Derajat Kristalinitas Volume Bebas Polimer

Sifat fisik polimer ditentukan oleh struktur kimianya. Rantai utama yang terdiri dari ikatan jenuh –C-C- misalnya polimer vinyl sangat fleksibel karena itu Tg -nya rendah. Jika rantai utama mengandung gugus heterosiklik dan aromatik, Tg meningkat dengan cepat. Gugus samping umumnya menghalangi pergerakan rantai utama sehingga mengurangi fleksibilitas dan akibatnya menaikkan Tg. Selain struktur kimia, harga Tg juga dipengaruhi oleh kekuatan ikatan antar rantai dan derajat kristalinitas. Makin kuat ikatan antar rantai, energi termal yang dibutuhkan untuk mengatasinya juga makin besar sehingga Tg besar. Dalam kondisi kristalin, rantai- rantai polimer berada dalam kisi-kisi yang padat dan kaku, sehingga diperlukan temperatur yang tinggi untuk mengubahnya menjadi keadaan rubbery. Dengan demikian, makin tinggi derajat kristalinitas suatu polimer maka Tg makin besar.

2.2.4 Derajat Kristalinitas

Derajat kristalinitas tergantung pada keteraturan susunan struktur monomer penyusun polimer tersebut. Kristalinitas polimer berpengaruh terhadap sifat mekanik dan permeabilitas polimer. Komponen yang terlarut ke dalam polimer hanya dapat berdifusi melalui struktur amorf. Hal ini terjadi karena bagian kristalin pada polimer berfungsi sebagai bagian yang memiliki ikatan silang crosslink secara fisik. Ikatan silang menyebabkan berkurangnya kemampuan polimer untuk melarutkan penetran. Jadi makin tinggi derajat kristalinitas suatu polimer, maka permeabilitasnya makin rendah.

2.2.5 Volume Bebas Polimer

Volume bebas V f secara sederhana didefinisikan sebagai volume yang diperoleh dengan melakukan ekspansi termal dari keadaan awal molekul-molekul pada temperatur 0 K. Volume bebas merupakan volume polimer yang tidak ditempati oleh molekul polimer itu sendiri dan dinyatakan dengan persamaan: V f = V T - V o 2.1 di mana V T adalah volume polimer yang teramati pada temperatur T sedangkan V o adalah volume yang ditempati oleh molekul polimer pada 0 K. Fraksi volume bebas v f adalah perbandingan antara V f dan V T . v f = V f : V T 2.2 Semakin tinggi volume bebas, semakin banyak ruang bagi molekul untuk bergerak sehingga semakin kecil Tg-nya. Pada temperatur di bawah Tg pada beberapa polmer, perubahan harga volume bebas dapat dianggap konstan terhadap perubahan temperatur. Namun pada kondisi temperatur di atas Tg, volume bebas berubah secara linier terhadap temperatur dengan mengikuti persamaan: V f = V f,Tg + ∆α T - Tg 2.3 di mana ∆α adalah selisih koefisien pemuaian panas polimer pada suhu di atas Tg dan di bawah Tg. Pada proses pemisahan fasa cair, penetran masuk ke dalam membran dengan menempati ruang volume bebas pada polimer. Dengan demikian, banyaknya volume bebas pada polimer merupakan fungsi dari Tg; semakin besar Tg maka semakin sedikit volume bebas yang ada.

2.2.6 Polimer Hidrofilik dan Hidrofobik