurusnya.

B. Deskripsi Responden

Pada bab pendahuluan diungkapkan responden pada penelitian ini adalah Pengurus Partai Perindo Kecamatan Mejobo, dan mengambil beberapa pengurus ranting desa yang merepresentasikan Kecamatan Mejobo. Berikut data responden yang diwawancarai penulis : Tabel. 1.7 Klasifikasi Responden Penelitian di Kecamatan Mejobo

Pengurus Partai

Ketua Cabang Mejobo

S1 Kesambi

39 Wiraswasta

S1 Tenggeles

28 Wiraswasta

SMA Golantepus

39 Wiraswasta

MA Kirig

54 Wiraswasta

33 Wiraswasta

SMK

SMA Gulang

Semua Ketua Ranting Partai Perindo adalah laki-laki di seluruh Desa Kecamatan Mejobo hanya sekretaris atau bendahara partai yang melibatkan keikutsertaan perempuan.

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Pengetahuan Masyarakat Mejobo Tentang Politik dan Partai

Dari hasil wawancara dengan responden penulis menyimpulkan pemahaman tentang politik terbagi menjadi tiga yaitu : Pertama, politik diartikan sebagai alat/ kendaraan untuk mencapai kekuasaan. Kedua, politik diartikan sebuah ilmu tentang bagaimana menyikapi masyarakat dan mengajak mereka untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan bersama. Ketiga, politik diartikan sebagai seni, dalam arti bersosial dan berorganisasi.

Berikut pernyataan Sekretaris Partai Perindo Ranting Kesambi : “Politik adalah suatu ilmu tentang kemasyarakatan dimana ilmu itu mempelajari

tentang bagimana menyikapi kondisi masyarakat, dan mengajak mereka ikut dengan tujuan dan kemauan kita, seperti itu”. 38

Hampir sama dengan Ranting Kesambi, Ketua Partai Perindo Ranting Golantepus, mengatakan : “Politik itu ya yang ingin memperjuangkan masa depan masyarakat, kesejahteraan

masyarakat”. 39

38 Wawancara dengan Sekretaris Partai Perindo Desa Kesambi, 26 Januari 2016 39 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Desa Golantepus, 27 Januari 2016

Berbeda dengan Pengurus Partai Desa Jepang, yang mengartikan Politik adalah seni, yang mengatakan sebagai berikut : “Politik itu bagus, karena politik itu dimana kiata bisa menyampaikan sesuatu

yang ada hubungannya dengan pemerintahan, kesejahteraan masyarakat, tujuan pribadi dan cita-cita asal politik itu kita jalani dengan kejujuran memiliki ideologi yang baik, maka itu sesuatu yang bagus bagi bangsa, negara dan pemerintahan”. 40

Hasil penelitian ini sejalan dengan Peter Merkl yang menyatakan Politik dalam bentuk yang paling buruk adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan dan politik dalam bentuk yang paling baik adalah usaha mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan berkeadilan.

Pengertian partai menurut pemahaman Masyarakat Mejobo yang penulis teliti dapat disimpulkan bahwa, pengertian partai terbagi menjadi dua yaitu : Pertama, Partai sebagai alat/ kendaraan untuk mencapai kekuasaan. Kedua, Partai sebagai wadah/ organisasi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Pendapat yang pertama sesuai dengan Teori Carl J. Frederich yang mengartikan sebagai berikut : “Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan

tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partai-partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materiil”.

Pendapat yang kedua sesuai dengan teori R.H Soltau yang mengartikan partai politik sebagai berikut : “Partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir,

yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka”.

40 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Jepang, 4 Februari 2016

Keikutsertaan masyarakat sebagai Pengurus Partai dalam Partai Perindo terbagi menjadi dua yaitu yang sudah pernah menjadi pengurus partai sebelumnya dan yang baru pertama kali mejadi pengurus partai. Jika dihubungkan dengan pendapat Milbrath dan Goel yang membagi masyarakat dalam hal partisipasi yaitu, Gladiator, Spectator, dan Apathetic maka masyarakat mejobo yang menjadi pengurus partai tergolong Gladiator karena termasuk yang sangat aktif dalam politik termasuk nantinya mengusung calon untuk maju dalam pemilihan umum.

Pendapat Masyarakat Mejobo tentang Partai Perindo mayoritas menjawab dengan jawaban sesuai dengan visi dan misi partai yang bisa mensejahterakan masyarakat hanya satu pengurus yang menjawab berbeda yaitu partai yang bisa menjadi tandingan partai-partai besar yang sudah lama berdiri oleh Sekretaris Partai Perindo Ranting Kesambi.

Berikut pernyataan yang disampaikan saat wawancara : “Partai Perindo menurut pendapat saya, partai awal yang bisa menandingi partai

besar lainnya saat diadu dalam pemilu dalam hal ini perolehan suara partai”.

Jika dihubungkan dengan Teori Samuel Hutington maka partisipasi masyarakat Mejobo termasuk partisipasi yang dimobilisasikan karena ada campur tangan “mesin-mesin” untuk menggerakkan masyarakat.

2. Respon Masyarakat terhadap Partai Perindo di Kecamatan Mejobo

Partisipasi politik masyarakat di Kecamatan Mejobo dalam partai Perindo tinggi, itu dibuktikan penulis dengan observasi di lapangan yaitu hampir seluruh desa di Kecamatan Mejobo mempunyai kepengurusan Partai Perindo, walaupun ada satu dua desa yang belum kuat susunan kepengurusannya karena kurangnya sosialisasi partai dengan desa tersebut. Ketua Cabang Perindo Kecamatan Mejobo, Moh. Abdillah mengungkapkan sebagai berikut : “ Di wilayah Mejobo respon masyarakat bagus, walaupun ada satu dua desa yang

kurang sosialisasi sehingga kurang maksimal “ 41

Partisipasi politik di desa Golantepus yang penulis teliti, juga mendapat respon bagus tidak hanya dari kalangan pemuda, berikut pernyataan responden : “Tidak hanya dari pemuda, yang seumuran saya itu juga ingin berpartisipasi di Partai Perindo, itu terlihat ketika teman-teman saya bertemu dengan saya dan menginginkan untuk bergabung dalam Partai Perindo”. 42

Respon di desa Kesambi juga cukup bagus, Sekretaris Partai Perindo Desa Kesambi mengatakan : “Masyarakat disini tertarik khususnya pemuda, karena rasa ingin tahu apa

gebrakan yang dilakukan Partai Perindo di desa Kesambi yang masih menjadi tanda tanya”. 43

Jika dihubungkan dengan teori Abramson dan Hardwick yang membagi partisipasi menjadi 2 yaitu : konvensional dan non-konvensional maka partisipasi

41 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo, 26 Januari 2016 42 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Golantepus, 27 Januari 2016 43 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016 41 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo, 26 Januari 2016 42 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Golantepus, 27 Januari 2016 43 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016

3.Bentuk Partisipasi Politik Masyarakat dalam Partai Perindo di Kecamatan Mejobo

Bentuk partisipasi politik masyarakat di Kecamatan Mejobo dalam Partai Perindo berupa aktivitas- aktivitas politik sebagai pengurus partai berupa : Pertama, menjadi Pengurus Partai Perindo. Kedua, menghadiri perkumpulan Partai Perindo dalam rangka ulang tahun yang pertama di Sekretariat Partai Perindo Kabupaten Kudus. Ketiga, Pelantikan DPD Partai Perindo di Hotel Griptha oleh Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibyo. Keempat, rapat konsolidasi Partai Perindo di Sekretariat Partai Perindo Kecamatan Mejobo. Kelima, membuat kemeja khusus Kepengurusan Partai Perindo, sebagai wujud penyatuan visi dan misi Partai Perindo. Keenam, memasang bendera dan banner Partai Perindo di sekitar lingkungan Ketua Partai Ranting masing-masing desa, sebagai wujud eksistensi partai.

Dari data diatas partisipasi politik masyarat dalam Partai Perindo sesuai dengan pendapat Michael Rush dan Philip Althoff yaitu menduduki jabatan aktif politik atau administrasi, partisipasi dalam rapat.

Berikut hasil wawancara dari beberapa Pengurus Partai Perindo tentang kegiatan apa saja yang pernah diikuti sebagai Pengurus Partai Perindo, Ketua Cabang Partai Perindo menyatakan :

“Kegiatan yang pernah saya ikuti diantaranya rapat konsolidasi, rapat kepengurusan dalam acara ulang tahun Partai Perindo, acara rutin kecamatan dan kabupaten”. 44

Ketua Ranting Desa Kirig menyatakan : “Kegiatan yang saya ikuti yaitu Pelantikan di Hotel Griptha, rapat konsolidasi saat

hari ulang tahun Partai Perindo”. 45

Sekretaris Partai Perindo Ranting Kesambi juga mengungkapkan tentang kegiatan apa saja yang pernah diikuti : “Kegiatan yang saya ikuti baru silaturrahim di Rumah Ketua DPD Kudus dan

rapat koordinasi kecamatan”. 46

Dari Ranting Tenggeles mengatakan tentang kegiatan yang pernah diikuti hanya rapat-rapat cabang dan ranting. Sedangkan dari Ranting Golantepus mengungkapkan : “Kegiatan yang saya ikuti hanya rapat-rapat dan perkumpulan pengurus

kecamatan maupun ranting”. 47

Ada juga pengurus yang aktif di Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Kudus sehingga aktivitas kegiatan yang diikuti lebih banyak, berikut kegiatan yang diikuti Ketua Partai Ranting Jepang : Rapat Umum dalam rangka hari ulang tahun Partai Perindo yang pertama, Pengajian di Hadipolo bersama Ketua DPD Partai Perindo H. Noor Hartoyo, S.H, mancing bersama di Wergu Wetan dalam rangka Tahun Baru 2016.

44 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo, 26 Januari 2016 45 Wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Kirig, 3 Februari 2016 46 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016 47 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Golantepus, 27 Januari 2016

Mengenai Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga Partai Perindo banyak dari kalangan pengurus partai yang belum tahu ataupun menjawab dengan jawaban yang salah, ini menandakan bahwa kepengurusan partai masih fokus pada rekrutmen anggota partai sehingga kualitas dari para kader partai masih dipertanyakan.

3. Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Politik Masyarakat dalam

Partai Perindo di Kecamatan Mejobo

1. Faktor Pendorong

Pertama, Rasa Ingin tahu. Masyarakat Kecamatan Mejobo yang menjadi Pengurus Partai Perindo kebanyakan baru pertama kali masuk menjadi pengurus partai, merasa ingin tahu apa itu politik, partai dan apa yang ada dalamnya, masyarakat juga merasa penasaran apa gebrakan dari Ketua Umum Partai Perindo yang berangkat dari pengusaha sukses membentuk sebuah partai yang visinya mensejahterakan Indonesia. Berikut hasil wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Gulang : “Saya baru pertama kali masuk partai,karena saya ingin tahu apa di dalam politik

dan Partai Perindo khususnya”. 48

Kedua, Aktivis dan Partisipan Partai Perindo bekerja dengan baik. Dari data yang diperoleh penulis kebanyakan responden tahu Partai Perindo selain dari televisi dan media massa, responden juga pernah diajak masuk Partai Perindo, ini membuktikan bahwa Pimpinan partai dan Partisipan partai bekerja dengan baik sehingga partisipasi masyarakat dalam Partai Perindo sangat bagus dan antusias.

48 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Gulang, 4 Februari 2016

Peneliti dalam hal ini bersilaturahim langsung ke Ketua Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Kudus, H. Noor Hartoyo,S.H beliau mengatakan : “Diantara partai-partai di Kudus yang paling aktif saat ini adalah Partai Perindo,

sehingga ditingkat ranting Kepengurusan Ranting Partai Perindo berjalan dengan baik, yang paling rapi strukturnya di Kecamatan Undaan dan Kecamatan Kota ”. 49

Ketiga, Masyarakat tertarik dengan visi dan misi Partai Perindo. Visi dan misi Partai Perindo adalah mensejahterakan rakyat Indonesia, sebuah hal yang didambakan dan ditunggu oleh masyarakat Mejobo gebrakan apa yang akan dijalankan oleh partai Perindo yang notabene Ketua Umum Partai Perindo berlatar belakang pengusaha sukses. Berikut hasil wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Jepang : “Alasan saya ikut serta dalam Partai Perindo sesuai visi misi Partai Perindo yaitu

mensejahterakan Indonesia adil dan merata juga bermartabat”. 50

Begitu juga dengan apa yang dikatakan Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo, Moh. Abdillah mengatakan :

“ Saya ikut serta dalam Partai Perindo sesuai dengan harapan saya dan visi misi partai yaitu mensejahterakan Indonesia”. 51

Keempat, Kesadaran Politik Masyarakat di Kecamatan Mejobo. Dari hasil wawancara penulis sebagian dari responden ikut serta dalam Partai Perindo tanpa ada yang mengajak masuk dalam partai, dalam arti punya kesadaran dan pikiran sendiri masuk dalam partai Perindo, ini menandakan bahwa responden tahu akan hak dan kewajiban sebagai warga negara salah satunya yaitu ikut serta dalam partai politik. Berikut hasil wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Tenggeles, yang menyatakan :

49 Silaturahim di Rumah Ketua DPD Partai Perindo, 5 Februari 2016, dikutip tanpa ijin. 50 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Jepang, 4 Februari 2016 51 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo, 26 Januari 2016

“Saya baru pertama menjadi Pengurus Partai,setelah saya tahu dari teman saya, saya ikut sendiri dalam Partai Perindo dalam arti punya pikiran sendiri tidak dipaksa”. 52

2. Faktor Penghambat Faktor penghambat masyarakat berpartisipasi dalam Partai Perindo yang

penulis temukan dalam penelitian yaitu : Pertama, Masyarakat sudah terbiasa ”money politic”. Dari hasil wawancara di lapangan hampir seluruh Ketua Ranting Partai Perindo di Kecamatan Mejobo mengatakan bahwa mereka terkendala dengan hal-hal yang bersifat pragmatis, masyarakat di Mejobo merasa enggan ikut berpartisipasi dalam partai jika tidak ada uang, sehingga “mesin-mesin” partai di tingkat ranting mengalami kendala saat rekrutmen anggota. Berikut wawancara dengan Ketua Cabang Partai Perindo Kecamatan Mejobo : “Hambatan yang kami alami saat mengajak masyarakat ikut serta dalam Partai

Perindo yaitu mereka terbiasa money politic sehingga ada yang apatis,tidak memperdulikan”.

Begitu juga Ranting Kesambi, Sekretaris Partai Perindo Ranting Kesambi menyatakan kendala yang ia alami, ia menyatakan :

“Masyarakat menginkan money politic sehingga kalau partai masuk tanpa uang masyarakat kebanyakan tidak mau”. 53

Ranting Gulang juga mengalami hambatan yang sama, yang menyatakan sebagai berikut :

“Hambatan yang kami alami banyak diantaranya, ada yang kami ajak masuk partai menanyakan, ada uangnya atau tidak, ada uang bensinnya atau tidak, karena

masalah politik uang sudah mengakar di masyarakat”. 54

52 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Tenggeles, 27 Januari 2016 53 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016 54 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Gulang, 4 Februari 2016

Kedua, Masyarakat belum tahu pemahaman politik yang benar, karena pemahaman masyarakat yang salah menegenai politik maka sebagian masyarakat enggan berpartisipasi dalam partai politik kebanyakan masyarakat awam memahami politik itu kotor hanya perebutan masalah uang. Berikut wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Jepang, yang menyatakan sebagai berikut : “Hambatan yang kami alami saat mengajak masyarakat masuk dalam Partai

Perindo diantaranya masyarakat belum tahu pemahaman politik dalam arti yang sebenarnya, masyarakat memahami jika masuk partai pasti dapat uang kalau tidak

dapat uang kenapa harus masuk partai”. 55

Ketiga, faktor ekonomi. Karena kebutuhan hidup yang harus dicukupi masyarakat memilih bekerja dari pada mengikuti acara partai, kegiatan semacamnya yang tidak menghasilkan uang, sebagai contoh ketika pendeklarasian Partai Perindo di Hotel Griptha yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibyo sebagian pengurus ranting ada yang tidak ikut menghadiri acara tersebut karena lebih memilih bekerja. Berikut hasil wawancara dengan Sekretaris Partai Perindo Ranting Kesambi : “Faktor yang menghambat masyarakat ikut berpartisipasi dalam Partai Perindo,

selain terbiasa dengan money politic, tidak ada minat yang melekat di dalam hati mereka karena tidak ada manfaat, ketika ngobrol-ngobrol dengan pemuda disini, tidak ada uang tidak jalan lebih baik kerja dari pada ikut partai tidak dapat apa- apa”. 56

Keempat, takut dengan kebijakan pemerintah dari kader partai yang berkuasa. Penulis saat melakukan wawancara menemukan bahwa pegawai

55 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Jepang, 4 Februari 2016 56 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016 55 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Jepang, 4 Februari 2016 56 Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016

merasa takut ikut dalam partai tapi aspirasi tidak tersampaikan dalam arti tidak dianggap, dilupakan oleh partai, masyarakat terbiasa money politic , takut sulit kerja di instansi pemerintah”.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

BUDAYA PESTA GILING PADA MASYARAKAT DI SEKITAR PABRIK GULA DJATIROTO DITINJAU DARI ASPEK SOSIAL EKONOMI

0 24 9

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

PENGARUH KONFLIK PEREBUTAN LAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA NIPAH KUNING KECAMATAN MESUJI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG TAHUN 2012

9 59 54

SIKAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG TERHADAP PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PASAR 16 ILIR PALEMBANG KE PASAR RETAIL JAKABARING

4 84 128

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA METRO

15 107 59